Ice Girl Secret

Semua Rahasia!

Di sebuah ruangan bernuansa hitam putih, terlihat seorang gadis cantik yang duduk sambil melihat sebuah berkas di depannya.

Salsa menyimpan sebuah rahasia terbesar kedua dalam hidupnya, ia adalah pemilik dari perusahaan PS'Group Campany.

Ia membangun perusahaan ini sejak ia tinggal bersama Kakek dan Neneknya di Amerika, mereka juga membantu Salsa dalam banyak hal.

Rahasia ini juga hanya diketahui oleh ketiga sahabatnya, bahkan keluarganya juga tidak mengetahuinya.

Tok tok tok.

"Masuk!"

Suara Salsa seketika berubah dingin, ia menatap pria yang masuk seorang diri dengan tatapan menatap ke bawah.

Tidak ada yang mengenali Salsa, karena saat ini ia menggunakan masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Mana?" tanya Salsa.

"Dia kabur, bos." Pria itu terlihat ketakutan, ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya selanjutnya.

"Bodoh!" Salsa melempar vas bunga di depannya hingga pecah. "Cari dia sampai ketemu. Jika tidak, kalian akan tahu akibatnya!" tegasnya.

Setelah mendengar perkataan Salsa, pria dengan kemeja hitam itu berlari terbirit-birit karena takut akan amarah Salsa.

Ada salah satu karyawan yang berani mengambil uang di perusahaannya, uang sebesar 20M dan Salsa sangat marah akan hal itu.

Ia tidak suka jika ada yang bermain kotor di dalam perusahaannya. Ia membangun perusahaan ini dengan bersih, jadi tidak ada unsur korupsi di dalamnya.

Tangannya bergerak mengambil gawai yang terletak di atas meja, ia menekan beberapa digit nomor kemudian menekan tombol hijau.

Tak sampai lima menit, terdengar suara seorang pria dari seberang sana. ["Halo Princess."]

"Cari dia sampai dapat. Banyak orang yang ingin mendapatkan pekerjaan itu, gue paling benci dengan orang yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang dia dapat dan ingin mengambil hak orang lain.!" Setelah mengatakan hal tersebut, Salsa langsung mematikan ponselnya.

Wanita cantik itu bangkit dari tempat duduknya, ia keluar melalui pintu belakang tanpa ada yang melihatnya.

Salsa langsung mengendarai motornya dengan cepat, ia harus pergi ke rumah keduanya.

Kantor adalah tempat istirahatnya, sedangkan rumah kedua adalah tempat bermainnya sejak ia berumur 15 tahun.

Motornya berhenti di depan rumah besar, ia turun dan melihat beberapa orang memandangnya dengan tatapan aneh.

"Semuanya, tundukkan kepala kalian!" teriak seorang pria dari lantai dua.

Dibalik masker, Salsa tersenyum kepada pria yang sudah lama menjaga harta dari sang kakek untuk terakhir kalinya.

Salsa langsung berlari masuk ke dalam mansion dan memeluk erat pria tersebut. "Princess apa kabar? Datang nggak ada pemberitahuan dulu sama aku dan Kenzo," ujarnya dengan lembut.

"Kenzo lagi gue tugaskan, cari anak tikus yang hilang," jawabnya dengan dingin.

Seketika sifatnya berubah ketika beberapa pria berbedan besar berdiri di belakang Kenzi saudara kembarnya Kenzo.

"Sudah dua tahun sejak pelantikan dan kakek meninggal, gue nggak pernah ke sini."

Tatapannya memandang semua ruangan yang berada di lantai satu. Mansion tersebut adalah markas Blue Rose, sebuah gangster yang ditakuti di dunia, bisa disebut mereka adalah mafia terkenal dan tersembunyi.