PERENNIAL LOVE (SEASON 2)

-Pain-

-Lisa Pov-

Aku tersenyum simpul saat kaki ini menapak untuk pertama kali di bandara Incheon setelah 1 bulan aku meninggalkan korea...

Dan tentu meninggalkan istri tercintaku...

Aku terbang ke Swiss 1 bulan lalu...

Beralasan pada Jennie bahwa ada perjalanan bisnis bersama papa...

Padahal aku hanya ingin memberi wanitaku kejutan...

Aku akan jadi manusia baru detik ini..

Aku akan jadi Lisa yang baru...

Sengaja aku tak mengabari Jennie jika aku pulang hari ini...

1 bulan tak bertatap mata dengan nya saja sudah hampir membuatku  gila...

Aku melangkah keluar dari bandara..

Diriku langsung disambut mobil Abu-abu yang ku tau ini sudah disiapkan Papa...

"Selamat pagi nonna"

"Pagi ahjushi.."

"Ini kunci mobilnya nonna.."

"Ghamsahamida...oh ya ahjushi..ini untuk mu"ucapku sambil memberi beberapa lembar uang..

"Makan yang banyak ahjushi"ucapku..

"Terimakasih nonna Lisa"

Aku hanya tersenyum lalu masuk kedalam mobil...

Aku melirik ke arah kaca lalu merapikan pakaian dan rambut ku...

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang...

Aku tersenyum di sepanjang perjalanan...

Tak sabar melihat wajah terkejut Jennie...

Sebelum itu aku mampir ke sebuah toko bunga...

Membelikan sebuah bucket bunga mawar putih untuk istriku..

Lalu melajukan mobilku lagi menuju apartement kami...

Saat mobil ku sudah sampai di lobby..

Aku tersenyum pada pak Hyun..

"Pagi pak hyun"sapa ku...

Ku lihat pria itu sedikit terkejut lalu tersenyum..

"Pagi nonna..boleh saya parkirkan mobilnya nonna?"tanya nya

"Ah..tidak usah pak saya setelah ini akan pergi dengan Jennie..."

Aku pun melangkah menuju Lift...

Lagi lagi hanya senyum yang tergambar di bibirku...

Aku memasuki lift..memencet angka 23..

"Huh...Miss u so much my wife"batin ku..

Lift pun berhenti..

"CTING"pintu nya terbuka..

Aku melangkah pasti menuju satu-satu nya pintu di lantai ini...

Menghela nafasku pelan...

Lalu memencet sandi yang hanya Aku dan Jennie yang tau..

"Kriett"

Aku melangkah masuk dengan perasaan berbunga..

Rasa rindu ini akan segera terobati..

Aku meletakan koper yang sedari tadi ku  tarik itu ku letakan di ujung tangga...

Tapi langkah ku terhenti..

Saat aku menyadari satu hal...

Biasanya Jennie sudah bangun jam segini..