5 tahun yang lalu. Saat Irene masih berumur 17 tahun....
Hari ini langit cerah. Irene pun sudah bangun dan memulai aktivitas paginya. Ia menyiapkan sarapan untuknya dan nenek yang masih sakit. Selagi Irene menyiapkan sarapan untuk nenek, kita bahas dulu tentang kehidupan Irene di lingkungan rumahnya.
Ringkas aja ya. Saat ini Irene tinggal di rumah neneknya. Rumah kayu tua bercat coklat yang lumayan besar. Tetangganya bisa dibilang 'baik'. Irene dan neneknya bukan orang kaya. Bukan juga orang miskin.
Mereka hidup pas-pasan. Tapi itu tak masalah bagi Irene. Asalkan ada nenek, ia takkan keberatan menjadi remaja yang sering diejek miskin oleh Bianca dan Rossi.
Biasanya, bila nenek sedang sakit, Irene pasti akan pergi ke studio melukis milik mamanya Hana dan melukis disana. Ia diizinkan melukis disana dengan bebas oleh Hana, sahabatnya. Nanti lukisan itu terserah Irene mau dijual atau tidak. Dari situlah ia dapat menghidupi kebutuhan dia dan neneknya.
---------------------------------------------
Irene sudah selesai membuat sarapan dan pergi ke kamar neneknya sambil membawakan sarapan untuk nenek. Irene mengetuk pintu kamar nenek sambil masuk kekamar tersebut.Terdengar suara rintihan pelan. Irene menghampiri neneknya yang tengah terbaring lemah.
"Nenek sarapan dulu ya. Biar Irene suapin." ujar Irene lembut. Nenek cuma mengangguk.
{SKIP}
"Nenek udah minum obat?" tanya Irene. Nenek mengangguk.
"Yaudah nenek istirahat dulu ya. Nenek jangan mandi dulu, nanti tambah demam. Irene pergi berangkat sekolah dulu ya nek." Irene lalu pamit pada nenek sambil keluar dari kamar nenek.
Nenek hanya tersenyum melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rain Memories {Full}
RandomHujan itu sungguh berharga. Terutama bila hujan itu sendirilah yang menemani momen berharga bagi kita. Kalimat-kalimat itulah yang sering terngiang di pikiran Irene, si yatim piatu yang berumur 17 tahun dan tinggal bersama neneknya yang sakit-sakita...