kenapa harus dia?

15 1 0
                                    

Sarah bergeming di depan pintu,dia tidak bisa bergerak sama sekali,kakinya terasa kaku.

yang ingin di lakukannya saat ini,hanya lari sekencang kencangnya dari sana,namun dia tidak bisa.dia tidak bisa berfikir jernih.

"silahkan masuk Sarah!"……suara pak indra samar samar terdengar  di telinganya,

segera ia menyadarkan dirinya sendiri,dan mulai berjalan pelan.

sedang orang yang berada di samping pak indra segera mengalihkan pandangannya dari buku yang di pegangnya.
dia berdiri di samping pak indra.

"silahkan duduk,,"
Sarah mengangguk dan menarik bangku di depannya.

"Sarah,,.lanjut pak indra.
"perkenalkan,ini pak Fandi.
dia yang akan menjadi dosen pembimbing kamu mulai sekarang"

*******
Sarah duduk di taman samping rumah sambil menatap pohon kelapa di sebrang kolam renang.
dia sedang mengingat kejadian tadi pagi di ruangan dosennya.

betapa terkejutnya dia,saat melihat Fandi sedang di ruangan pak indra.dan tidak sampai di situ,dia juga di kejutkan dengan ucapan dosennya itu.

setelah keluar dari ruangan dosen,Sarah benar benar masih tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar..

Dia berjalan keluar kampus
dengan beribu pertanyaan yang muncul di benaknya,sampai akhirnya dia terhenti,karena ada seseorang yang menghadangnya.

"Amaliya,,,saya tidak menyangka kita bertemu di sini,sudah lama kamu menghilang tanpa kabar,ternyata kita  bertemu di sini.

ternyata orang itu Fandi.

"oh,iya,,,,Aku melanjutkan kuliah.maaf,tidak pamit waktu itu".
Sarah sangat gugup saat menjawab.
oke,sekarang apa yang akan di lakukannya setelah ini,apa sebaiknya dia mencari alasan untuk pergi dari sini sekarang,sebelum dia bertanya lebih jauh,tapi apa?...

"Bisa kita bicara sebentar di sana?",tanya Fandi,sambil menunjuk bangku di taman.

namun seseorang memanggilnya.

******
tidak ada yang tau tentang perasaannya dengan Fandi,gadis itu pandai menyembunyikannya.

dan saat dosennya berbicara
Dia hanya mengangguk sebagai tanggapannya,dan tidak mengatakan apapun,dia masih syok,dan otaknya tidak bekerja dengan baik.

kenapa ini bisa terjadi?atau apa yang sebenarnya terjadi?

Dia tidak mengangkat kepalanya sama sekali,sampai sebuah suara memanggilnya..
suara yang amat di rindunya.

"Amalya…"
Sarah mengangkat kepalanya dan melihat ke sumber suara,,,jantungnya berdegup kencang,masih sama,seperti lima tahun lalu.

"apa benar itu kamu?"
"saya kira hanya kebetulan sama namanya,tapi ternyata itu benar kamu."ucap Fandi sambil tersenyum.

Sarah hanya mengangguk,dan kembali tertunduk,dia masih sibuk mengontrol degup jantungnya.

"kalian sudah saling kenal?"tanya pak Indra,sambil bergantian memandang mereka berdua.

*******

pak indra,sudah lama mengenal Sarah,beliau adalah teman Ayahnya sewaktu kuliah.saat itu Ayahnya mengambil S2,dan pak Indra masih S1.

Sarah hanya tidak enak saja sama pak Indra,kalau sudah mengenal Fandi.
lebih tepatnya takut,kalau mengetahui masa lalunya.
karena Ayahnya Sarah sudah tahu tentang masalah putrinya.

"nduk,,,kok ngelamun,lagi mikir apa?"suara tante Amira membuyarkan lamunannya.

Eh,,,Enggak kok tan,nggak lagi mikir apa apa",bohong Sarah.

"ya udah ayo masuk,sudah hampir gelap".ajak Tanta Amira.

"iya tan"..

Akhir akhir ini Sarah banyak melamun,entah,sejak kehadiran Fandi,dia merasa tidak tenang.

"maaf mbak Sarah,ini Handphonnya bunyi",,,,Bi Asih,pembantu di rumah tantenya mendekat,,,..

Sarah terkejut saat mendengar suara di ujung sana..

dia ingin bertemu dengannya..

******

Yang TerlewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang