CHAPTER 1

4.2K 304 44
                                    

"HanGuang-Jun, Senior Wei sudah pergi."

Meski reaksinya tak seberapa, Lan SiZhui bisa melihat tatapan Lan WangJi mendingin
dan alisnya berkedut singkat saat dirinya mengatakan Wei WuXian telah pergi. Bahkan belum sejam penuh Lan WangJi pergi untuk memenuhi panggilan kakaknya dan saat kembali, Lan Sizhui sudah memberitahunya bahwa Wei Wuxian sudah pergi. Saat murid itu merasakan tekanannya, dia pun segera meluruskan perkataannya dan mengulang dengan pemilihan kata yang lebih benar setelah menyadari kesalahannya.

"Senior Wei pergi untuk menemui Kepala Sekte Jiang."

Perasaan lega membanjiri sosok Lan WangJi dan Lan SiZhui pun tersenyum gugup. Masternya ini memang sudah agak berubah sejak merasakan hal yang disebut cinta. Semenjak kedua masternya ini mulai tinggal bersama, Lan WangJi mulai mau menunjukkan sedikit reaksi. Mungkin reaksinya tidak mudah disadari, tapi orang-orang yang sangat dekat dengan lelaki itu akan langsung menyadari perubahan sekecil apa pun. Dan Lan Wangji juga terkadang bertingkah berlebihan di dekat Wei Wuxian. Lega rasanya mengetahui Lan Xichen bukanlah satu-satunya yang terlihat cukup berbahaya karena mampu membaca seseorang sekosong dan sehampa Lan WangJi.

"Aku akan menyusul dia" ujar Lan Wangji

"Ya, HanGuang-Jun." Lan Sizhui

merapatkan kedua tangannya untuk memberi salam pada Lan WangJi. Lelaki itu terbang dengan Bichen dan menjawab salam hormat tersebut dengan anggukan kepala.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan sosok berambut hitam dengan pita merah dan pakaian hitam di daratan Yunmeng. Dia sedang bersama seorang lelaki berjubah ungu, cincin pada jari yang disandarkan di pundak lelaki satunya terlihat bersinar di bawah teriknya sinar matahari.

"Jiang Cheng, bukankah caramu memperlakukan Jin Ling agak sedikit kejam?"

Seperti dulu Jiang Cheng menepuk kepala Wei WuXian."Salahkan saja ayahnya yang
membuat anaknya mewarisi sifatnya itu."

Lan Wangji sudah mendarat di tanah hanya memandangi mereka berdua yang sudah
membalik badan sambil berbincang. Hubungan kedua orang itu sudah mulai membaik lagi dan sekarang mereka kembali menjadi seperti saat kecil dulu. Mendadak Wei WuXian memutar tumit dan Lan WangJi diam-diam terpaku seolah dirinya sudah ketahuan membuntuti seseorang. Namun kemudian dia teringat betapa bodoh reaksinya sendiri. Dia benar-benar sudah belajar bereaksi berlebihan. "Hanya pada Wei Ying" gumamnya.

"Lan Zhan maaf aku tidak menunggumu tadi. Kalau kau mau ikut, kita bertiga bisa makan bersama."

Wei WuXian menarik Jiang Cheng yang tengah memberontak padanya. Lan WangJi
mengangguk pada mereka sebelum beranjak ke sisi Wei WuXian. Selama sesaat mereka bertiga tidak ada yang bersuara tapi lelaki berjubah hitam tidak akan pernah bisa menutup mulutnya sendiri.

"Jiang Cheng, kapan kau akan menikah? Atau apa kau punya rencana untuk menikah?"

Seketika dia mendapat pelototan sengit dari si Kepala Sekte.

"Itu bukan urusanmu!"

Jawabnya dengan gelisah dan wajahnya merona dengan jelas. Wei Wuxian mulai tertawa tapi tawanya memudar menjadi senyum cerah saat tangan hangat menggengamnya. Dia
melirik tangannya sendiri dan balas menggenggam tangan Lan WangJi, selama sedetik sebelum menatap maju ke arah yang mereka tuju.

"Tapi serius Jiang Cheng kenapa kau tidak memikirkan percintaan sebentar saja.
Padahal menyenangkan rasanya mengalami sesuatu yang tidak bisa kauketahui atau
kaukendalikan."

Jiang Cheng hanya menimpali dengan dengusan. Dia menyilangkan lengan dan menatap ke depan dengan ekspresi mengeras.

"Terserah. Tidak ada yang ingin berubah menjadi sepertimu, Wei Ying."

XICHENG UNTITLED
 By: Nycx_99
 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang