young dumb and broke

21 1 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku, bukan karena alarm berdering atau jam dinding berdetak sangat kencang melainkan ayah dan ibu ku selalu bertengkar. Hal itu tidak terjadi hanya sekali tetapi beribu-ribu kali nya, setiap jam, menit bahkan sampai bagian detiknya pun mereka akan terus melakukan peperangan di dalam rumah kecil nan sempit ini.

Bahkan seekor tikus (jerry) pun tidak akan melarikan diri dari incaran kucing (tom) melainkan lebih memilih berkemas dengan kopernya lalu memanggil taksi dan pergi jauh dari rumah sempit ini.

Yang hanya dipikiran ku hanya satu. Kenapa mereka tidak berpisah saja, lalu saling melupakan masing-masing dan menjalin hidup baru. Aku yakin semua nya akan baik-baik saja tidak seperti sekarang ini.

Biasa nya saat aku terbangun aku selalu curhat lewat buku kecil ku. Hanya itu satu-satu nya aset yang bisa membuatku merasa lebih baik. Yaa bisa dibilang itu seperti mempunyai teman.

Berbicara soal teman tidak ada bedanya, hubungan ku dan teman-teman sama hal nya hubungan ku dengan keluarga ku. Kalian pasti sudah bisa menebak. Yap betul sekali, aku tidak akan pernah akur dengan mereka. Tapi aku tidak ingin terlalu memikirkan nya, toh aku sampai sekarang masih bisa bertahan hidup akan cobaan hidup ini.

Sampai asik bercerita aku sampai lupa memperkenalkan diri. Nama ku lisa, tidak ada nama panjang, aku tidak mengingat nama kedua orang tuaku, aku juga tidak mengenali daerah rumah ku sendiri. Aku tidak yakin apakah ini benar yang dinamakan sebuah kehidupan. Aku tidak ingin hidup seperti ini, bukan ini yang aku impikan.

Aku ingin mempunyai sapu terbang, memangsa darah hewan layak nya film vampir yang kutonton di televisi, hidup berdampingan bersama alien dan yang terpenting mempunyai kekuatan super. Aku berhenti menulis curhatan ku kedalam buku itu. Aku baru ingat untuk melakukan sesuatu diluar rumah.

Keganjalan mulai terjadi saat lisa keluar dari rumah nya.

The Travel BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang