Sayyidah Khadijah r.a #part 2

22 1 0
                                    

Sayyidah Aisyah pernah bertutur, "Sayyidah Khadijah meninggal saat kewajiban melaksanakan shalat belum diturunkan. Tepatnya pada bulan Ramadhan pada usianya yang ke-65. Jenazahnya dikebumikan di Hajun."
Diriwayatkan dari Abdullah bin al-Bahi, Sayyidah Aisyah pernah bercerita, "Rasulullah Saw. ketika menyebut nama Khadijah, tak henti-hentinya beliau memujinya dan memohon ampunan untuknya. Hatiku terbakar rasa cemburu. Aku pun berkata, 'Allah Swt. telah memberikan pengganti perempuan tua itu untukmu.'
Aku melihatnya sangat marah setelah mendengar ucapanku tadi. Dalam hati, aku berkata, 'Ya Allah, jika engkau berkenan menghapus rasa marah Rasul-Mu kepadaku, aku tidak akan pernah menyebutnya (Khadijah) lagi dengan panggilan yang jelek'. Ketika aku bertemu dengan Nabi Muhammad Saw., beliau berkata, 'Apa yang engkau katakan kemarin? Demi Allah, dialah yang mempercayaiku ketika semua orang menuduhku berbohong. Dia yang menerima diriku dengan tulus, ketika semua orang menolak kehadiranku. Bersamanya aku diberi keturunan'. Sayyidah Aisyah, 'Gara-gara peristiwa itu, Rasulullah Saw. mendiamkan saya selama satu bulan.' "
Diriwayatkan dari Abu Zur'ah, Abu Hurairah berkata, "Malaikat Jibril datang menemui Nabi Muhammad Saw. dan berkata, 'Ini istrimu Khadijah, datang menemuimu dengan membawa lauk-pauk, makanan dan minuman. Saat ia datang, bacalah, 'Alaiha al-Salam min Rabbina wa minni'. Ia juga memberitahu kabar gembira bahwa Sayyidah Khadijah akan mendapatkan rumab di Surga."
Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja'far, ia pernah mendengar Sayyidina Ali berkata, "Rasulallah Saw. pernah berkata, 'Istri terbaiknya adalah Khadijah binti Khuwailid dan Maryam binti Imran."
Ibn Ishaq mengatakan, "Rasulullah Saw. mendapat ujian bertubi-tubi, paman yang selalu menjaganya, Abu Thalib wafat. Istrinya yang sangat setia, Khadijah, juga pergi meninggalkannya. Khadijah adalah seorang saudagar kaya raya. Nasabnya bertemu pada Qushai, hanya Khadijah lebih tinggi satu tingkat dengan Nabi Muhammad Saw. Ia menawarkan pekerjaan kepada Muhammad untuk membawa atau menjajakan dagangannya ke negeri Syam. Muhammad muda pun pergi dengan Maisarah, budak Sayyidah Khadijah. Selama dipegang oleh Muhammad muda, keuntunga Khadijah bertambah. Beliau pun akhirnya jatuh cinta dengan Muhammad muda dan mengajaknya menikah."
Pernikahan Nabi Muhammad Saw. dengan Sayyidah Khadijah melahirkan: Qasim, Thayyib, Thahir (ketiganya meninggal saat bayi), Ruqayyah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Fatimah.
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, "Mula-mula wahyu yang turun pada Rasulullah Saw. adalah mimpi baik saat beliau tidur. Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau sebagaimana cuaca pagi. Semenjak peristiwa itu, hati beliau tertarik untuk mengasingkan diri di Gua Hira. Di sana, beliau beribadah selama beberapa malam, tanpa pulang ke rumah istrinya. Untuk itu beliau membawa bekal secukupnya. Setelah bekal habis, beliau kembali kepada Khadijah untuk mengambil bekal secukupnya. Kemudian, beliau kembali ke Gua Hira hingga suatu ketika datang wahyu, yaitu saat beliau berada di dalam Gua. Malaikat datang kepadanya , lalu berkata, 'Bacalah!' 'Aku tidak bisa membaca', jawab Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw., 'Aku ditarik dan dipeluknya hingga aku kepayahan. Kemudian aku dilepaskan dan ia menyuruhku untuk membaca'. 'Bacalah!' Kata malaikat Jibril. Nabi Muhammad Saw., 'Aku tidak pandai membaca'. Aku dipeluk dan ditariknya lagi sampai kepayahan. Kemudian aku dilepaskan dan disuruh untuk membaca, 'Bacalah!', katanya. Aku ditarik dan dipeluknya untuk ketiga kalinya, kemudian dilepaskan dan ia berkata,
'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.' (QS. Al-Alaq [96]: 1-5)

Next

Sayyidah Khadijah binti Khuwailid r.aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang