Hingga Ujung Napas

8 2 0
                                    

Cermin dengan tema 'bebas'
Tugas kelas ThaTa Sastra
*
*
*

Tia, seorang gadis berusia dua puluh sembilan tahun, masih ragu menapaki jenjang pernikahan. Dia tidak ingin berpisah dengan mamak dan adik jika suatu hari dipersunting oleh seorang pria yang akan menjadi imamnya kelak.

Gunjingan warga sekitar pun tak lagi terhitung berapa kali mengudara. Malu, tentu dirasakannya. Namun, inilah jalan yang diambilnya.

"Tia, Mamak tahu kalau kamu ingin liat kami bahagia. Tapi jangan lupa, kamu juga harus mikirin kebahagiaan sendiri, Nak," ujar wanita yang mengenakan gamis berwarna hitam dengan jilbab putih itu.

"Tia bahagia, kok, Mak," tukasnya penuh keyakinan. "Lagian, adek butuh biaya sekolah, Mak. Kalau adek lulus, baru deh Tia mikirin masa depan, Mak."

Segera Tia beranjak meninggalkan sang mamak yang hanya menatap nanar putri sulungnya.

'Andai bapak tidak meninggal, kalian tidak akan susah, Nak,' batinnya pilu.

***

"Assalamu'alaikum!" seru seorang dari luar rumah kontrakan Tia.

"Wa'alaikumsalam, oh, Parjo," tukas mamak Tia, "ada apa, Jo?"

"Tia, Mak. Tia masuk rumah sakit, kecelakaan," tukas Parjo.

"Astagfirullah ... Tia, anakku! Huhuhu ... antarkan aku ke sana, Jo. Mamak mohon ...." Mamak segera pergi bersama Parjo menuju rumah sakit.

***

"Tania? Kok kamu di sini, Nak?" tanya Mamak heran. Ia curiga melihat seragam sekolah Tania yang penuh bercak darah.

"Kak Tia, Mak. Di-dia--"

"Kenapa dengan Tia, Tania?" selanya tak sabar.

"Waktu Adek nyembrang ada motor ngebut, Mak. Kak Tia nyelametin Adek. Tapi, Kak Tia tertabrak." Tania mencoba menjelaskan dengan netra yang terus basah oleh air mata. "Kak Tia, udah pergi, Mak. Huhuhu ...."

Mereka--Tania dan Mamak--berpelukan, berbagi tangis dan kesedihan. Tia, gadis baik hati itu telah pergi. Mengorbankan kebahagiaannya hingga di ujung napasnya demi orang-orang tercinta.

***

Setelah kepergian Tia, ada seorang pria paruh baya memberikan uang tunai sebesar seratus juta pada sang mamak. Hasil kerja keras yang ia tabung selama ini.

Tamat.

Jejak Tugas KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang