Malam itu 2 lelaki bermarga Lee dan Cha sedang asik duduk di luar mini market. Yang lebih tua sedang memakan ice cream vanilla favoritnya, yang lebih muda hanya memperhatikan saja."Kak"
Yang lebih tua, lee midam pun menoleh ke arah yang lebih muda, cha junho.
"Kenapa?"
Junho mengigit bawah bibirnya, kebiasaannya kalo lagi gugup.
"Kenapa sih? Kamu mau ice creamku?" Tanya midam.
"Enggak, aku kan gak suka ice cream vanilla"
Midam mengerutkan dahinya, "terus sukanya apa?"
"Kamu" kata yang lebih muda dengan entengnya.
Karena malu Midam hanya menunduk sambil memperhatikan ice creamnya yang mulai mencair.
"Ih kak aku nih invisible ato gimana?"
Buru buru Midam mengarahkan pandangannya kembali pada Junho.
"Ya abis kamu kalo ngomong suka gak di saring dulu"
Junho terkekeh pelan, " kan kamu tadi nanya aku suka apa, ya aku jawab sejujurnya deh"
takk
"Aw kak sakit tau, kok aku di sentil sih?!" Junho mengusap dahinya yang sedikit merah.
"Kamu nyebelin"
"Ck, nyebelin dari mananya sih?"
Midam cuma menatap datar Junho, karena ice creamnya mulai mencair dia pun membuang sisa ice cream tersebut di tempat sampah.
"Pulang yuk nanti asrama di kunci" kata Midam sambil membersihkan tangannya yang lengket akibat ice creamnya.
"Loh bukannya kakak yang megang kuncinya ya?"
Midam pun melongo,
"Ohiya hehehehe"
Lucu banget sih jadi gak sabar pengen memiliki, batin Junho.
Mereka pun berjalan berdampingan menuju asrama yang tak jauh dari mini market, di tengah jalan Midam mulai kedinginan, jadi dia memutuskan menggosok gosokkan kedua telapak tangannya.
Junho yang menyadari itu langsung menghentikan langkahnya.
"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Midam.
Junho memperhatikan Midam dengan senyum manisnya, "siniin tangannya"
"Hah?"
"Siniin tangan kamu"
"Mau apa sih?"
Junho yang gemas pun langsung menarik tangan kanan Midam, dan memasukkannya ke kantong hoodienya. Jangan lupakan tangan mereka yang saling bertaut.
Sial sial semoga pipi gue gak merah, batin Midam yang sedang meraung raung.
Ketika mereka sampai di depan air mancur asrama Junho kembali menghentikan langkahnya.
"Ihh apasih dari tadi berhenti berhenti mulu!"
Junho membalikkan badannya, yang sekarang menghadap tepat ke yang lebih tua, Junho menatap kedua mata Midam yang sialnya baru Junho sadari kalau Midam memiliki sepasang mata yang sangat indah, yang bisa membuat siapa saja terpesona olehnya.
"Kak midam"
Midam membalas tatapan Junho, "iya?"
"Aku suka sama kakak"
Midam hanya terdiam.
Midam gak bego kok, dia sadar banget kalo emang Junho naksir dia semenjak di putusin sama inisial YS.
Junho kembali melanjutkan omongannya, " mungkin kakak udah sadar kalo aku sering merhatiin kakak dari jauh sebelum kakak pacaran sama Seobin, waktu aku bilang aku suka kakak, aku gak main main. Aku serius, tiap hari aku mikirin caranya gimana nembak kakak, aku takut kalo misalnya aku nembak kakak tapi yang ada kakak malah benci sama aku"
Midam sedari tadi hanya menunduk, malu.
"Hey, aku ada disini bukan di bawah" kata Junho sambil menyentuh dagu Midam dengan jari telunjuknya,
"Aku gatau mau bilang apa"
Junho tersenyum, Midam sadar kalau Junho terlihat jauh lebih tampan kalau dilihat dari jarak sedekat ini.
"Aku tau aku gak sebagus Seobin, aku gak punya suara sebagus Seobin, aku bahkan masih punya banyak kekurangan yang gak bisa disebutin satu satu, tapi aku adalah orang yang akan selalu berada di sampingmu saat kamu merasa sendiri atau terpuruk. Lee Midam, even though I'm not the perfect man like the romance movie, but I can be your man, the only man who will always be by your side, I love you. Will you be my boyfriend?"
Midam terdiam, bibirnya keluh, sebelumnya dia gak pernah di perlakukan begini, boro boro sama Seobin aja cuma dikasih coklat batangan terus bilang "jadi pacar gue ya". Jadi dia gak nyangka bakal di tembak dengan cara begini.
"Dam?"
Midam menutup mukanya dengan kedua tangannya, malu dia tuh.
"Kok di tutup sih mukanya? Emang aku setan?"
Midam menggeleng,
"Ya terus? Kamu gak suka aku?"
Midam mengintip dari sela jari jarinya, "gak gitu"
"Terus?"
Belum selesai Junho bicara, Midam mengambil jurus seribu langkah alias lari.
Gabisa gue kayak gini, lari aja dulu besok baru di jawab.
Junho pun terkejut dan terheran,
"MIDAM KOK LARI SIH?!!!"
Midam yang udah masuk ke dalam asrama pun buru buru masuk ke kamarnya buat mengunci diri. Kebetulan kamar midam gak jauh dari ruang tamu asrama.
Junho yang baru mengejar Midam di kejutkan oleh sesosok orang orangan sawah yang diketahui baru aja mau keluar dari pintu asrama karena mau buang sampah.
"WOI LO LAGI LARI LARIAN BUAT COSPLAY FILM INDIA YA? IKUT DONG GUE MAU JADI SHARUKAN" seru si oknum bernama Choi Byungchan.
Junho menatap Byungchan dengan geram, "minggir lo jangan halangin pintu!"
Bangsat, harusnya si Midam bisa kekejar tapi gara gara taplak meja ini jadi gagal. Ini Junho yang lagi menyumpah dalam diam.
Apasih gue mulu, heran kembaran Oh sehun. -Byungchan.
Huuuuu cringeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Aku tuh gak pinter bikin beginian tau hahaha tapi karena ada yang request jadi ku buat nih special buat kalian penumpang kapan junhomidam.
Apapun chapternya tetep harus ada Byungchan 😂
Btw kalian ada yang stan Victon gak? Kenalin aku plis, aku kepincut sama Sejun :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Produce X 101 Fakestagram
ContoApa perbedaan uang dan kamu?- Choi Byungchan Gak tau, apaan?- Han Seungwoo Sama sama susah dipegang hehe- Choi Byungchan Inilah bunda jika cotton bud di kasih nyawa- Han Seungwoo (Dua tiga tutup botol, banyak skandal dan umpatan kasar harap maklum)