langit berganti, malam datang dan Yoongi barusaja sampai di rumah pukul tujuh tepat.
"Hyung!" masih tidak ada jawaban. katakanlah Yoongi terbiasa memanggil hyungnya untuk memastikan dia pulang atau tidak.
Yoongi membawa bungkusan plastik tadi ke dapur dan meletakkannya di atas lemari es, agak tinggi memang, Yoongi bahkan harus berjinjit setelah meletakkan kursi plastik sebagai pijakan tambahan.
"jadi pendek benar-benar merepotkan." gumamnya.
nah, sekarang Yoongi bingung harus ngapain, biasanya dia akan menonton film sampai larut kemudian lanjut jalan-jalan malam tapi Yoongi sedang tidak mood karena perutnya kenyang.
tadi waktu jalan ke rumah saja perutnya nyeri, karena terlalu kenyang.
jadi Yoongi memutuskan untuk pergi kebelakang rumah, melihat-lihat apa yang bisa ia lakukan.
"naik ayunan? kurang kerjaan sekali." Yoongi menatap ayunan di sisi pohon yang talinya menggantung kemudian menggeleng.
"tidur menatap bintang?" ia menoleh lagi ke sebelah jembatan, ada hammock tergantung dibatang pohon dan pagar rumah.
"boleh juga.." yoongi kembali kedalam untuk mempersiapkan apa saja yang akan dibawanya untuk tidur dibawah bintang.
dia ke kamar, mengambil satu bental kecil dan boneka biskuit, dia membawanya di kedua apitan lengannya.
"oh-" yoongi berhenti di ruang tengah dimana dia dan Namjoon belajar tadi, buku Namjoon ketinggalan.
"tertinggal?" tanyanya pada udara kosong.
dia membawanya sekalian kemudian mencari senter di kantungan dekat tempat telepon rumah berada.
"ah sayang sekali aku tidak bisa makan lagi." Yoongi mengusap perutnya, sekali lagi dia merasa sangat penuh.
—
Yoongi sudah selesai menyiapkan semuanya, bantal dibalik kepalanya, shooky -boneka biskuit tadi- dipelukannya kemudian buku dan senter di tangan kanan dan kirinya.
beruntung karena angin malam tidak sedingin biasanya malah terasa gerah. Yoongi bisa berlama-lama disini, mungkin sampai tengah malam kemudian jalan-jalan, mengingat dia selalu melakukan itu dan akhirnya menjadi kebiasaan.
—
dua jam kemudian, Yoongi bosan, bukunya udah selesai dibaca, seru memang jalan ceritanya tapi itu tadi ketika dia membacanya, sekarang dia bosan.
Yoongi memutuskan untuk keluar dari rumah, jalan-jalan, dengan senter terkalung di tangan kanannya mengingat dia alergi gang gelap.
habis bagaimana lagi? Yoongi hanya bisa keluar malam hari, dan malam hari adalah dimana rumah-rumah memadamkan lampunya dan pemiliknya pergi tidur, bukan jalan-jalan seperti apa yang dilakukan Yoongi sekarang.
Bagaimanapun juga Yoongi masih manusia, dia punya rasa takut, hanya saja dia gengsi menunjukannya.
Yoongi mengambil mp3 sebelum meninggalkan rumah, earphonenya dipasang kemudian mp3 dimasukkan ke saku, dia kembali mengenakan hoodie, membuka pintu kemudian menutupnya, tidak lupa untuk menguncinya.
pukul setengah sepuluh, yoongi menyusuri jalanan rumahnya, menatap bagaimana rumah-rumah tetangganya saat malam hari, tak jarang anak-anak kecil masih bermain.
bulan purnama malam ini terang dan kelihatan besar, membantu Yoongi untuk melihat sekitar setidaknya untuk beberapa jam kedepan, Yoongi mana berani benar-benar sendiri mengelana dimalam hari.
Yoongi selalu main aman, dia berbelok dan berjalan ke arah atau ke jalan yang masih ramai dan terang, jika sudah masuk perumahan sebelah, Yoongi selalu putar balik dan mencari jalan lain kemana dia harus jalan-jalan sambil menikmati lagu yang mengalun dari mp3 miliknya.
"oi kau!" Yoongi reflek menoleh kebelakang.
"he? aku?" tanyanya berbisik.
"kau yang pakai hoodie hitam!"
"Taehyung?" bingungnya ketika berbalik dan menemukan sosok Taehyung dibawah sinar bulan sedang melambai padanya.
"apa?" tanya Yoongi tidak beranjak dari tempatnya.
"ayo ikut aku!" teriak Taehyung terus membujuk.
"kemana? aku tidak-"
"ikut saja." Taheyung menarik pergelangan tangan Yoongi kemudian dibawanya Yoongi ke jalanan dimana banyak tangga dan rumah-rumah tinggi.
"ya.. kita kemana?" tanya Yoongi, tangannya mulai dingin.
"ikut saja, kau tidak akan menyesal." Taehyung tersenyum ketika menoleh pada Yoongi, membuat laki-laki pendek itu terpana sebentar karena senyumnya.
jadi setelah itu Yoongi diam saja, mengikuti kemana Taehyung membawanya.
"jadi ini yang katamu kebiasaan buruk? jalan-jalan malam?"
"mhm, tapi bukan itu sebenarnya, aku punya kelainan dimana aku terus terjaga dimalam hari sedangkan ketika menjelang pagi hingga siang aku akan tidur." jelas Yoongi sambil memelankan jalannya, membuat Taehyung berjalan lebih santai.
"kau sedang apa tadi?" tanya Yoongi kemudian.
"aku barusaja pulang dari kedai tadi lalu melihatmu berjalan melewati rumahku, kupikir aku salah orang ternyata tidak setelah aku melihat hoodie yang sama." jawab Taehyung.
"itu tadi rumahmu?"
"iya, yang di ujung jalan, jika kau tadi belok kanan kau menuju perumahan."
keduanya mengobrol sampai Taehyung berhenti melangkah dan menunjukkan pada Yoongi kemana dia membawa pria pendek yang baru dikenalnya tadi.
"w-woahh—"
—
oiya, aku bilang nggak sih kalo latarnya ini di jepang?soalnya di jepang (sama korea si) kan jalanannya ada gang-gang kecil habis itu tembus kemana gitu, kalo ada yang bingung, tanya ya! coment terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
noceur [Taegi] ✔
Short Story(n.) the one who stays up late an Taegi brothership story COMPLETE