Tuhan,aku berterima kasih padamu hari-hariku sungguh menyenangkan sangat menyenangkan.kau terlalu baik hingga membuatku selalu tersenyum dan tertawa sepanjang hari,terima kasih karena masih memberiku kesempatan untuk melihat orang-orang yang kusayang dan melihat mereka senyum bahagia.
Aku tahu bahwa kehidupan semua umat manusia pasti tidak akan panjang tapi,rasanya aku ingin hidup beratus ratus tahun bahkan berabad-abad di dunia ini dan di muka bumi ini.terlalu sulit untuk menerima suatu kenyataan dimana aku terbiasa dengan sebuah kesenang dibanding 'kesulitan'.tapi dari situlah aku sadar bahwa engkau telah menciptakan manusia di dunia ini untuk saling mengenal,tidak hanya itu kau memberikan cobaan kepada umat manusia untuk sebagai pelajaran.
Pelajaran agar manusia lebih tegar dan kuat untuk menjalani sebuah kehidupan.walau aku tahu cobaan yang kau beri itu sangat sulit,sangat sulit untuk melawan dan membuat diriku tegar menghadapi semua ini,bahkan aku ingin menyerah saja dari cobaan yang telah menimpa diriku tapi,aku fikir lebih baik aku berjuang dan melawan cobaan itu agar bisa melihat orang-orang yang kusayang di dunia ini.
"Hallo saya reinata"ucap nya sambil tersenyum lebar
Orang itu manatapnya dan membalas senyuman renata yang sangat indah,"holla aku indah suster yang akan mengurus kamu mulai sekarang"ucap nya sambil menjabat tangan reinata
"Ah iya,sus boleh saya minta tolong"ucap reinata dengan pelan
"Boleh mau minta tolong apa?...."tanya suster itu dengan ramah
"Saya ingin minum,hehe"ucap reinata
"Oh sebentar ya saya ambilin minum"
Tak lama kemudia suster itu datang membawa segelas air putih,"ini,oh ya karena sekarang sudah siang kita cek up dulu ya,kita lihat gimana perkembangan kamu"ucap suster indah sambil mengambil alat-alat nya
Reinata tersenyum kecut,"keadaan saya akan seperti ini terus sus,gak akan ada yang berubah.klo itu berubah pun pasti karena tuhan masih mengasihani diri saya"balas reinata
"Rei apa kamu tahu,kamu sedang di beri penyakit ini sama tuhan karena,tuhan tahu kamu orang yang kuat dan tegar untuk menghadapi dan melewati semuanya."jawab sang suster dan menyuntikan jarum kepada pergelangan tangan reinata
"Saya ingin sekali merasakan dunia luar seperti dahulu.dimana saya bebas melakukan sesuatu dengan sesuka hati dan diri saya,tidak seperti sekarang dimana saya harus tinggal di rumah sakit karena penyakit yang di derita saya ini cukup parah"ucap reinata menatap jendela
"Rei seharusnya kamu bersyukur walaupun kamu di beri penyakit separah ini tapi tuhan selalu melindungi dan menjaga kamu,karena apa?karena tuhan tahu kamu orang yang kuat"ucap suster mengelus puncak rambut reinata
"Yaudah suster keluar dulu ya,selamat istirahat"lanjut suster itu
****
Menatap jendela kamarku itu sudah cukup membuat diriku tenang setidak nya aku masih bisa melihat langit dan senja saat matahari akan terbenam.
Aku reinata si gadis yang diberi penyakit kangker oleh tuhan di umurku sekarang.seharusnya aku bersekolah dan berjalan ke mall dengan teman-teman ku bukan nya hanya diam duduk dan tiduran di rumah sakit.aku tidak menyangka bahwa tuhan memberi aku penyakit sebesar ini dimana aku harus berkemotrapi setiap 3 minggu sekali dan aku harus dirawat inap agar keadaan ku cepat pulih.
Sudah lama aku dirawat nyata nya penyakit ku tidak kunjung sembuh.hah!sungguh aku ingin protes kepada tuhan kenapa dia memberi cobaan ini kepada diriku?apa kah karena aku terlalu baik?atau karena diriku yang dahulu selalu bersenang-senang?aku bingung tuhan....setidaknya biar kan aku pulang ke rumah dengan keadaaan sehat agar keluargaku tidak menghawatirkan diriku lagi.
"Nona reinata penyakit ini semakin menyebar"ucap dokter hans yang selama 3 tahun belakangan ini selalu meriksa keadaan ku
"Ap-apa?!"ucapku tak percaya air mataku yang sudah lolos mengalir begitu saja
"Hiksss dok,saya mau sembuh hikss kenapa cobaan ini berat banget dok,kenapa?!hikss"
Suster indah memeluk ku ketika mendengar suara tangisan ku,"rei sabar ya"ucap suster indah sambil memeluk tubuh ku
"ENGGAK SUS,DOK!SAYA GAK BISA KAYAK GINI TERUSS HIKSSS"ucapku yang sudah memberontak
"Nona reinata saya tahu kamu tidak sanggup lagi untuk menjalani hidup ini yang hampir berjalan 4 tahun kamu menjalani dan melewati penyakit ini.tapi nona seharusnya anda bersyukur biasa nya penyakit ini hanya bertahan paling lama setahun"balas dokter hans sambil tersenyum lalu keluar dari kamar inap
"Hikssss hiksss ke-kenapa hikssss"
"Rei harus sabar dan tetap berdoa sama tuhan agar diberi kesembuhan"ucap suster indah
****
Pagi hari pun tiba,reinata terbangun dari tidur nya yang lelap itu.dia menatap seluruh ruangan nya dengan senyuman nya bahkan tidak tahu harus di namai senyuman ceria atau terpaksa.
"Tuhan.....terimakasih setidaknya aku masih bisa hidup walau dengan bantuan alat-alat dan kemotrapi"ucap reinata kepada dirinya sendiri
Reinata mengambil notebook nya lalu mengetik sesuatu disana sambil tersenyum menatap layar notebook itu hingga tak sadar bahwa ada seseorang yang tengah berdiri diambang pintu
"Good morning...."ucap suster indah sambil tersenyum dengan membawa makanan
Reinata masih tak sadar dengan kehadiran suster nya itu
"Good morning reinata"ucap nya sekali lagi
"Eh?suster?"ucap reinata
"Hai morning"balas reinata kikuk
"Gimana nyenyak gak tidurnya?ohya ini aku bawain makanan buat kamu rei, karena sekarang kan udah waktunya sarapan pagi"
"Kamu nulis apa?"tanya suster indah
"Gak nulis apa-apa kok sus"
"Mau disuapin?"tawar suster indah
Lalu reinata tersenyum,"tidak,makasih sus"ucap reinata menyuapi sesendok bubur pada mulutnya
"Saya gak nyangka kamu kuat menghadapi ini sendirian,kamu jangan merasa sendirian lagi ya sekarang kan kamu udah ada suster indah yang akan selalu nemenin reinata saat ini"ucap suster indah
"Suster.....makasih ya mau ngerawat reinata,saya gak tahu lagi bagaimana caranya untuk berterimakasih kepada suster karena telah merawat saya"jawab reinata dengan senyuman nya
"Cukup kamu balas dengan kesembuhan kamu.kamu harus sembuh"ucap suster indah
KAMU SEDANG MEMBACA
difficult;
General Fiction"untukmu,aku berterimakasih tuhan.kau telah memberi aku kehidupan yang begitu menyenang bahkan sangat-sangat menyenangkan,sampai-sampai aku tidak pernah mengenal rasa 'kesulitan' dalam kehidupan ini,yang aku rasakan hanya kebahagiaan hingga akhirnya...