Sayap Abadi

2 1 1
                                    


Dulu ....
Kau belai lembut wajahku
Memberikan kehangatan lewat netra sayu
Mengisi kekosongan tanpa ragu

Dulu ....
Kau suapi aku dengan tangan kasarmu
Mencari nafkah tanpa malu
Demi sesuap nasi untuk anak-anakmu

Dulu ....
Aku merengek tanpa tahu
Meminta sesuatu dengan mendesakmu
Tanpa kusadari tatapan tak berdaya terpatri di wajahmu

Kini ....
Rasa sesal merajai
Menusuk, menggerogoti dalam hati
Kehilangan sayap abadi

Kini ....
Rasa rindu kian menjadi
Terenggut tanpa bisa balas budi
Hanya hampa yang tesisa mengisi hari

Ayah ....
Maafkan aku tak dapat berbakti
Mata lelahmu tak dapat kuresapi
Tidurlah tenang di sisi sang Ilahi

Banyuwangi, 4 mei 2020
Hermy Pratama

Jejak Tugas KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang