Mysterious Girl

• ONESHOOT •

•••

Mysterious Girl
Disclaimer© Masashi Kishimoto
A Sasusaku Story

— ONESHOOT —

Written by LIANA2789
Genre: Fanfiction, romance, horor
Rate: Teen

•••

.

.

.

Aku Uchiha Sasuke. Seorang penulis buku yang lahir di Kota Kyoto, Jepang. Memutuskan untuk berkarir di Tokyo dan meninggalkan tempat dimana aku lahir.

Dan setelah sekian lama, perjuangan dan usaha yang tiada henti, aku sukses. Sekarang, disinilah aku. Kembali ke kampung halaman, Kota Kyoto tercinta.

Musim semi menyambutku. Kulihat dari balik kaca taksi, bunga sakura masih kuncup. Sungguh, aku tidak sabar menunggunya mekar dan berguguran dijalanan.

Semua orang yang kulihat nampak bahagia. Tersenyum ria diiringi mentari yang mulai naik menampakkan wujudnya.

Tapi tidak dengan dia. Gadis unik disebrang jalan. Berambut soft pink dengan mini dress berwarna putih. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun kutahu gerakan tubuhnya menyiratkan perasaan duka.

Dia mengangkat wajahnya. Dan seketika tatapan kami bertemu. Matanya sangat indah, sewarna dengan hijaunya hutan yang begitu meneduhkan. Manik indah itu seakan menarikku agar tidak berpaling memandang kearah lain.

Sayang, taksi yang kutumpangi kembali melaju setelah lampu jalanan berubah menjadi hijau. Aku berusaha menoleh kebelakang, mencoba melihatnya dari kaca belakang taksi.

Tapi tidak ada, dia tidak sekalipun ada disana. Seperti lenyap. Seakan tidak pernah ada disana.

.

.

.

Aku menginjakkan kedua kakiku pada wilayah Kuil Kitano Tenmangu. Mataku memandang kearah sekitar, melihat jumlah wisatawan yang datang kemari tidaklah banyak.

Udara segar menggelitiki indra penciumanku. Langit biru bersanding indah dengan mentari yang bersinar cerah. Cuaca hari ini begitu membuatku nyaman.

Diriku kembali melangkah, memasuki bangunan kuil. Memutuskan untuk berdoa pada Kami-sama.

Desain tradisonal dan sederhana sangat terasa pada bangunan kuil. Menara-menara penopang tampak begitu kokoh. Semua masih terasa sama nyamannya dengan dulu.

Aku merasakan kehadiran seseorang dibelakangku. Yang membuatku sedikit tidak fokus berdoa. Tepat setelah berdoa, aku menoleh kebelakang, kutemukan gadis itu kembali.

Gadis yang tidak sengaja bertatap denganku. Dia kini ada disana, dihalaman kuil. Berdiri dengan baju yang sama, drees putih selutut.

Wajahnya datar, kulitnya pucat, matanya sama sekali tidak berekspresi. Aku masih terpaku, diam ditempat dengan kedua kaki yang masih enggan bergerak.

Pada akhirnya ia melangkah pergi. Dan entah untuk alasan apa aku mengikutinya. Hatiku bergetar, sensasi aneh kurasakan. Sejak pertama kali melihatnya, aku terus penasaran akan tentangnya.