Bulan bersinar dengan terang angin menghembus dengan kencang sehingga orang2 yang merasakannya akan merasakan kedingin, tapi hal ini dihiraukan oleh Max. Max meandang bulan maengingatkannya pada orang yang pernah mengisi hatinya yang beku.
'Kamu tah kamu itu bagaikan bulan dimalam hari, yang selalu menyinari kegelapanku"
"tunggu2 apa kamu sedang menggombal padaku hmm"
"terserah kamu mengaggapnya gombalan atau apa yang jelas aku mengucapkannya dari lubuk hatiku"
Max memeluk seseorang itu dari belakang, orang itu menyenderkan kepalanya dengan nyaman di dada Max.
Tanpa sadar Max tersenyum mengingat hal yang menyenangkan dengan orang itu, orang yang selalu sabar dengannya dengan keluarganya orang yang pertama kali merobohkan hati keras miliknya.
"Aku merindukanmu"
Maengmum melihat semuanya, melihat tatapan Max yang tersirat akan kerinduan pada seseorang, ia melihat bagaimana senyum Max yang selama ini ia hanya tunjukan pada orang itu kembali terukir dibibirnya.
Ia merasa berdosa memisahkan 2 orang yang saling mencintai, tapi dia harus melakukannya untuk keselamatan 2 orang yang sangat berarti baginaya.
Maengmum mengambil selimut untuk Max
"Max apa kamu akan terus seperti ini"
"Apa maksudmu ma"
"ya....terus bersedih tanpa mau berjuang, memerjuangkan dia maksudku" Maengmum berbicara hati2 karna dia tau bahwa keadaan batin Max saat ini sedang terganggu apalagi setelah pernikahaan ini, meskipun dia tersenyum bahagia saat tadi dilangsungkan pernikahaannya tapi Maengmum tau ada arti lain dari bibir yang sedang tersenyum itu.
"Aku akan berjuang ma, seperti kamu berjuang untuk james. Kamu tenang saja, aku sudah mnyiapkan rencana"
Max tersenyum mambayangkan keberhasilan nanti dari rencana yang dia buat untuk pernikahaannya dan untuk kesayangannya akan ia pastikan kalau orang itu akan kembali pada pelukannya entah dia mau kembali dengan sukarela atau paksaan Max tidak peduli
Maengmum melihat senyum Max menjadi takut, ia tau bagaimana sifat Max. Mereka selalu bersama sejak kecil sehingga ia tau banyak tentang sifat dari Max
'Semoga dia tidak akan memaksanya'
'Tul kamu akan kembali pada pelukanku, lihat saja nanti akan kupastikan itu'
**********
Dilain tempat seseorang yang bernama TulPakorn barjalan menyusuri jalan dalam keadaan yang bisa dikatakan tidak baik.Air mata terus bercucuran dari mata indahnya mengingat kekasihnya menikah dengan seseorang yang sudah dia anggap sebagai pengganti ibunya meskipun batas umur mereka tidak begitu jauh hanya 8 bulan.
Ia merasa terkhanati meskipun memang itu kenyataannya, ia tak punya siapapun di dunia ini kecuali mereka ber2
Tul menghiraukan langit yang mulai mendung dan menurunkan hujan sepertinya langit mengerti akan keadaan hatinya yang merasakan sakit.
"MAX KANAPA KAMU MELAKUKAN INI PADAKU, JIKA KAMU TIDAK MENCINTAIKU BILANG SAJA. MAX KENAPA KENAPA kenapa harus Maengmum kenapa Max ARGHTTTTTTTTT"
Tul menyebrang jalan tanpa melihat jalan yang sedang penuh oleh mobil yang berlalu lalang dengan kencang.
BRUGGG
Tubuhnya berbaring di lantai dengan berlumuran darah. Membuat orang2 disekitarnya panik dan membantunya.
Seorang pria keluar dengan terburu2 dari mobil, ia menyuruh orang2 untuk mengangkat Tul kedalam mobilnya.
'Sekian lama tidak bertemu kenapa harus dalam keadaan yang seperti ini'
"TUL"
Max bangun dari tidurnya perasaannya tidak enak sedari tadi pikirannya hanya tertuju pada Tul
'Tul apa kamu baik2 saja'
************
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage And My Love
FanfictionMax dan Maengmum adalah sepasang suami istri yang sudah menjalin rumah tangga selama 4 tahun, bagaimana hubungan yang selama ini dibina ada orang ke-3 atau ke-4