Part 4

2 0 0
                                    

>> Di dalam kelas
Author POV
" Duhh, La, lo liat si Adel gk? " tanya Diva ke Adel sambik berbisik karna takut ketahuan sama pak Edi, guru fisika yang sedang mengadakan ulhar di kelas mereka. ~Adakan pesta,wkwkwk
"Halah, palingan juga dia terlambat, Di. Kan lo tau, tuh anak selalu dihukum karna terlambat." jawab Clara dengan berbisik juga. Tiba-tiba,,,

" Claretta Jasmeen! Adeeva Myesha! Sekali lagi saya dengar kalian berdiskusi, kalian berdua keluar dari kelas dan lari keliling lapangan! " tegur pak Edi.
' Sial apaan gue pagi ini ditegur sama guru ngeselin kek gitu ' umpat Diva dalam hati
" Iya pak, maaf. " ucap Clara dan Diva bersamaan.
"Halahh, palingan juga mereka berdua lagi diskusi dimana keberadaan teman tersayang mereka yang sok jagoan itu loh pak." sambung Nadine~musuhnya TripleA.
"Diam kamu Nadine! Atau kamu saya usir keluar! " tegas pak Edi.
"Rasain lo, makanya kalo jadi siswa tuh gk usah rempong sama urusannya orang!" sambung Clara yang sudah tak bisa menahan emosinya lagi.
"Sttt, udah La, gk usah ladenin nenek lampir kek dia. " ucap Diva sambil sengaja membesar-besarkan suaramya.
" Heh, lo ngomong gue apa tadi?! " tanya Nadine seraya berdiri dari tempat duduknya.
"Lo. Nenek. Lampir. " jawab Diva dengan enteng.
"Eh, lo gk usah sok kejagoan deh kayak temen lo itu?! " kini giliran si solmettnya Nadine yang angkat bicara, ya, Fira.
" Berhenti!! Kalian berempat sudah membuat keributan di kelas saya. Sekarang kalian berempat keluar!! " bentak pak Edi yang sudah muak dengan perdebatan keempat siswinya itu.
'huuuuuuuu, hwuuuu, keluar sanaa, ribut ajaa, ganggu tauu' begitulah kata yang keluar dari mulut para siswa yang lain.
' Sial ' umpat Clara dan Diva di dalam hati. Mereka pun berjalan keluar kelas, diikuti oleh 2 geng chabe itu.

>> Kantin
"Sialan, gara-gara tuh dua cabe kita berdua diusir keluar sama gk ikut ulhar fisika! " gusar Clara.
"Gk tau! Si nenek lampir lagi kambuh-kambuhnya gangguin kita! " sambung Diva
" Udah, lebih baik coba kita cek ke lapangan sekolah, gue feeling keknya si Adel lagi dihukum disana. " ajak Clara.
" Kuyy lahh. " jawab Diva.

>> Di dalam kelas
" sttt, Kevin,, Vinn! " panggil Melvin ke Kevin dengan sedikit berbisik.
"Apaan sih lo, Mel? Ganggu tau gk, lo mau kita diusir pak Edi, heh? " jawab Kevin keceplosan sehingga suaranya tak disadari kedengaran pak Edi
" Melvin! Kevin! Kalian berdua mau diusir seperti 4 orang tadi?! " bentak pak Edi dari tempat duduknya.
" Eh, maaf pak, tidak pak. " ucap Kevin dan Melvin berbarengan.
" Kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian sebelum bel istirahat berdering! " tegas pak Edi.
"Baik pak." jawab seluruh murid kelas itu.

>> Lapangan
Author POV
" Ehh, itu si Adel kan, Di? " tanya Clara sambil menyipitkan matanya untuk memastikan.
" Eh, iya bener, itu si Adel, La. " kata Diva sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah Adel yang sedang berlari.
" Gue bilang juga apa, palingan dia lagi dihukum,,,, ehh, tapi itu, kok si Adel di hukum bersamaan sama si Alex yah? " tanya Clara
" Eh, iya yah La. Udah kuy kita samperin. " ajak Diva
" Kuyyy. "

"Adelll, Dell! " teriak Diva dan Clara yang masih berada agak jauh dari posisi Adel.

" Ekhm, Adel, temen lo manggil. " info Alex sambil berhenti berlari dan diikuti oleh Adel.
" Eh iya, si Clara sama Diva. " jawab Adel seraya mengatur nafasnya yang tak karuan dan mengusap keringatnya.
'Muka Adel kok pucat yah' tanya Alex dalam hati.
"Lex, gu..e sam..pe..rin temen ghu..e du..lu yah. " kata Adel namun terbata-bata, nafasnya semakin tak karuan.
"Ok, Del. Tapi,,, lo gk papa kan? Muka lo pucat banget. " tanya Alex memastikan.
" Ghu..e ghak phapaa khokk" jawab Adel.
'Ya Tuhan, Adel mohon, tolong jangan sampai penyakit Adel kumat sekarang:'((' teriak Adel di dalam hati.
" Ok lah. " jawab Alex mantap namun ia masih sedikit ragu dengan keadaan Adel itu.
' Eh, kok gue jadi peduli yah ama dia? Kan biasanya kita berdua bertengkar terus, kenapa sejak tadi gk ada pertengkaran? ' sadar Alex, mereka adalah musuh bebuyutan di kelas, namun tak bebuyutan layaknya sama si geng Chabe itu.
" Ghu..e khe..sana dhu..lu yahh, Lex." kata Adel sambil menunjuk ke arah temannya dan segera berlari ke arah sana.

Namun di tengah lapangan, tiba-tiba Adel merasa penglihatannya semakin kabur, kepalanya mengalami sakit yang hebat, Adel merasa ada cairan yang turun dari hidungnya, yah, ketika Adel menyentuh dan melihatnya, ternyata itu adalah darah. Adel mimisan.
Clara dan Diva pun segera berlari ke arah Adel karna khawatir.
'Delll, Adelll, lo kenapa???' samar-samar Adel mendengar panggilan kedua temannya, ia merasa sedikit lagi ia akan ambrukkk, dan,,,,,

'Braakkk'
Adel pingsan, namun tak jatuh ke tengah lapangan, melainkan ia jatuh ke tubuh seorang lelaki yang memang sedari tadi menguntitnya dari belakang, yah, Alex.
"Adellll!!!" teriak kedua sahabatnya saat sudah mencapai posisi Adel.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Clara dan Diva, Alex segera menggendong Adel ala bridal style menuju UKS dan diikuti oleh kedua sahabat Adel tersebut.

Tanpa mereka sadari, ternyata bertepatan disaat Adel pingsan, telah masuk jam istirahat. Para siswa pun keluar kelas dan menyaksikan perlakuan Alex, si most wanted kepada Adel. Ada yang mengatakan 'Aaa, Alex idaman banget dehhh'  ada juga yang mengatakan 'kecentilan bangett sihh tuh Adel, pasti pura-pura pingsan biar digendong bebeb Alex! ' ~ dasar chabe.
Sedangkan Kevin dan Melvin, hanya melongo melihat apa yang dilakukan sahabat mereka, Alex.
"Bro, sejak kapan Alex peduli sama Cewek? " tanya Melvin dengan pandangan masih tertuju ke Alex.
" Gue juga gk tau,bro! Sepertinya, ada calon-calon orang jatuh Cinta ini mah:')) " jawab Kevin. Mereka berdua pun tersadar dengan ucapan mereka dan,,
"Amin, semoga Adel bisa ngeruntuhin benteng pertahanan si Alex Batu." doa keduanya cepat dan bersamaan.

Di lain sisi,, ada geng Chabe yang sedang terbakar api diantara kerumunan yang menyaksikan kejadian langka dari seorang Alex ini.
"Ishhh, si Adel kecentilan banget yah! Pasti cari perhatian aja sama pacar guee si Alex! " umpat Nadine di tengah Keramaian.
" Sorry, emang kapan lo jadiannya sama si Alex? Gk pernah dengar gue." sambung Meta, si ketua kelas XI IPA 2.
"Jaga ucapan Lo!! " bentak Nadine menahan malu sambil keluar dari kerumunan tersebut diikuti Fira.
"Makanya kalo ngomong gk usah ngayal, mbak." kata Meta bermonolog sambil tertawa sinis.

#PenasaranGakSamaPartSelanjutnya?
#PartSelanjutnyaBesokLagiYahGaess 😁
#SemogaSukakSamaCeritanya
#AuthorMasihPemula🙏
#JanganLupaVoteMantemandd😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•Love, Hate, and Secret•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang