Jaemin POV
Sakit. Sebenarnya ngejauhin Nara itu bikin hati gua sakit. Tapi,gua harus bertahan supaya Nara ga terluka.
Hari ini sama kaya biasanya. Hari dimana gua harus minum obat pahit,sepahit hidup gua. Sebutir pil putih lolos ditenggorokan. Beneran pahit dan pahit ini masih sama kayak biasanya.
"Jaem,ayo. Telat nih. " teriak kak Jaehyun di bawah.
"Iya!"
Buru-buru gua masukin botol obat kedalam tas. Setelah itu bergegas kebawah.
°°°
Author POV
Jaemin duduk dikursinya. Selang beberapa menit masih belum ada yang datang hingga seorang gadis memasuki kelas seraya membaca buku kesukaannya.
Jaemin menatapnya dalam. Merasa diperhatikan Nara,Ya gadis itu Nara,langsung duduk dikursinya.
Waktu berjalan lambat. Nara merasa gugup sedangkan Jaemin hanya diam,tak berniat mengajak Nara bicara.
Nara bergelud dengan pikirannya sendiri.
"gua ngomong sama Jaemin sekarang aja apa gimana nih,tapi gua gugup banget,sumpah" batin Nara.
"Jaem-" ucapan Nara terpotong kala Jaemin tiba-tiba berdiri.
"Maaf," ucap Jaemin dingin.
Nara meremas ujung roknya.
"Na! gua tau gua salah,tapi gue mohon maafin gua," ucap Nara bergetar."Jujur Na,setelah kejadian itu gua ngerasa bersalah banget sama lo,gue itu emang bodoh ga percaya sama omongan lo,jadi,j-jadi maafin gua," Sambung Nara sambil sesegukan.
Jaemin tidak berniat untuk berbalik badan. Karna tiba-tiba dadanya terasa sesak. Nafasnya memburu. Tangan kanannya meremas dada kiri yang sedang berdenyut tak karuan. Pandangannya mengabur. Seketika badannya lemas,dan
Bruk
Tubuh Jaemin jatuh kelantai.
Nara kaget melihat Jaemin jatuh tak sadarkan diri.
"J-Jaemin," Nara berlari menghampiri Jaemin yang sudah tergeletak tak berdaya.
"Jaem bangun Jaem! Hei Na! Bangun!" Nara menepuk-nepuk pipi Jaemin supaya bangun. Tapi nihil Jaemin ga bangun.
Tiba-tiba Jeno datang. Dengan kagetnya ia menghampiri Nara dan Jaemin.
"Jaem! lo kenapa?!" tanya Jeno panik.
"Jen,bawa Jaemin ke UKS,cepetan!" tegas Nara yang diangguki Jeno.
Di UKS
"Na,bangun ih,jangan becanda!" Nara mengelus tangan dingin Jaemin dengan lembut.
"Udah Ra,Jaemin gapapa kok," Jeno duduk disamping Nara. Mengelus kepala Nara pelan.
"Tapi,Jen-"
"Sstt..Jaemin gapapa kok,udah ya,kamu jangan terlalu khawatir," nasehat Jeno. Nara mengangguk lalu mengelus kembali tangan Jaemin.
Kringg
"Ra masuk yuk,udah bel tuh," kata Jeno sambil ngulurin tangannya ke Nara.
"Tapi-"
"Udah,Jaemin gapapa kok,yuk" Jeno menarik tangan Nara ke kelas.
Sesampainya dikelas,Jeno mengantar Nara ke kursinya. Disana sudah ada Mark yang sedang asik memainkan handphone nya.
"Hei,kok kusut gitu wajah lo?" Mark mendongak saat Nara mendaratkan bokongnya di kursi.
"Gua masih berantem sama Jaemin" ucapnya lirih. Mark yang sadar akan hal itu langsung mengelus kepala Nara pelan.
"Ya udah,nanti kan bisa coba lagi," balas Mark menenangkan Nara. Nara hanya bisa mengangguk.
Kini tatapan Mark tertuju kearah Jeno. Mereka saling bertatapan. Seolah bertelepati Mark menatap Jeno dengan tatapan bertanya "ada apa?"
"Nanti gue ceritain," balas Jeno,lalu berjalan keluar kelas.
°°°
"Nih obat lo," Jeno memberikan botol obat ke Jaemin.
"Jaem,lo ga bisa gini terus,lo harus dapetin perawatan intens!" tegas Jeno. Jaemin hanya diam.
"Jaem sampai kapan lo gini? Lo pikir dengan begini Nara bakal senang? Gak Jaem! Nara itu sayang banget sama lo,dia ga bakal bisa nerima ini! Jaem gue mohon lo kembali dirawat aja ya," bujuk Jeno.
"Gak Jen,gue ga bisa ninggalin Nara! Sekarang itu hidup Nara masih kacau! Nara masih terpukul saat mamanya bunuh diri! gue ga mau Nara tambah sedih liat kondisi gue!" sarkas Jaemin.
"Tapi Jaem! Disini masih ada Gue,Hyunjin,sama anak-anak Nct! Kita semua sayang sama Nara,kita bakal jaga Nara," Jeno meyakinkan Jaemin.
"Karna itu gue ingin tetap disini,gue pengen ngabisin sisa hidup gue bareng kalian," kata Jaemin sambil tersenyum tipis.
"Gue masih kuat kok Jen,jadi lo harus percaya sama gue!" Jaemin menepuk pelan bahu Jeno.
Jeno menghela napas. "Tapi janji lo gabakal ngelampauin batas lo?!" tegas Jeno sambil menatap Jaemin Tajam.
"Iyaa,bawel banget sih lo," kekeh Jaemin.
Pletak
Jeno mukul jidatnya Jaemin. "Cih! Jijik banget gue!" kesal nya.
Jaemin yang semula mengelus kening nya kini terkekeh melihat sahabatnya itu memasang wajah jijik. Bagi Jaemin wajah Jeno itu lucu dan patut untuk ditertawakan.
Ceklek
Pintu terbuka,disana terlihat Mark melambaikan tangan.
"gue ganggu ga?" tanyanya dengan tampang polos.
"Kok lo disini? Nara mana?" tanya Jeno heran.
"Nara lagi bareng temen-temen di kelas," jawabnya santai.
Jeno hanya ber'oh'ria. Jaemin? diam.
"Oh ya Jen,lo masih hutang penjelasan sama gue,dan lo Jaem kenapa bisa disini?" Mark mengambil salah satu kursi lalu menariknya kearah kasur UKS tempat Jaemin terduduk.
Jeno menghela napas. Lalu menceritakan semuanya secara rinci,terkadang Jaemin juga ikut untuk memperjelas.
Setelah menceritan semuanya akhirnya Jeno dan Jaemin hanya tertunduk lesu.
"Jaem,lo ga pernah berubah ya!" Mark menghela nafas kasar.
"Gue tau lo gabakal ngelukain Nara,tapi dengan cara ini secara ga langsung lo malah nyakitin dia!" Jaemin masih tertunduk,antara sedih,cemas dan takut.
"Huft..Jaem,gue bakal dukung semua rencana lo asal lo ga ngelampauin batas maksimal lo!!" Mark menepuk bahu Jaemin pelan.
Entah kenapa Jaemin malah ketawa.
"Pfft,kalian itu sodaraan ya? Kok bisa nasehatin gue kalimatnya sampe sama gitu?" Jaemin tambah ngakak saat liat raut wajah Jeno sama Mark Kebingungan.
"Gini ya,kalian itu harusnya nyemangatin gue bukannya nasehatin kaya orang tua! Haha" kekeh Jaemin.
Pletak
Dua tangan mendarat dikepala Jaemin.
"Kita emang saudaraan,jadi kita juga mukul lo sama-sama,puas lo!" kata Jeno sama Mark barengan.
"Dih,yang satu babi yang satu monyet,terus emak bapak kalian apaan?" Jaemin memegang perutnya yang sakit karna tetawa.
"Bebek!" balas Jeno sama Mark barengan lagi.
Seketika suasana jadi hangat. Tiga orang itu ngakak bareng. Tapi,dihati mereka masing-masing ada kegelisahan,kegelisahan takut untuk kehilangan orang yang mereka sayangi.°°°
Tbc
Salam:
ChaSndr