Apa aku harus membuatmu merasakan bagaimana menjadi diriku?
.
.
.Soobin tengah memainkan ponsel-nya. Ia sedang berada di kantin, hanya raga-nya saja tapi pikirannya terbang kemana-mana
Ia merasa banyak kejanggalan sejak beberapa hari yang lalu
Apartemen....
Sunbae...
Topi? Kacamata? Masker?
Terlambat...
Park ajhumma...
Jaket danㅡ
"Hey manis!"
"Oh God! Sampai kapan kau akan mengagetkanku sunbae aneh!"
Yang dimaksud hanya terkekeh pelan.
"Sedang memikirkan apa? Kau terlihat manis jika dengan ekspresi seperti itu" ditambah kekehan kecil di akhir kalimatnya
"Entahlah, hanya saja aku merasakan banyak kejanggalan beberapa hari terakhir"
Yang lebih tua hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Lalu.. bagaimana dengan kotak itu?"
"Kotak? Ah, iya aku lupa. Aku meninggalkannya di atas meja. Memangnya kau benar-benar tahu anak itu?"
"Hmm.. sepertinya aku merasa tidak asing. Coba jelaskan ciri-cirinya"
"Aku tidak tahu pasti bagaimana wajahnya, ia selalu memakai masker dan kacamata, bahkan topi. Apa seperti itu diperbolehkan di sekolah?"
"Aku rasa selama itu tidak mengganggu kenyamanan bersama, itu diperbolehkan"
Soobin hanya manggut-manggut. Tiba-tiba satu notifikasi masuk di ponselnya
Yuna_Shin
Soobin-ah! Aku sedang di kantin. Kau dimana?Melihat pesan dari sahabatnya, Soobin segera berdiri dan melihat kesana kemari mencari pertanda adanya Yuna disekitar situ
Yang lebih tuaㅡ ah sebentar, mereka belum berkenalan bukan? Haruskah dibuat perkenalan singkat disini? Okay
"Soobin, apa yang kau cari?"
"Aku mencari temanku, ah sunbae kita belum berkenalan. Aku rasa, itu harus agar aku tak perlu repot-repot memanggilmu dengan embel-embel sunbae setiap harinya."
Yang lebih tua hanya terkekeh pelan, lalu mengulurkan tangannya
"Yeonjun. Choi Yeonjun"
"Soobin. Choi Soobin"
Soobin menerima uluran tangan Yeonjun, sambil menuturkan namanya
"Jadi Soobin, siapa yang kau cari?"
"Ah, diaㅡ"
"Soobin!"
Sosok yang dicari Soobin akhirnya menampakkan dirinya. Yuna melambaikan tangannya yang juga dibalas lambaian dari Soobin. Yuna berlari kecil mendekati meja Soobin
"Soobin, mengapa kemarin kau tidak masuk?"
"Aku terlambat Yuna, hehe.. ayo duduk"
Yuna tersenyum manis pada Soobin, namun saat melihat ada seseorang di hadapannya, senyum di wajah Yuna mendadak pudar
Soobin yang melihat perubahan ekspresi Yuna, mulai peka dengan atmosfir canggung yang tercipta
"A-ah Yuna, kenalkan ini Yeonjun. Dia satu kelas diatas kita"
Yuna hanya tersenyum kikuk
"S-soobin, a-aku harus pergi" Yuna langsung beranjak pergi meninggalkan meja. Soobin mengejarnya, sebelum benar-benar pergi dari kantin keduanya sempat beradu mulut
"Yuna, kau kenapa?"
"Kenapa? Soobin ku kira kau pantas menjadi sahabatku, tapi mengapa kau tak mengerti? Apa aku harus membuatmu merasakan bagaimana menjadi diriku?"
"Yu-yuna aku tak mengerti? Apa ini berkaitan dengan penyakitmu?"
Yuna hanya menatap Soobin sendu, ia ingin berbicara lebih jauh namun lidahnya terasa keluh untuk sekedar berucap sekata.
"En-entahlah.. lupakan saja, anggap kejadian tadi tak pernah terjadi"
Yuna berbalik, namun sekali lagi ditahan oleh Soobin
"Tunggu Yunaㅡ"
"Soobin kumohon, beri aku waktu untuk sendiri" setelahnya Soobin tak lagi menahan Yuna yang sudah semakin jauh, lalu hilang di ujung koridor
"Kau bahkan sudah terlalu sendiri Yuna"
"Ah, itu temanmu?" Satu suara menginterupsi lamunan Soobin. Itu Yeonjun
"Ah Yeonjun. Entah aku rasa serangan panik-nya kambuh. Maaf jika kejadian tadi mengganggumu"
"Tidak apa-apa. Lalu apa yang kau bilang tadi? Serangan panik?"
"Iya, Yuna seorang Anxiety, ia punya panic attack yang sering kambuh jika bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Terlebih orang-orang baru seperti kau"
"Baru? Seperti aku? Eh sebentar, kau bahkan tak punya rasa hormat denganku Soobin, kau memanggil namaku begitu saja?"
Soobin yang tersadar hanya cengar-cengir
"Itu.. aku rasa tak perluㅡ" setelahnya Soobin segera berlari
To Be Continued
................................[N O T E] •P E N T I N G•
Hi! Maaf baru up:")
Ini sengaja pendek, sebenarnya aku cuma pengen kasih pengumuman.
Cerita ini udah lama banget gak up, aku rasa udah mati ceritanya:v tapi tadi buat aku kaget juga, ternyata readersnya terus bertambah
Sebenarnya alasan aku gak up, karena draf cerita ini hilang semua. Jadi sebenarnya cerita ini udau kutulis sampai tamat, tapi entah kenapa hilang
Jadi kalian paham lah.. jadi males gitu mau ngetik ulang. Jadi aku rencana mau segera tamatin cerita ini, tapi lebih ringkas jadi ngga kebelit-belit masalahnya kayak yang aku buat sebelumnya
Mungkin chapter 20-an atau mungkin kurang.. udah tamat
Makasih yang masih nunggu, yang kasih vote, bahkan yang masib baca. Sebenarnya udah pengen ku hapus ceritanya, tapi sayang juga. Jadi aku milih buat lanjutin tapi dengan alur yang lebib cepat
Sekali lagi makasih semua :)
Comment is always open for you guys :)
Enjoy the story? Please give a vote :)