File 1.1 : Menciptakan sebuah halaman baru

9 1 0
                                    

[Gelombang 19 stand by langsung dari Komando]

"Temukan apa yang menjadi peninggalannya! Siapkan halong timor kalian masing-masing!"

Kejadian yang sangat tak terduga, tepatnya '19 Juli' terjadilah sebuah ledakan besar yang seperti mengeluarkan sebuah cahaya terang dari langit, dengan kata lain sebuah laser berdiameter besar yang menembakkan cahayanya dari ruang angkasa ke arah bumi.

Waktu itu, tempat yang menjadi sasarannya adalah sebuah pabrik gula yang sudah tak terpakai. Tidak ada satu pun yang berani menginjakkan kaki mereka ke gerbang pabrik tersebut, karena sangat aneh sebuah pabrik tidak rubuh setelah meledak. Akhirnya pasukan militer membuat beberapa grub kecil untuk menginvestigasi pabrik tersebut.

3 ambulan, 4 truk TNI, 10 mobil polisi, semua itu ditugaskan hanya untuk mengecek keadaan di dalam pabrik. Karena pabriknya sangat besar, wajar saja mereka memanggil banyak anggota meski mereka bilang itu adalah jumlah yang sedikit.

"Timor Kupang Pati, melapor! Gelombang 19"

"Stand by."

Tanpa ragu sekelompok TNI masuk ke dalam gedung, mengecek dari lantai satu hingga ke lantai berikutnya. Namun hasilnya tetap ganjil, tidak ada keanehan dalam peristiwa tersebut.

"Tim () bersiap arah jam 6 lantai 1!"

Hingga pada akhirnya, salah satu dari mereka menemukan sebuah kejadian aneh yang belum pernah mereka lihat. Ada sebagian yang tidak melihat, atau yang melihat malah sangat waspada.

Sebuah air yang mengambang berwarna biru tua dan tidak menembus cahaya sama sekali terletak di bagian sisi paling Selatan sendiri, membuat mereka yang ada di hadapannya semakin tidak yakin dengan apa yang akan terjadi di depannya.

Dorr!

Satu peluru lepas melalui larasnya. Air yang tadinya tenang membentuk bulat halus, sekarang mulai goyah dan bocor, hingga terlihatlah sesosok gadis perempuan yang hampir sepenuhnya telanjang.

Tapi, itu memang ada sedikit jebakan. Air yang mereka injak malah menjadi es yang keras dan sepatunya terjebak.

"Apa ini? Kenapa beku?"

Mereka sangat khawatir, layaknya seperti burung yang terjerat. Dia memukul sepatunya menggunakan bagian belakang senjata. Tapi untungnya semakin lama es tersebut menjadi cair.

Kesampingkan hal itu, mereka langsung membawa gadis itu keluar dari pabrik dan dilarikan dari rumah sakit dengan sangat cepat. Detak jantung dan nafasnya sangat kecil, hingga ambulan yang menampungnya itu menginjak gas dan melaju dengan sangat kencang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lumia: The Lost WitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang