"kamu venus bintang yang paling terang diantara semua bintang, lalu alasan apalagi yang bisa membuatku menolakmu meski banyak sekali bintang yang lain"
-Inara Arindya
....
Jika laki-laki bisa mendekati perempuan untuk dimiliki, maka perempuan juga bisa menentukan laki-laki mana yang diizinkan dekat dan memilikinya.
Begitu juga dengan inara, bukan hanya satu dua laki-laki yang mendekatinya saat itu ,tapi banyak sekali.
Nara juga tidak tau kenapa begitu,
kalau masalah cantik banyak yang lebih cantik, masalah pintar ada banyak yang lebih pintar dan lebih berpengaruh lebih anggun dan bukan rentenir seperti nara tentunya.
Nara benci situasi seperti ini, meski diluaran sana banyak sekali yang ingin diposisinya. Tapi tidak dengan nara, nara sangat risih dengan terlalu banyak yang menggombalinya euuu, hello!! ini tahun berapa sih, masih laku gombalan seperti itu?
Apalagi yang Sok perhatian, SKSD pokoknya nara benci yang hanya manis jika ada maunya.Tapi yang nara sukai hanya satu hanya seorang saja yaitu Helza Andrian Soebroto lelaki yang senyumnya mampu meluluhkannya. Laki-laki sederhana yang menarik dimatanya. Helza mungkin bukan seorang yang cerdas alim atau most wanted sekolah ,tapi kepribadian Helza yang unik selalu membuatnya tertarik.
Diam-diam nara selalu memperhatikan dan memikirkan pangerannya itu,setiap saat. Bahkan dengan hebatnya seorang Helza Andrian Soebroto mampu membuat doa mau makannya berubah hha.
Entahlah mungkin suatu hari nara bisa menjadi nyonya Helza Andrian Soebroto nara sangat berharap akan hal itu.Melihatnya saja nara rasanya ingin melompat dan berteriak kegirangan.Tapi nara harus tetap menjaga image nya sebagai perempuan yang sulit didekati dong,harus!
Tapi apakah Helza juga merasakannya?
Nara tidak tau,tapi melihat perjuangannya selama ini dari yang meminta nomor tiada henti meski selalu ditolak oleh nara, nara sangat yakin bahwa helza juga merasakan hal yang sama.
Tapi nara ragu apakah hanya nara yang didekati oleh Helza atau banyak yang lain, nara takut jatuh cinta sendirian, nara takut patah hati dan masih banyak sekali ketakutan yang lain. Nara selalu menolak setiap ada laki-laki yang menembaknya alasan klise sebenarnya, masalah hati. Hatinya telah jatuh pada helza meskipun sampai sekarang mereka belum saling menyapa, tapi nara yakin suatu hari helza akan jadi miliknya dan nara akan menjadi milik helza.Sudah lumayan lama semenjak helza mengajaknya pulang tempo hari dan nara sudah mulai disibukkan dengan kegiatan extrakulikuler yang diikutinya sedangkan helza mulai disibukkan dengan pelajarannya. Maklum saja Helza sudah kelas 3 dan nara baru kelas 2 sehingga kesibukan mereka sangat berbeda.
Karena kesibukannya nara tidak terlalu larut dalam kegalauannya lagi, bukan nara lupa tentang helza, apalagi beberapa teman helza juga sama sepertinya yaitu mendekati nara.
Setiap hari teman-teman helza selalu menggodanya ,helza selalu bersama mereka tapi anehnya helza hanya diam saja dan terkadang ikut tertawa.
nara juga tidak mengerti, terkadang terfikirkan didalam benaknya apakah helza malu mengakui kalau dia menyukai nara juga? atau helza takut teman-temannya akan menjauhinya karena nara?
Kepala nara mau pecah rasanya memikirkan ini.
Belum lagi nara harus menghadapi beberapa orang lagi yang selalu mengganggunya, huh bisa-bisa nara mati muda dibuatnya.
Nara sedang duduk ditempat tidurnya. Hari ini benar-benar melelahkan bagi nara.
Nara ingin tidur sajalah, nara membaringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya tempat favorit nara.
Bagi nara kamarnya adalah istananya,nara bisa menghabiskan waktu seharian didalam kamar jika tidak ada kegiatan si sekolah tanpa rasa bosan sedikitpun.Tiba-tiba handpone nara berbunyi nyaring.
"ah siapa sih ganggu kebahagiaan orang aja! "ucap nara bersungut-sungut.
Akhirnya nara bangkit dan mengecek handponenya ternyata ada sms dari nomor tidak dikenal nara bertambah sebal dibuatnya,diketiknya cepat-cepat balasan "siapa? " lalu kembali menghempas tubuhnya dan melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda.
Nikmatnya tidur siang.Beberapa jam kemudian.
"ndok rin bangun udah sore"suara neneknya diluar
"iya dok aku udah bangun"nara bangkit dari tempat tidur dan mencuci muka serta kakinya agar lebih segar.
Setelah itu nara mulai mengerjakan pekerjaan rumah,nara biasa melakukannya setiap harinya
Hingga tak terasa waktu sudah sore akhirnya nara bersiap-siap mandi dan bersantai kembali sambil menunggu waktu magrib tiba.Setelah magrib tiba dan melaksanakan shalat magrib di rumah, nara diantar kakeknya untuk pergi mengaji. Meskipun sudah besar nara tetap diwajibkan mengaji oleh kakeknya agar nara bisa lebih mahir tentunya. Bukannya menuntut ilmu sampai keliang lahat, tidak ada batasan selagi kita masih hidup apalagi ilmu agama, ilmu ini tentu akan sangat berguna di akhirat nanti amin.
Sepulang mengaji nara langsung tiduran kembali, dan memainkan handpone nya, lalu tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk, nara langsung membukanya.
"aku Helza"Nara mengernyit heran rasanya nara tidak asing dengan nama itu tapi siapa tidak mungkin si manis senyumnya kan bukannya dia belum mendapatkan nomornya lalu bagaimana bisa menghubunginya, pasti bukan.
Nara memilih mengabaikan pesan itu dan kembali ke aktivitasnya sebelumnya.
Tanpa terasa nara terlelap sendiri bermain didalam mimpinya sendiri bersama helza dan yang dia sukai.
Ah indahnya bermimpi, apalagi gratis hhe.Hay beybeh apa kabar ada yang kangen sama akang helza andrian s ga.
Atau kangen sama mbak indah yang paling galak sedunia
Komen ya dan vote tentunya
Salam cinta. Inara 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
mengapa harus kamu
Teen Fiction"Jatuh cinta dan patah hati itu kakak beradik jadi jangan heran bakalan sering ketemu kalau udah jadi saudara iparnya" -Inara Arindya - "Aku tak punya apa-apa untuk dikorbankan jika ingin Bertahanlah, jika tidak pergilah aku tak pernah memaksa" -He...