Bèauz

900 56 0
                                    

Bèauz.

Indah.

Pack yang berada di tepi jurang di daerah Daegu, Korea Selatan ini tertutup oleh puluhan bahkan ribuan pohon besar berusia lebih dari ratusan tahun.

Pack dengan teknologi canggih yang berhasil memanipulasi semua orang sehingga dapat menutup lebih dari puluhan ribu rumah warganya.

Dan rumah besar dengan pagar lebar inilah yang menjadi gerbang utama dan satu-satunya akses untuk masuk kedalam pack besar itu.

"Setelah ini hubungi aku lagi mengenai rapat pemindahan saham itu"

"Baik Alpha" Namjoon mengangguk, mengizinkan Hoseok untuk pamit undur diri. Kaki tangan kesayangannya itu memang tidak pernah mengecewakannya. Walaupun mereka seumuran namun dua tahun lalu akhirnya Hoseok menikahi matenya, dan sekarang memiliki satu orang putra dan satu orang yang sepertinya berjenis kelamin laki-laki yang masih dikandung oleh omeganya.

"Senyummu tidak luntur bahkan saat melihat Hoseok yang punggungnya telah menghilang" seorang wanita paruh baya mengelus pelan punggung sang putra.

"Ah eomma, iya Hoseok terlihat bekerja dengan giat akhir-akhir ini. Ia akan mengambil cuti besarnya sebentar lagi. Pria penuh leluncon itu dipaksa serius karena sebentar lagi akan menjadi ayah dari dua jagoan kekekeke lucu sekali"

"Bagaimana denganmu?"

"Eung? Aku?"

"Iya bagaimana denganmu, apa kau tidak memiliki keinginan untuk menemukan matemu? Menikahinya lalu memiliki dua jagoan juga?" Ditanya seperti itu Namjoon menjadi linglung dan berusaha mencari topik pembicaraan lain.

"Appa bilang Jimin akan sampai ke Daegu malam ini. Eomma tidak menyiapkan sesuatu untuknya?" Usahanya berhasil--

"Oh iya, eomma lupa eomma sedang memasak daging kesukaan Jimin. Sebentar eomma tinggal kedalam ne" Dengan begitu wanita yang masih cantik dan muda itu masuk kedalam rumahnya dan melupakan topik pembicaraan mereka yang membuat Namjoon kewalahan.

"Kali inipun kau berhasil membuat eomma lupa bahwa dirimu masih Lonely Alpha hyung"

Namjoon memutar bola matanya lelah, suara baritone laknat milik si bungsu selalu terdengar menyebalkan baginya.

"Ya Kim Taehyung diamlah, kau sudah terlambat jadi lebih baik segera berangkat ke sekolah sebelum Appa memakimu lagi"

"Ne" jawabnya ogah-ogahan dan segera menyalakan motornya dan berangkat ke sekolahnya.

Kim Namjoon 25 tahun, Sulung.










■■■














"Jimin-ssi sudah sampai" Jimin membuka matanya perlahan, melihat keluar jendela memastikan dia sampai di tempat yang seharusnya.

"Hoamm...terimakasih ahjushi" ucapnya sebelum memakai tas serutnya dan turun dari mobil.

"Jimin-ssi biar saya saja yang membawa tas tuan turun"

"Oh tidak sudah ahjushi. Aku masih muda masih bisa membawa koper dan ranselku sendiri. Jadi parkirkan saja mobilnya dan lanjutkan pekerjaanmu" ujar jimin ramah, tak lupa senyum indah ciri khasnya.

"Ah, tidak tuan. Sudah tugasku melayani anda"

"Hmm...tidak ahjushi, tugasmu melayani Appa. Jadi biarkan aku melayani diriku sendiri" ujar jimin cepat dan segera mengambil seluruh tasnya dan pergi meninggalkan rumah utama.

"Ah tuan jimin selalu perhatian seperti biasanya" ujar omega paruh baya itu dan kembali ke mobil melanjutkan seluruh pekerjaannya.

"Selamat datang tuan jimin"

Dominan [V. K // M. Y // N. J]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang