Pertemuan

18 7 3
                                    

      Pukul 7 pagi di kota New York sudah terlihat ramai.Anggap saja kota ini memang kota yang sibuk,entah itu pagi maupun malam tetap selalu ada orang yang berlalu-lalang.Tidak pernah sepi mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kota New York.
    
       Sedangkan yang lain sudah mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing,di sebuah rumah terlihat seorang gadis masih terlihat bergelung di balik selimutnya.Ia tampak begitu nyaman dalam tidurnya.

       "Arina.."teriak kakak sang gadis ketika memasuki kamar gadis tersebut.

       Ya...Arina hanya tinggal bersama kakaknya.Bukan kakak kandungnya,karena dirinya dibuang oleh ibunya dan Sisil sendiri yang mendapati sosok bocah kecil di pinggir jalan yang begitu tampak menyedihkan.Dirinya merasa kasihan pada bocah itu yang seperti terlihat kelaparan.

       Karena tidak tega akhirnya Sisil membawa pulang bocah malang itu kerumahnya dan memutuskan untuk merawatnya.Saat itu usia Sisil menginjak sembilan belas tahun, sedangkan Arina baru sepuluh tahun.

        Sejak itulah Sisil memiliki adik.Sisil pun saat itu sudah bekerja jadi dia tidak perlu mengkhawatirkan untuk membiayai satu orang lagi di kehidupannya.

       Dulu Sisil sendiri dan merasa kesepian.Tapi sejak Arina datang di kehidupannya,hidupnya kini lebih berwarna.Apalagi Arina seringkali bertingkah konyol yang bisa membuatnya tidak berhenti tertawa.

         Nama asli Sisil adalah Sesilia Ariska.Tapi Arina seringkali memanggilnya Sisil,jadi sejak itu nama kecil Sesilia menjadi Sisil.

         "Arina....bangun."














Hayyy trima kasih udh baca cerita aku.Ini baru awal so aku pikir gk usah panjang2 dulu.hehe😁
Hope you like it😘
Jan lupa vote and comment..

*Maaf banyak typo bertebaran 😰😩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang