Long Distance Relationship (LDR)✔.

LDR 10🎗

─━━━━⊱✬⊰━━━━─   
hαppч rєαdíng mínα~
─━━━━⊱✬⊰━━━━─   

Normal pov.

Sudah seminggu sejak terakhir Naruto mengirim pesan kepadanya, tidak ada percakapan kecil bahkan untuk sekedar menanyakan kabar. Hal itu membuat Sasuke uring-uringan tidak jelas, bahkan tidak jarang Sasuke di tegor oleh atasannya akibat kerjanya yang berantakan.

Tangannya meraih ponsel yang tergeletak apik di atas nakas. Membuka aplikasi Line dan mencari kontak sang kekasih. Di lihatnya foto profil itu lama, ia rindu, rindu dengan kekasih berisiknya itu.

Tersenyum kecil, sebelum jemarinya menutup aplikasi itu dan beralih menelfon Naruto. Menggigit bibir bawahnya pelan, takut-takut Naruto menolak panggilan darinya.

Lama tidak ada jawaban membuat Sasuke menghela nafasnya pelan, mungkin lain waktu - batin Sasuke. Baru ia ingin menutup panggilannya, suara dari sebrang sana membuat dirinya tersenyum.

"Halo?"

Suara itu, suara yang sangat Sasuke rindukan beberapa tahun ini. Karna kesibukannya lah yang membuat Sasuke jarang menelfon Naruto.

"Naru..." ucap Sasuke lirih.

"Ada apa Suke?" tanya Naruto lembut.

"Aku merindukanmu" ujarnya pelan, senyum tipis bertengger indah di bibirnya kala ia mendengar tawa kecil yang keluar dari bibir Naruto.

"Kau pikir aku tidak rindu padamu? Hei bodoh! Cepat kembali, aku sangat merindukanmu." lirih Naruto. Sungguh, ia sudah lelah jika harus menahan rindu dengan Sasuke.

"Aku, aku minta maaf untuk percakapan kita minggu lalu. Aku, aku hanya lelah Naru. Aku mengejar semua pekerjaanku agar aku bisa cepat kembali dan bersamamu. Jadi, mau kan kamu menungguku sebentar lagi?"

Hening, tidak ada jawaban dari Naruto atas ucapan Sasuke. Samar-samar Sasuke mendengar isak tangis dari sebrang telfonnya.

"By? Sayang? Kau dengar aku kan? Naru, aku minta maaf ya. Maaf kalau aku tidak bisa memahami dirimu. Maaf juga untuk aku yang jauh darimu. Maaf ak-"

"Berhenti hiks!"

Ucapan Sasuke terpotong oleh bentakan Naruto yang di barengi dengan isak tangisnya. Sasuke yang mendengar itu ingin sekali memeluk Naruto, membawa pemuda mungil itu kedalam dekapan hangatnya.

"Pulang hiks! Aku merindukanmu!" ucap Naruto masih dengan tangis kecilnya.

Sasuke tertawa kecil. "Jangan menangis hei, aku berjanji, sebentar lagi aku akan pulang. Doakan aku saja, semoga pak tua itu mau memotong masa kerjaku." ujar Sasuke.

Naruto mengangguk, meski ia tau Sasuke tidak bisa melihatnya.

"Aku tunggu kepulanganmu! Awas saja kalau sampai kau tidak pulang, jangan harap kau mendapat jatah dariku!"

Ancaman yang di berikan oleh Naruto membuat Sasuke menelan ludahnya kasar. Ya kali ga dapet jatah :") kasian little Sasuke:" dia kan juga rindu rumahnya - batin Sasuke miris.

"Iya sayang iya, aku akan cepat pulang. Sudah ya jangan menangis lagi, aku kan tidak bisa memelukmu." ledek Sasuke membuat Naruto menahan emosinya.

"Bodo amat! Aku ngambek sama Suke!" geram Naruto dan langsung memutus telfonnya sepihak.

Sasuke sweetdrop saat menyadari telfonnya di putus sepihak oleh Naruto. "padahal kan aku cuma bercanda, meski nyatanya aku tidak bisa memeluk Naruto untuk sekarang" gumam Sasuke, dan kembali menghubungi Naruto.

Tut...
Tut...

"APA!!!?"

Teriak Naruto kesal membuat Sasuke menjauhkan ponsel dari telinganya.
Uke ku marah, ga dapat jatah. Gara-gara aku tidak pulang-pulang. - batin Sasuke mulai stres karna tidak mendapat jatah dari Naruto.

"aku cuma mau bilang." jeda Sasuke.
"I love you, and i miss u baby♡" lanjutnya dengan suara yang lembut membuat Naruto di sebrang sana merasakan pipinya memanas.

"Love u too, and miss u too Dad-daddy♡-!"

Dan yeah, selanjutnya telfon benar-benar berakhir setelah Naruto mengatakan hal itu. Hal yang membuat dalam diri Sasuke bergejolak.

"Sial, apa aku harus main solo lagi? Awas saja kau Naru, aku pulang jangan harap kau bisa berjalan dengan benar." gumam Sasuke dan langsung berlari ke dalam kamar mandi.

Di menit berikutnya hanya terdengar suara-suara aneh dari kamar mandi tersebut. Oke, kita tinggalkan Sasuke dengan urusannya itu.

─━━━━⊱✬⊰━━━━─
тσ вє ¢σитιиυє
─━━━━⊱✬⊰━━━━─