"Audi, lo inget ga? Sama tempat ini?" tanya Gibran, ketika kami duduk diatas sebuah batu besar dan dari sini kami dapat melihat hamparan pemandangan kota Sukoharjo, Solo, dan sekitarnya. Jadi tempat ini adalah memang benar wisata alam berbau bukit dan bebatuan. Cukup melelahkan untuk sampai di puncak bukit tertinggi, harus sedikit mendaki dan tidak untuk orang-orang yang takut akan ketinggian. Tapi, tidak menghiraukan ketika banyak juga yang ingin mencapai tebing tertinggi karena hasilnya adalah menakjubkan. Pemandangan indah dan sedikit kabut. Membuat mu harus sedikit merapatkan jaket atau merapatkan tubuh pada pasangan mu. Agar hangat maksudnya. Hehe.
"Ha? Emang gue pernah ke sini?" tanya ku heran. Ketika ku ingat, memang aku belum pernah ke sini. Dan ini pertama kalinya aku ke sini. Bersama Gibran pula. Tapi jujur, aku senang. Karena jarang sekali aku ke tempat seperti ini. Kalu tidak mall, caffe. Mall, caffe. Itu saja, dan Gibran mengajak ku kesini. Membuat ku terlepas dari penat dan bising nya kota. Yang semakin lama semakin bertambah usia. Semakin banyak polusi. Semakin banyak sampah. Dan semakin banyak manusia.
"Lo bener ga inget ya? Dulu kita sering kesini"
"Kita?"
"Iya kita, dan keluarga kita tentunya, Bunda Ayah ku, dan Mama Papa mu"
"Gib, Lo ngomong apaan sih?"
"Kamu benar ga inget ternyata. Dulu kamu dan aku, sahabat semasa kecil. Kemana-mana selalu berdua. Kamu sering ke rumah ku. Merepoti ku. Hehee. Kamu juga pernah merusakkan mobil remote ku. Dan ketika aku memarahi mu. Kamu hanya bisa menangis dan berlari mengadu ke ibumu. Dan pada akhirnya, aku juga yang meminta maaf, memberi mu coklat juga pastinya. Aku juga sering ke rumah mu. Belajar menanam sayur bersama ibu mu. Kamu juga sering mengajari ku cara melipat pakaian sendiri. Cara menali sepatu sendiri. Aku juga pernah membuat mu kesal padaku. Karena kau ingat? Hehehe. Aku menggunting rambut boneka barbie mu. Karena waktu itu, aku tidak suka rambut wanita panjang, susah merawatnya. Jadi ya aku potong saja, jadi pendek. Dan itu gampang untuk merawat nya. Maaf ya, waktu itu aku belum paham. Dan ketika kita beranjak remaja, waktu itu kita akan naik kelas 2 smp sepertinya. Kamu pindah ke Solo. Katanya, Papa mu dipindah tugas kan. Waktu itu aku benar-benar menangis 3 hari tak henti. Kecuali ketika aku lapar dan mengantuk sih. Hehe. Aku sangat merindukan mu. Waktu itu. Tapi kata Bunda ku. Kalau jodoh nanti akan bertemu kembali. Aku tidak tau maksud Bunda. Hingga ketika tahun berlalu. Dan tibalah aku masuk SMA. Kata Bunda, aku boleh menentukan sekolah ku sendiri, karena aku sudah cukup bisa memikirkan yang terbaik untuk masa depan ku. Dan akhirnya, aku memilih SmaHarBa di Solo ini. Karena, kamu ingat? Dulu kita pernah berjanji untuk bersekolah di SmaHarba ini? Kamu ingat? Hemm pasti kamu juga lupa. Iya, jadi aku meminta Bunda untuk mengijinkan ku merantau. Menentukan masa depan ku sendiri. Dan bersekolah disini. 1 tahun pertama, aku menikmati kehidupan Sma ku, disini. Setiap hari, aku merasakan hadir mu, dan kadang bergumam kesal. Aku bilang, "Audi, kamu lupa ya janji kita?". Hingga waktu itu, setelah UTS semester 2, aku melihat mu, jalan ke parkiran bersama Farrel. Berdua. Awalnya aku bersikukuh, mungkin itu hanya halusinasi ku saja, yang sangat merindukan mu. Tapi ternyata, sudah berkali-kali aku melihat mu. Lalu aku mencari tau info tentang mu. Ya, dan itu memang seseorang yang sedang ku cari. Kamu. Aku bersyukur Tuhan mempertemukan kita lagi. Walau, kamu lupa tentang kita," cerita Gibran panjang sekali. Aku hanya diam. Mendengarkan dan mencoba mengingat-ingat. Aku sungguh lupa. Tapi cerita nya memang seperti sungguhan. Tapi, aku tidak mengenal Gibran sama sekali. Tau dirinya pun juga karena akhir-akhir ini ia mencoba mendekati ku. Dan dari cerita teman-teman kalau Gibran sering bertanya tentang ku. Emm.. Tapi bagaimana mungkin aku harus mempercayai orang yang belum terlalu ku kenal ini. Ah dia ini bergurau saja.
"Kamu bercanda ya Gib?" aku menanyai nya. Dan mencoba sedikit mengingat masa kecil ku.
"Hem, baiklah. Semoga kamu cepat mengingat nya lagi," tutur nya membuang muka ke depan.