01

361 66 29
                                    

Jeongwoo menemani woojin berkemas, dia akan ke luar kota besok

"Kak, adek berangkat bareng siapa besok?" Tanya jeongwoo

"Bareng haru aja dek, atau bareng yoonbin? Terserah adek mau bareng siapa" jawab woojin sambil mengecek satu persatu barang bawaan nya. Jeongwoo mengernyit bingung

"Loh mereka gk berangkat sama sama ya?" Bingung jeongwoo

"Kamu gk liat mereka pulang nya aja gak bareng" jawab woojin

"Yaudah, adek ke kamar dulu ya" jeongwoo melangkah keluar kamar woojin lalu masuk ke kamar nya. Ia segera mengambil ponsel nya untuk menghubungi haruto, tapi sebuah notif berhasil menguungkan niat nya

Yoonbin ^-^: bsk bareng gue aja

Gk ngerepotin?

Yoonbin ^-^  : gk kok

Ok deh
(Read)

Jeongwoo tersenyum tipis melihat layar ponsel nya

"ADEK, TURUN SINI. KAKAK UDAH MAU BERANGKAT NIH!" teriak mamah nya dari bawah

"IYA MAH INI ADEK TURUN" jawab jeongwoo. Ia segera meletakkan ponselnya di atas meja lalu turun ke bawah. Ternyata selain ada ortu + woojin, ada mama nya hruto sama yoonbin, haruto.

"Loh ada bunda juga" ucap jeongwoo

"Dek gk mau meluk kakak gitu" ucap woojin, sementara jeongwoo memasang muka jijik nya.

"Dih kakak kyak mau pergi bertahun tahun aja. Padahal cuman seminggu doang" cibir jeongwoo tapi tetap saja ia memeluk woojin

Setelah woojin pergi, haruto menghampiri jeongwoo yg baru saja ingin masuk ke dalam rumah nya.

"Wu mau berangkat bareng gk besok?" Tanya haruto. Jeongwoo menoleh ke arah haruto lalu melirik sekilas yoonbin yg sdg berdiri di samping ibunya. Jeongwoo menggeleng perlahan sambil tersenyum

"Gk bisa haru, gue bareng temen" jawab Jeongwoo

"Oh yaudah deh. Kapan kapan ya" ucap haruto, lalu pergi menghampiri ibunya yg sdg berbicara dgn ibunya jeongwoo

Jeongwoo tersenyum tipis kemudian masuk ke dalam rumah nya. Ia berjalan gontai ke arah kamar nya. Ketika sampai kamar ia segera merebahkan tubuh nya di atas kasur. Sebenarnya jeongwoo itu suka sama haruto dari dulu, tapi..

Tadi ketika di rumah haruto, haruto mengatakan kalo ia mempunyai pacar temen nya dari jepang yg sekolah di sini juga

Flashback on

Setelah mengganti bajunya, haruto kembali turun dan menemui jeongwoo. Semetara yoonbin segera masuk ke dalam kamar nya. Jeongwoo berbicata dengan antusias dengan haruto sampai ketika topik pembicaraan mereka mengarah pada kekasih

"Wu lo udah punya pacar belum?" Tanya haruto

"Belum, lo?" Tanya jeongwoo balik, haruto tersenyum sangat lebar

"Udah dong nih foto nya" haruto menyondorkan ponsel nya ke arah jeongwoo

"Namanya yabuki nako, imut kan?" Ucap nya, entah kenapa mengetahui hal tersebut membuat dada jeongwoo terasa sesak.

"Iya imut, gk kyk gue" ucap jeongwoo pelan pqda akhir kalimat nya, namun siapa sangka haruto mendengar kalimat itu

"Yaiyalah, kalo di bandingin sama lo mah jauh banget lebih imut nako" ucap haruto terkekeh, jeongwoo tau haruto hanya bercanda, tapi entah kenapa kata kata itu tepat mengenai hatinya. Jeongwoo tersenyum miris. Ia kemudian berdiri dari duduk nya

"Ru gue balik dulu ya" haruto mengernyit bingung

"Lah tumben" jeongwoo hanya tersenyum kemudian melangkah keluar rumah. Jeongwoo tersenyum miris, bahkan haruto tidak menghentikan nya, padahal haruto tau sekali kalau jeongwoo biasa nya nginap di rumah haruto kalo udah main bareng, tapi kyk nya jeongwoo harus nenangin hatinya dulu deh.

"Gue harus nya sadar diri" gumam jeongwoo, ia tidak pulang kerumah. Padahal harinya udah mau hujan, jeongwoo tidak mau pulang dgn keadaan kyk sekarang. Pada akhirnya jeongwoo memutuskan untuk pergi ke taman dekat situ. Ketika sampai taman jeongwoo segera duduk di salah satu kursi di taman itu. Tanpa jeongwoo tau sedari tadi ada yg mengikuti nya

Sebenarnya yoonbin tidak benar benar menutup pintu kamar nya, ia diam diam menguping pembicaraan hajeongwoo. Yoonbin mengepalkan tgn nya mendengar kalimat haruto, ia bingung kenapa haruto begitu tidak peka. Ketika melihat antusias nya jeongwoo berbicara pada haruto memperlihatkan anak itu memiliki perasaan lebih pada haruto. Dan ketika haruto membanding bandingkan jeongwoo dengan pacar nya, seketika yoonbin jadi marah. Yoonbin juga tidak tau kenapa.

Ketika yoonbin melihat jeongwoo pergi, ia segera keluar kamar nya. Ketika melewati haruto yoonbin berkata

"Gue gak nyangka, ternyata selain gk peka lo juga brengsek" ucap nya sinis kemudian pergi mengikuti jeongwoo

Yoonbin mengernyit bingung ketika melihat jeongwoo tidak pulang ke rumah padahal harinya mau hujan. Yoonbin mengikuti jeongwoo hingga ke taman.

"Kenapa gue sepeduli ini sama tu anak" gumam yoonbin. Yoonbin sebenarnya tipe org yg tidak terlalu peduli dengan urusan orang lain. Tapi entah kenapa hal itu tidak berlaku pada jeongwoo

Jeongwoo mendongakkan kepala nya ketika merasakan rintik hujan. Perlahan tapi pasti air mata nya mulai turun, katakan lah jeongwoo lebay. Tapi itu lah kenyataan nya, jeongwoo itu terlalu lembut buat di sakitin. Jeongwoo memejamkan matanya masih sambil sesegukan

Ia membuka matanya ketika tidak merasakan rintik hujan di wajah nya. Ia melihat seseorang berdiri sambil menutupi kepala nya menggunakan sebuah jaket. Org itu adalah yoonbin. Ia berdiri dgn senyuman yg jarang ia tunjukkan pada org lain

Yoonbin menarik tgn jeongwoo dan membawa jeongwoo kedalam pelukan nya.

"Nangis aja kalo masih sesak" ucap nya, nada bicara nya sangat rendah. Dan itu membuat jeongwoo merasa..... nyaman

Jeongwoo kembali menangis di pelukan yoonbin. Tanpa mereka sadari seseorang menatap mereka dgn wajah yg memerah, serta tgn yg sempurna mengepal.

Flashback off

Pagi nya jeongwoo sdg sarapan bersama ibu nya sampai ada orang yg menekan bell rumah mereka

Ting nong

"Ah itu pasti ben. Ma, adek berangkat ya" ucapnya dari ruang tamu

"Iya hati hati ya dek" jawab mama nya dari dapur.

Jeongwoo melangkah ke arah pintu lalu membukanya, nampakklah yoonbin yg sdg berdiri dengan tersenyum pada jeongwoo

"Yuk berangkat" ucap yoonbin kemudian menarik pelan tgn jeongwoo. Entah kenapa hal itu membuat jeongwoo gugup. Yoonbin naik lebih dulu ke motor nya lalu mengulurkan tgn nya, bermaksud membantu jeongwoo naik.

"Pegangan nanti lo jatuh" ucap yoonbin, jeongwoo jadi bingung dia harus pegangan di mana. Akhirnya jeongwoo memutuskan untuk berpegangan pada tas yoonbin

"Lo gk pernah di bonceng org ya wu?" Tanya yoonbin. Jeongwoo mengangguk pelan

"Pantes kaku banget, lo jangan kaku ke gue wu. Santai aja" ucap yoonbin kemudian menarik kedua tgn jeongwoo

"Trus jgn pegangan sama tas gue, di sini aja" ucapnya sambil melingkarkan tgn jeongwoo di pinggang nya

Blush

Dan itu membuat pipi jeongwoo terasa panas. Yoonbin tersenyum tipis kemudian menjalankan motor nya ke sekolah. Mereka tidak tau saja, dari tadi haruto melihat mereka dengan tatapan yg tidak bisa di artikan.

Thanks [Yoonbin - Jeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang