Doa demi doa dari lorong - lorong sempit, kian melangit..
Menembus kolong angkasa, penuh duka..
Menatap berang pada keangkuhan pecundang ..
Yang berselimut dusta, kala dinginny hati kian menyerang..
.
Lantunan elegi kian semarak dari tiap sudut negeri..
Atas matinya nurani di bumi pertiwi..
Mereka,,
Berteriak seakan kebenaran bersatu dengan kebohongan..
Padahal tercoreng sudah muka, tak kuasa menatap asa...
.
Tangan tangan kecil di setiap sudut kota menengadah khidmat..
Menyerbu tangan2 adidaya, tak punya cinta..
Adakah senjata yang dapat mengalahkan murkaNya?
Atas jeritan jelata yang teraniaya..
.
Oh Allah..
Tiap detak jantung menyebut asma Mu..
Memohon kebaikan atas negeri ini,,
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak
PoetrySemanis senja yang menjemput gulita, Setenang bayu malam bersemilir ria. Seindah rangkaian sajak dalam putaran masa. Sebahagia hidup yang kau jalani, ketika berselimut ridhaNya..