- Chapter 2 -

788 99 9
                                    


Happy reading..

«———»

.
.
.








"Choi Yeonjun..








sebagai tersangka telah diketahui melakukan tindak kejahatan yang dilakukan dengan kesadaran penuh melawan dari ketetapan yang telah ditentukan oleh Kerajaan Lilac.." jelas lantang panglima Hoseok menggema di telinga setiap rakyat maupun bangsawan yang hadir di balai kota pada hari itu. Pemuda yang disebutkan namanya terseut pada akhirnya memutus tatapannya kepada Hyuka, dan memilih untuk menundukkan kepalanya menghadap tanah.


Hyuka yang dengan jelas mendengar pernyataan panglima Hoseok sontak mengenali nama yang disebutkan. Choi Yeonjun.. Choi Yeonjun yang diketahui sebagai salah satu anggota terkuat dari kelompok pemberontak yang banyak beranggotakan mafia dan perompak dengan bertujuan menentang kerajaan Lilac. Choi Yeonjun yang terkenal memiliki kemampuan memanah dan bertarung yang sulit untuk dikalahkan..

Choi Yeonjun yang diketahui menjadi orang terpercaya sekaligus tangan kanan dari seorang Kim Soobin, orang yang dianggap paling berbahaya dari setiap anggota kelompok pemberontak. Bagaimana bisa Hyuka tidak dapat mengenali nama tersebut? Jujur Hyuka serasa ingin sekali untuk bumi menelannya saat ini juga dan membawanya jauh pergi dari balai kota terkutuk ini.



"..Kau, telah tercatat melakukan banyak kegiatan kejahatan kriminal yang mengancam ketenangan rakyat kerajaan Lilac. Kau juga telah diketahui menjadi tangan kanan dari penghianat terbesar kerajaan Lilac, yakni Kim Soobin. Maka, dengan setiap kejahatan yang telah kau lakukan.. Kau sebagai tersangka, Choi Yeonjun akan dijatuhi hukuman mati dengan pemenggalan kepala sebagai penebus dari setiap kejahatan yang telah kau lakukan terhadap seluruh rakyat kerajaan Lilac" Jelas kembali panglima Hoseok.

Hyuka yang mendengar hal tersebut hanya bisa menatap ayahnya yang duduk tepat disampingnya tak bergeming, dalam hati Hyuka hanya bisa mengumpat mati-matian tentang bagaimana bisa ayahnya memaksa dirinya untuk hadir di balai kota ini dengan melihat akan terpenggalnya kepala seseorang.








Dengan selesainya pernyataan yang dilontarkan panglima Hoseok, terlihat seorang prajurit yang berada di tengah balai kota menghampiri Choi Yeonjun dengan membawa sebilah kapak yang dapat dipastikan bilah pisau dari kapak tersebut telah terasah dengan tajam. "Semoga Tuhan memberkati jiwam-" Hyuka yang tengah memejamkan matanya dengan maksud untuk mendoakan jiwa Choi Yeonjun untuk bisa tenang, harus terpotong dan dibuat kaget dengan suara dentuman keras dari luar balai kota. Suara dentuman keras tersebut pun juga sukses menunda pemberlakuan hukuman mati seorang Choi Yeonjun.

"Ayah, suara keras apa itu? ada apa diluar sana?" tanya Hyuka pada sang ayah, yang terlihat sama terkejutnya. "Panglima, ada apa di luar sana? Apa yang terjadi?" tanya ayahnya pada sang panglima sembari beranjak dari tempat duduk dan pergi menjauh bersama panglima. Hyuka yang merasakan seseorang memeluknya dari belakang pun menoleh dan memeluk orang tersebut.

"Appa.. apa ini? Kenapa berisik sekali diluar sana? Kenapa terdengar begitu banyak teriakan?" Hyuka panik dengan melihat suasana balai kota yang mulai ricuh. "Appa juga tidak tahu Kayi-ah, ayahmu dan paman Hoseok yang akan memastikannya. Kau tenanglah.. ada appa disini" Ucap appa Hyuka yang tengah memeluk tubuh Hyuka dengan bermaksud menenangkannya.







"Jimin-ah, sebaiknya kau bawa Hyuka pergi dari sini dan pulanglah kembali ke manor" jelas panglima Hoseok yang baru saja berlari menghampiri Hyuka dan Jimin.

"Tapi hyung, apa yang terjadi? Mengapa kami har-" ucapan Jimin terpotong dengan melihat datangnya Jungkook.

"Hyung sebaiknya kau pulang dan bawa Kayi pergi dari sini.. aku dan Hoseok hyung yang akan mengurus ini semua. Prajurit akan mengamankan jalan kalian ke manor.. dan aku akan menjelaskan semuanya padamu setibaku di manor" jelas Jungkook dengan raut panik diwajahnya dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Jimin.

"Ayah, biarkan aku membantu.. ku mohon. Aku dapat membantumu dan paman Hoseok" ucap Hyuka panik. "Tidak Kayi-ah, ayah mohon dengarkan ayah. Bawa appamu pulang bersamamu, dan berjanjilah bahwa kalian akan baik-baik saja" jelas Jungkook dengan tatapan lembut dan raut muka memohon. Jimin yang tidak ingin terjadi hal buruk menimpa anaknya segera menarik lengan Hyuka untuk menjauhi Jungkook dan Hoseok.

Dengan dikawal oleh beberapa prajurit, Jimin dan Hyuka beranjak meninggalkan balai kota yang sudah berada dalam keadaan ricuh.






Namun, sebelum Hyuka benar-benar meninggalkan balai kota. Hyuka melihat kearah belakang dimana ditempatkannya Choi Yeonjun di tiang penggantung, namun Hyuka harus dibuat terkejut dengan lenyapnya Choi Yeonjun dan terkaparnya para prajurit di area tengah balai kota.







"Kemana dia? Ada apa dengan semua ini? Tuhan.. kumohon semuanya akan baik-baik saja"



















To Be Continue...

«—Cast—»

-Choi Yeonjun-

- Salah satu anggota dari kelompok pemberontak kerajaan Lilac, Golden Wings- Orang terpercaya sekaligus tangan kanan Kim Soobin, leader kelompok Golden Wings- Juga dikenal sebagai teman dekat dari Kim Soobin- Berperan sebagai static player dan sek...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Salah satu anggota dari kelompok pemberontak kerajaan Lilac, Golden Wings
- Orang terpercaya sekaligus tangan kanan Kim Soobin, leader kelompok Golden Wings
- Juga dikenal sebagai teman dekat dari Kim Soobin
- Berperan sebagai static player dan sekaligus archer di Golden Wings
- Berusia 23 tahun

-Jeon Jimin-

- Suami dari Jeon Jungkook, Gubernur Beauxbangtan- Appa dari Jeon Hyukai- Keturunan bangsawan yang memiliki darah murni- Dikenal sebagai Et a Gloria Beauxbangtan atau The Glory from Beauxbangtan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Suami dari Jeon Jungkook, Gubernur Beauxbangtan
- Appa dari Jeon Hyukai
- Keturunan bangsawan yang memiliki darah murni
- Dikenal sebagai Et a Gloria Beauxbangtan atau The Glory from Beauxbangtan

«———»

pengenalan cast akan semakin bertambah seiring dengan penyebutan atau kemunculan karakter di alur cerita
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Madness || Sookai fic (Hiatus)Where stories live. Discover now