PROLOGUE

39 9 0
                                    

—ɪ ʙᴇʟɪᴇᴠᴇ ɪɴ ꜱᴇʀᴇɴᴅɪᴘɪᴛʏ—

𝙿𝚁𝙾𝙻𝙾𝙶𝚄𝙴

   Mentari mulai menunjukkan keberadaan di muka bumi tepat pada pukul 06.30 KST. Orang-orang mulai turun memenuhi jalanan,terlihat beberapa anak muda memakai baju seragam sekolahnya keluar dari rumah-rumah,para orangtua pergi mencari nafkah,para lansia mulai menjemur dirinya dihalaman rumah sambil bercengkrama satu sama lain.

Min Yoora,
seorang gadis berparas cantik tersebut hendak keluar dari apartemennya namun tertahan ketika melihat interaksi antara ibu–anak di seberang apartemennya yang sedang mengantarnya sekolah,
ia tersenyum tipis kemudian menutup tirai jendela tersebut dan bergegas pergi ke kantor Agensinya.

Ia adalah seorang pemilik Agensi ’MY’ yang diyakini adalah Agensi terbesar di Korea.Agensi ini adalah warisan kakaknya yang sekarang menjadi CEO perusahaan tambang emas milik ayahnya.

Setelah menyalakan mesin mobilnya,segera ia melajukan mobilnya dengan tenang membelah jalanan kota Seoul.Hari masih bisa terbilang pagi karena jalanan masih senggang,tidak macet seperti biasanya.

Moodnya sedang sangat baik pagi ini,bahkan sampai di loby agensi nya pun senyuman lebarnya tak luput dari wajahnya.Para orang agensi sudah tau jika pemiliknya ini sering tersenyum ramah setiap bertemu orang,namun kali ini senyumannya terasa berbeda,seperti memiliki aura tersendiri yang sontak mengundang banyak tanya di benak seluruh orang di agensinya.

Sesampainya di lantai 4,ia melajukan langkahnya menuju ruangannya, ruangan pribadinya yang hanya bisa dijumpai oleh orang orang tertentu atau yang memiliki urusan dengannya.
Baru saja ia membuka pintunya,ia sudah dikejutkan oleh sepupunya yang berdiri tepat didepan pintu itu terbuka dengan wajah tanpa berdosa.

”kau ini kenapa eoh?”

Hancur sudah moodnya pagi ini hanya karena sepupunya yang satu ini.

”kau yang kenapa!Kau tidak mendengar seluruh bawahanmu menggosipkan dirimu yang tersenyum sangat lebar,hah?! bahkan kalau kau tersenyum sangat lebar sekali bisa-bisa aku merobeknya.Katakan kepadaku apa yang terjadi kalau tidak aku akan meminta Seokjin-ie memaksamu memakan seluruh makanan buangan yang ada di restorannya!Cepat katakan!”

Yoora menatap jengah sepupunya ini,dia adalah tipe orang yang keingintahuan nya sangat tinggi dan akan gampang tersulut emosi jika tidak diberi tahu,

”Yoongi Oppa akan pulang besok eonnie,jadi wajar kan aku tersenyum seperti itu?”

Haneul menghembuskan nafasnya berat serta berwajah masam

”Kukira kau dapat pacar eoh,ternyata si pucat yang akan pulang,haish menyebalkaaan”

Yoora yang melihatnya terkekeh kecil lalu memberi sebuah pukulan kecil pada kepala sepupunya,Kim Haneul.

”Yak!sopanlah sedikit kau yoora!aku ini lebih tua darimu!”

”ya ya ya mianhae eonniee”

Setelahnya Yoora berjalan ke arah mejanya berada,mendudukkan bokongnya pada kursi besar miliknya–ralat,bekas yoongi–dan merebahkan punggungnya yang sedikit pegal akibat menyetir mobilnya terlalu lama.
Haneul menghampiri mejanya dan duduk di kursi yang berlawanan arah dengan Yoora,meminum teh hijau yang sudah tersedia didepannya dan merebahkan punggungnya sama seperti yang dilakukan oleh Yoora,

”jadi?”

Haneul membuka pembicaraan dengan kipas berbulunya yang selalu ada di tangan kirinya,
Yoora yang tidak mengerti arah pembicaraannya hanya mengangkat sebelah alisnya tanda ia tak mengerti,

”kapan kau akan mencari pacar lagi,hm?kau sudah 20 tahun yoora-ie,kau memang niat ya jadi perawan tua huh?!”

Pertanyaan tersebut sontak membuat Yoora menegakkan posisinya,
yoora memijat pangkal hidungnya lembut,
ia pusing dengan arah pembicaraan ini,
Pacar,pacar,dan pacar yang ditanyakan oleh keluarganya,tidakkah ada yang lebih penting dari pacar?ia sudah cukup muak dengan pertanyaan ini semenjak ia putus dengan ’dia’, keluarganya mendesak agar ia mencari pengganti penghuni hatinya.
Jawabannya selalu sama,

”aku akan berusaha selagi aku bisa,lagipula jodoh akan datang sendirinya..”

Namun kali ini ia sudah lelah dengan semuanya,ia ingin terbebas dari semua ini dengan begitu ia akan tenang mencari penghuni baru hatinya,

”eonnie,kau mungkin tidak tau bagaimana rasanya menjadi diriku,kau juga tau sendiri bahwa aku mengalami trauma semenjak hari itu,dan kau juga tau apa alasanku menerima tawaran yoongi oppa untuk menggantikannya disini–”

ia menghela nafasnya sebentar guna menetralkan emosinya yang mulai berkoar,

”–aku mohon jangan membebaniku dengan pertanyaan itu lagi..”

Hening.

Selesai yoora mengucapkan keluh kesahnya kepada si sepupu,ia tidak menyadari bahwa setetes air mata jatuh dari mata coklatnya,ia menundukkan kepalanya kedalam lipatan tangannya yang ia simpan di meja,
Haneul tau semuanya,dengan begitu ia juga mengerti perasaan adik sepupunya ini,
ia bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri yoora,
memeluknya hangat serta mengelus surai blondenya dengan lembut guna menenangkannya,

arraseo,maafkan aku..aku janji tidak akan menanyakan apapun perihal pendampingmu nanti,maafkan aku yoora-ie,sungguh bukan maksudku untuk mengembalikan kenangan burukmu..maafkan aku ya..”

Yoora menganguk kecil didalam pelukannya,
Samar-samar haneul tidak mendengar suara isakan tangis lagi,ia meraih pipi chubby milik yoora kemudian mengelusnya perlahan,

”semua akan baik baik saja..dia tidak akan kembali lagi kedalam hidupmu,aku janji”

Lagi,yoora hanya mengangguk kecil disertai senyuman kecilnya,
Ia memang bahagia mempunyai sepupu seperti haneul,
ia sudah menganggapnya seperti kakak keduanya,pengganti yoongi saat dia tidak ada,bagaimanapun juga ia sangat menyayangi keduanya.

”nah sekarang kau bereskan pekerjaanmu,nanti saat jam makan siang aku dan seokjin akan menjemputmu,mobilmu biar asistenku yang bawa”

ucap haneul seraya membereskan tas nya yang berada di sofa berwarna kuning tepat dipinggir sebelah kiri meja yoora berada,

”baiklah eonnie..bilang pada seokjin oppa untuk tidak memasak terlalu banyak,aku tidak mau makanan kalian terbuang”

”hahaha,baiklah akan ku sampaikan,aku pergi dulu ya? annyeong..”

”annyeong..”

ia menatap pintu yang baru saja ditutup oleh haneul,
kembali ia dipusingkan oleh masa lalu nya yang membut ia tersiksa sampai sekarang,namun mau bagaimana lagi,semuanya sudah terlewati begitu saja dan tidak bisa mengulang waktu,

”sudahlah Min Yoora,fokus pada masa depanmu,hwaiting!”

Ucapnya menyemangati dirinya di pagi hari itu sekaligus menyambut hari-harinya yang akan dilewatinya nanti.

Mungkinkah ia bisa menemukan pengganti hatinya nanti?
Atau mengalami hal yang sama seperti dulu?



Hanya takdir yang menentukannya.





ᴄᴏᴍɪɴɢ ꜱᴏᴏɴ

—ɪ ʙᴇʟɪᴇᴠᴇ ɪɴ ꜱᴇʀᴇɴᴅɪᴘɪᴛʏ—

ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 1– ꜰᴀᴍɪʟʏ

-Serendipity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang