TSP (1)

7 0 0
                                    

"Melihatmu bagaikan bidadari"

Srek..

Bunyi sebuah gorden terbuka dengan sangat kasar dan matahari meluncurkan sinar paginya untuk menerangi kamar pria ini.

"Wildan bangun, udah jam berapa sekarang." wanita paruh baya memanggil pria itu dengan sebutan Wildan

"Nggg.. 5 menit lagi mah masih ngantuk" ia hanya membalikkan tubuhnya untuk membelakangi sinar matahari

"Udah hampir jam 7, kamu tuh ya suka banget telat ke sekolah. Ayo gak mau tau, kamu harus bangun!"

"Hmm iya mah iya"

Wildan bangun dengan wajah yang khas, ia menyipitkan matanya karena sinar matahari menusuk ke kornea matanya. Dengan sangat malas Wildan berangkat dari kasurnya yang empuk dan masuk ke kamar mandi.

Setelah dengan ritual mandinya dan memakai seragam sekolah, ia menarik tas ranselnya dan turun kebawah untuk mengambil roti.

"Wildan sarapan dulu"

"Gak sempet pa, udah siang banget nih."

Jeno - Papa Wildan hanya menggeleng melihat kelakuan anaknya yang hampir setiap hari selalu terlambat.

"Lihat tuh anak kamu, tiap hari kayak gitu. Gimana nanti kuliah?"

Lidya - Mama Wildan hanya memutar bola matanya mendengar pernyataan sang suami.

***


Wildan melirik jam tangannya, jam menunjukan pukul 06:45 dia membutuhkan waktu 5 menit lagi untuk sampai ke tempat tujuan.Dengan sangat cepat ia melajukan motornya tanpa peduli bahaya ada didepannya.

Tepat pukul 06:49 Wildan sampai di sekolah dan semua orang sudah berbaris di lapangan. Dengan cepat tanpa peduli tasnya, ia masuk ke dalam barisan kelasnya.

"Telat lagi lo Wil?" tanya teman disampingnya - Dimas

"Biasa lah, semalem gua ngepush smpe jam 3 subuh" ucap Wildan dengan nada yang kecil

"Gimana? Naik ranked nya?"

"Yoi bro, lumayan Platinum IV"

"Anjir, gua gak boleh kalah"

Mendengar ocehan Dimas, Wildan hanya tertawa kecil. Upacara dimulai, Wildan masih tetap memakai tasnya tanpa peduli dia pasti akan dihukum.

"Eh, gue denger ada murid pindahan" ketus Dimas

"Siapa? Cewek?" Tanya Wildan

"Katanya sih gitu, gue denger juga sih bokapnya donatur terbesar di sekolah ini"

"Orang kaya dong?" tanya Wildan

Dimas hanya mengangguk dengan seksama. Wildan melirik kekiri mencari murid baru yang diceritakan Dimas, seperti yang ia lihat. Gadis cantik memakai bando tali berwarna pink, rambut sebatas pinggang berwarna coklat, memiliki kulit yang sangat putih bak susu.

'Dari belakang aja manis, apalagi depan?' batin Wildan

Tak lama setelah itu, sebuah tangan menarik tas Wildan dan ia pun terseret kebelakang.

"Kamu tahu peraturan saat upacara? Ketika upacara tidak ada yang memakai tas, sudah rambutnya panjang tidak memakai topi saat upacara."

"Yaelah pak bambang, masih mending nih ya saya upacara dan gak telat"

"Kamu udah salah menjawab lagi, maju kedepan lapangan dan berdiri disana" ucap Bambang, selaku guru BK di SMA IT

"Bapak mau buat saya jadi terkenal ya pak? Gak masalah pak, dengan senang hati saya maju kedepan."

"....gak disuruh maju sih saya udah terkenal di SMA ini pak hehe" lanjut Wildan

"Terkenal karena kamu bermasalah. Udah cepet kedepan"

Wildan hanya mengiyakan saja dan maju kedepan dengan sangat santai.

"Nah, ini contoh yang tidak baik. Baru saja kan saya bicara? Sudah ada satu kakak tingkat kalian tidak menaati peraturan." ucap pembina upacara

Wildan hanya berdiri santai seolah tak ada masalah.

***

Setelah upacara anak-anak berhamburan ada dilapangan, kelas, bahkan kantin. Wildan dan Dimas mengobrol santai di tempat duduknya

"Gila lo, kayak gak ada salah aja tadi dilapangan"

"Apa yang mau gua pikirin coba hahaha" remeh Wildan

Guru Stella masuk ke dalam kelas dengan membawa lembaran jawaban yang telah siswa/i kerjakan.

"Selamat pagi" ucap Stella

"Pagi bu"

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru hari ini" ucap Stella

Seketika Wildan yang tadinya mengobrol dengan temannya, langsung menoleh ke arah seseorang yang baru menginjakkan kaki di sekolah ini.

"Perkenalkan diri kamu"

Gadis itu mengangguk dan memperkenalkan dirinya sendiri kepada isi kelasnya

"Namaku.. Jasmine Malik, aku pindahan dari Russia. Salam kenal" ucap gadis itu dengan sedikit pelan memperkenalkan dirinya.

"Anak-anak, Jasmine ini baru belajar Bahasa indonesia, dan hanya sedikit tahu dengan kosakata jadi mohon dibimbing ya teman baru kalian?"

"Iya bu" ucap serentak murid-murid

"Jasmine, kamu duduk dibangku yang kosong itu ya?"

Jasmine hanya mengangguk dan menghampiri meja kosong itu. Dimas dan Wildan terdiam, siapa yang berada didepan mereka saat ini

"Luar biasa, bidadari dunia ini" Ucap Dimas

"Cantik" sambung Wildan

Saat Jasmine ingin mengambil buku, dengan cepat Wildan mengulurkan tangannya

"Gue.. Maksudnya, saya Wildan Fawwaz" cengir Wildan

Jasmine menerima uluran tangan Wildan dan mengenggam erat tanda awal pertemanan. Jasmine memberi senyuman yang sangat manis kepada manusia kardus ini.

Jasmine melepaskan uluran tangannya dan kembali fokus ke depan untuk memulai materi hari ini.
Wildan melihat tangannya yang habis digenggam oleh Jasmine.

"Der, kayaknya gua gak mau mandi abis ini"

"Kenapa?" tanya Dimas

"Ini tangan ada tanda bahwa Jasmine mengulur tangan gue" jawab Wildan

"Lebay lu ah"

Wildan melihat kedepan, tepat didepan Jasmine duduk. Dan tepat saat upacara Jasmine yang ia lihat tadi dari belakang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Hula kembali lagi setelah vacum udh hampir 3 tahun 🐱🐱
Dan sekarang datang membawa hiburan, jangan lupa di vote + comment ya 💙💙

See u again

The Secret PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang