Satu

94 8 2
                                    

Tiga tahun kemudian.


Nggak banyak yang beda disini ternyata. Kehidupan kampus yang sama kayak kampus kampus di Indonesia.

Ada kuliah, kursus, jam tambahan, kelompok anak  tajir, anak nge hitz, anak kutu buku yang hampir udik juga ada disini.

Dan nggak ketinggalan juga,
Tetap ada yang namanya pacaran di negri ini.

Tapi seperti yang aku bilang sebelum pergi tiga tahun lalu, aku benar benar kapok untuk jatuh cinta lagi.

Jadi disini sekarang aku duduk. Di ruang makan kampus, di meja hampir tengah , diantara mahasiswa indo yang bisa dibilang 'tenar'.

Yah karena lengkap diantara kami ada yang tajir, ada yang hitz, dan juga...

" Kamu nggak ambil jatah sayur lagi?"

Satu suara tiba tiba hadir di sebelah tempat dudukku. Sosoknya menatapku perhatian, sambil masing masing tangannya naruh tumpukan note dan nampan makanan.

Yah, dan juga ada si kutu buku. Meski nggak seutuhnya, atau lebih tepatnya, cuma kata 'udik' yang lebih cocok melekat di wajahnya.

Namanya ,, Genta

"Hmm" aku ngangguk sebagai balasan pertanyaannya.

"Hei.. sayur bagus loh buat kulit, harusnya kamu banyak banyak makan sayur, biar kulitmu makin sehat"

Aku memutar bola mata. Bosan sudah dengan kalimat berbau perhatian seperti ini.

" Oii. Sara nggak makan sayur aja Lo  udah tergila gila. Gimana dia nanti makan sayur dan tambah cantik? Mau nyembah Sara Lo? ,ha?"
Celetuk Ova, si pirang tulen.

Yah, dan kabar selanjutnya, cuman aku disini yang berjilbab. Be the only one on my squad.

Genta ngelirik ova kesal . " Kalo iya ngapa ?. Ngiri ?"

"Dih"

" eh Sar.. ntar malem ada acara nggak?"

"Ck, ya ampun Ta..  masih kuat ditolak Sara terus?" Kali ini Rasty, -'si banyak cinta'-  yang ganti nyeletuk.

Genta angkat bahu, "kali aja hari ini gue beruntung. " Dia noleh, "jadi gimana? Kita bisa jalan ?".

Dan seperti biasa, Aku senyum tegas, "yah...you know what's ,, Genta."


〰️▪️〰️

"Hoiii!!!"


Aku ngedengus pelan waktu Rasty  tiba tiba Dateng entah darimana dan langsung ngerangkul pundakku . Oh dear, Jangan salahin aku kalo tadi aku  sempat mengumpat.

"Apa?"selidikku demi ngelihat wajah berseri sahabatku.

"Aciee.. yang habis di ajak kencan sama dosen. Jadi.. kapan mau jalan?"

"Haha" sarkasku. Soal itu ternyata, kejadian beberapa jam lalu di kantor dosen.

Aku bersedekah angkuh . "Genta yang masih bisa diampuni ketampanannya aja aku tolak, apalagi cowok yang udah berkepala tiga ?. Hei ayolah,, you know me !"

Rasty ketawa.

"Wah, padahal aku berharap bakal bisa double date ". Sesalnya.

"Tenang aja.. aku bakal tetep mau pergi nemenin kamu kencan kog. Jadi nggak usah susah payah nyariin gandengan buat aku. Im fine. Kita bisa jalan bertiga...".  Hiburku sambil usil mengusuk rambutnya.

Rasty menyipitkan mata. Menatapku seolah menilai tawaranku barusan,
Untuk selanjutnya dia bergidik tiba tiba

"Awhh ...   Aku pastiin itu nggak akan terjadi walau bahkan 3 tahun ke depan, atau aku harus biarin gebetanku beralih ke kamu kalau sampe itu terjadi."

Aku terbahak, menyusul langkahnya yang lebih dulu dariku. Menuju mobil   squad kami yang sudah menunggu di parkiran kampus.

Kaki Rasty udah akan sempurna naik ke dalam mobil kalau aja gadis itu nggak  tiba tiba berhenti. Menoleh ke arahku

"Tapi omong omong, berarti udah berapa kali ya kamu nolak cowok disini ?"

Aku tercengang, buru buru menyusul masuk ke mobil dan langsung menutup pintu karena aku yang terakhir.

"Entahlah.."

"Satu,, dua,, tiga,,em-pat,, lima..
Iya nggak sih ?. " gumam Rasty yang masih aja sibuk dengan perhitungan konyolnya.
Dan berakhir dengan dia mendumal

" Ah entahlah.. ujung ujung nya juga balik lagi ke dokter gigi.."

Glek..

Aku ngatupin bibir demi kalimat terakhir Rasty.

Dok ter     gi  gi?

Astaga..

Ini udah tahun ke tiga aku pergi, dan rasa 'nyeri' nya masih sama ?

Plakk

Reflek aku noleh demi dengar suara jeplakan tangan Ova di paha Rasty , yang berikutnya disusul Omelan yang sering terdengar 3 tahun ini.

" Tuh kan Ty !. Awas aja kalo habis ini Sara nangis lagi!"

Aku ngehela napas,

Nangis lagi ?







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RationalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang