Prolog

4 0 0
                                    


     Duduk dibalkon ditemani secangkir kopi mocca dan novel ditangannya, serta gelapnya malam sebagai pemanis. Gadis itu termenung, mengenang luka yang telah tergores dihatinya. Kemudian tersenyum pedih dan menoleh pada seseorang yang menatapnya dengan sendu.
    
     Tanpa sadar air mata itu menetes kemudian menjadi aliran yang begitu menyayat hati.

"Ini ga adil no" ucap gadis itu dengan lirih.

"Lara, gue mohon lupain dia Ra" ucap laki-laki tersebut dengan lembut.

"Gue ga bisa Reno" ucap gadis yang bernama Lara itu.

"Ra, gue ngert- " belum sempat Reno menyelesaikan ucapannya Lara langsung menyambar.

"Dibagian mana lo ngerti No! Dibagian mana! Lo ga akan pernah ngerti gimana perasaan gue No! 5 tahun No! 5 tahun dia perjuangin gue, dia mohon-mohon buat buka hati gue ke dia, tapi setelah gue buka hati buat dia, DIA NINGGALIN GUE RENO!! DIA NINGGALIN LUKA YANG SAMA!! DIA BRENGSEK NO!!" Lara terisak, melempar novel yang ia pegang, membuang cangkir coffe nya yang masih setengah, ia kacau dan hatinya sungguh terluka, semuanya membekas dipikiran dan hatinya. Orang itu, orang yang selalu Lara harapkan kedatangannya sampai saat ini.

"Ra! biarin gue yang jadi penggantinya Ra, biarin gue ngobatin luka yang dia buat Ra, izinin gue Ra, gue mohon" Ucapnya lembut, kemudian Reno memeluk Lara dengan perlahan untuk menenangakannya, mengusap punggung Lara dengan lembut.

"Izinin gue Ra" ucap Reno sekali lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lara's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang