BM-1

16 7 7
                                    

.
.
.
Tringgg, tringgg, tringgg suara alarm membangunkanku. Dan kulihat jam ternyata sudah jam 06:51.

"Mampus gue telat", ucapku.

Gue bersiap-siap secepat mungkin, lalu setelah siap langsung berangkat ke sekolah. Dan yapp, benar gue terlambat.

"Ah mampus deh gue, gimana dong ini. Kalo sampe ketahuan guru BP bisa berabe gue", gumamku dalam hati.

"Husttt tan, woyy tan sinii cepetan ntar ketahuan guru BP kalo lo disitu", ucap Fika mengagetkanku.

Yaa, Fika adalah sahabat gue sejak SMP. Dan cuma dia yang mengerti dengan keluh kesah gue. Dia selalu mau dengerin cerita-cerita gue. Yaa walaupun cerita gue kadang-kadang ngebosenin tapi dia gak pernah bosen dengerin gue. Intinya Fika itu udah gue anggap kaya kakak gue sendiri deh. Yaa walaupun kalo ngeliat cowo ganteng matanya suka jelalatan.

"Woyyy jangan ngelamun aja lo, buruan sini", ucap Fika kembali mengagetkanku.

"Oh oke oke gue kesitu.
Lo kenapa bisa telat juga? Lo begadang yaa semalam? Ngaku buruan", tanyaku pada Fika.

"Hehehe lo tau aja Tan, gue semalam ngegame eh tau taunya udah subuh aja,  sahut Fika sambil cengar-cengir".

"Yeee, kebiasaan lo", ucapku.

"Udah bawelnya ntar aja, buruan kita masuk lewat gerbang belakang. Ntar keburu satpam gerbang depan pindah ke gerbang belakang lho. Ayo buruan", ajak Fika.

"Ayoo", sahutku.

Setelah berhasil mengendap-endap masuk lewat gerbang belakang, aku dan Fika pun berhasil sampai di lorong kelas. Namun, sepertinya nasib sial memang sedang berpihak pada kami.

"Heiii!",teriak seseorang dari ujung lorong.

Ternyata itu adalah Bu Ayu, guru BP sekolah kami. Yaa, dia melihat aku dan Fika masuk melalui gerbang belakang.

"Mampuslah kita", ucapku dan Fika secara bersamaan.

"Darimana kalian?" tanya Bu Ayu pada kami.

"Emm, a-anu Bu i-ituu kami", ucapku terbata bata.

"Anu itu anu itu, ngomong apa kamu ini. Pasti kalian terlambat kan makanya masuk lewat gerbang belakang. Ngaku cepat!" Ucap Bu Ayu dengan tegas.

"I-iyaa Bu, kami berdua telat kami minta maaf Bu, kami janji kami gak bakal telat lagi setelah ini", Ucap Fika.

"Sekarang kalian berdua ikut saya! Kalian harus saya hukum biar tidak mengulangi lagi", ucap Bu Ayu pada kami.

Ternyata Bu Ayu membawa kami ke WC sekolah. Dan yaa, kami disuruh membersihkan seluruh WC sekolah yang berjumlah 16 WC.

"Sekarang, kalian bersihkan semua WC, tidak boleh ada bantahan, atau hukumannya akan Ibu tambah", ucap Bu Ayu.

"Tapi, buu...."

Belum selesai aku bicara Bu Ayu malah meninggalkan kami pergi begitu saja.

"Udah gak usah banyak protes, ayo kita mulai bersihin. WC gak bakal bersih sendiri kalo cuma diliatin", ajak Fika.

Kami pun mulai membersihkan WC satu-persatu. Yaa walaupun melelahkan, mau tidak mau harus diselesaikan.
Setelah 2 jam membersihkan WC, akhirnya semua WC pun sudah selesai dibersihkan.

"Fyuhhh! cape banget gue Fik, haus, lapar. Kantin yuk?" Ajakku pada Fika.

"Lo mau kita dihukum lagi. Ini tu belum waktunya istirahat. Udah ah ayo cabut kita ke kelas. Daripada ntar dihukum lagi lo mau?" Jawab Fika.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang