CHAT

40 8 9
                                    

Resya sengaja duduk di pinggir kolam renang rumahnya malam ini karena ia merasa kesepian di kamar sendiri, sedangkan kedua orangtuanya masih di luar kota. Biasanya jika ia sedang kesepian selalu ada Alsya yang mau menginap di rumahnya,namun malam ini Alsya tidak bisa.

Gadis itu masih saja memikirkan tentang perkataan Ferzyn dan Ghani tadi siang. Apa benar Ferzyn mau dekat dengannya? Apa benar Ferzyn menyukai Resya? Resya benar-benar tidak tahu.

"Non, kenapa melamun gitu? Nga baik loh malem-malem melamun sendiri, ada masalah apa toh?" Bi Ima datang membawakan Resya jus jambu kesukaannya,lalu menemani Resya duduk di pinggir kolam.

"Gapapa Bi, cuman bosen aja di kamar," jawab Resya. Bi Ima tersenyum, beliau menganggap Resya ini seperti anaknya sendiri,karena sudah bertahun-tahun Bi Ima sering merawat Resya saat orangtua Resya sibuk bekerja.

"Biasanya cewek kalo ditanya 'gapapa' itu pasti ada apa-apa loh," ujar Bi Ima menggoda Resya.

"Ih apaan sih Bi,kaya anak remaja aja Bi Ima nih," Resya terkekeh mendengar ucapan Bi Ima.

" Gini-gini saya juga pernah merasakan masa muda loh Non,"ujar Bi Ima bangga bahwa dirinya juga pernah merasakan masa-masa seperti Resya ini.

"Bibi pernah ngak sih ngerasain jatuh cinta?," tanya Resya, membuat Bi Ima menoleh.

"Kok Non Resya tiba-tiba bertanya seperti itu? Jangan-jangan Non sedang jatuh cinta ya?" goda Bi Ima lagi. Mereka ini sudah seperti Ibu dan anak,karena sudah saking akrabnya, jika ada masalah apa saja dia selalu bertanya pada Bi Ima.

Resya cemberut lalu berkata, "Enggak Bi, kan Resya cuman tanya. Bibi ih baperan muluu," elak Resya.

Bi Ima terkekeh melihat wajah anak majikannya itu. " Hehehe, Bibi cuman tanya kok Non. Biasanya kalau remaja lagi jatuh cinta itu suka senyum-senyum sendiri apalagi kalau udah sama handpone, ngak mau lepas itu."

" Wah, bibi hebat ya bisa tahu juga tentang masalah remaja zaman sekarang," puji Resya pada Bi Ima.

"Ah Non bisa aja. Tapi Bibi pesan satu hal sama Non Resya.Kalau jadi cewek itu jangan baperan Non, Dikit-dikit aja seneng,karena kalau mau jatuh cinta harus siap patah hati dong. Tuhan itu adil Non, dimana ada senang pasti ada sedih,begitu juga dengan jatuh cinta,pasti ada tuh masa dimana hati Non berbunga-bunga,dan ada pada masa hati Non dijatuhkan sama pacar Non nantinya."jelas Bi Ima yang membuat Resya mencermati betul penjelasan dari Bi Ima.

" Bibi hebat yaa,Mama aja nga pernah ngajarin kaya gini," Resya tertawa hambar karena mengingat mamanya yang selalu sibuk bekerja.

"Hush! Non Resya ngak boleh gitu,mungkin Mama Non,belum memberi penjelasan seperti Bi Ima tadi karena Non ngak pernah cerita sama mama," tegur Bi Ima.

" Gimana mau cerita Bi,orang mama aja sibuk terus,"ucap Resya balik.

" Mama sibuk itu karena demi Non Resya sendiri,jadi jangan salah sangka dulu Non. Sebenarnya Mama itu sayang sama Non,beliau mau anaknya itu kecukupan,"ujar Bi Ima.

" Tapi Bi,Resya itu ngak butuh uangnya Mama, Resya cuman butuh kasih sayang Bi. Masa dari kecil Resya yang ngurusin Bibi terus sih?" Rasa emosional Resya mulai bangkit.

Sebenarnya ia tak mau membahas hal ini,ia lebih memilih memendamnya sendiri saja. Tapi percakapan Bi ima dengannya membuat Resya tidak tahan jika tidak cerita.

FERSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang