Prolog

4.2K 171 9
                                    

Suasan malam yang mencekam di rasakan oleh Sakura.
Di sebuah lorong yang gelap, Sakura berlari-lari dengan ketakutan sambil meminta tolong. Penerangan di tempat itu hanya sedikit dan hanya dibantu oleh cahaya bulan yang menembus jendela.

Dia terlihat sangat ketakutan,berlari tanpa menentu arah demi mendapatkan jalan keluar dan lari dari seseorang yang mengejarnya.

"Tolong!" teriak Sakura takut.

Tapi yang terdengar hanyalah suara tawaan dari orang yang mengejarnya. Suaranya bergema di seluruh lorong membuat suasana makin menakutkan. Suara itu sangat lah mengerikan, dengan suara-suara kresekan kaset rusak. Dan Sakura tahu itu bukanlah suara asli dari orang yang mengejarnya.

Orang itu tertawa. "Hahaha, kau tidak akan bisa lari. Tidak ada satupun orang disini." kata orang itu dengan senyum mengerikannya.

Sambil berlari, Sakura bahkan bisa mendengar suara kampak yang diseret-seret membuatnya makin ketakutan dan
lari secepat mungkin. Dan beruntung ia melihat sebuah gedung kosong dan bersembunyi disana. Ia berjongkok ketakutan.

"Semuanya hiks, t-tolong aku. Aku disini." kata Sakura sambil menangis ketakutan.

Lalu terdengar suara pintu terbuka, membuat Sakura menegang seketika. Sakura menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Semoga ia tidak menemukanku disini." batin Sakura.

"Sakura~, dimana kau?" kata orang itu dengan nada menggoda.

Suara langkahan dan juga kapak yang diseret itu makin terdengar membuat Sakura makin menegang dan takut. Ia mulai putus asa, jika ia ditemukan maka hidupnya akan berakhir disini.

Ia hanya bisa berharap seseorang akan datang menolongnya, tapi mungkin percuma karena ia tahu hilangnya dirinya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Haruka.

Tapi setelah ia sampai disini, ia kehilangan kontak dengan Haruka bahkan ia tidak merasakan dan mencium baunya. Dan itulah yang membuat Sakura putus asa. Sakura hanya bisa berjongkok menunggu keberuntungan berada di pihaknya. Lalu Sakura kembali mendengar suara orang itu yang bergema di seluruh gudang.

"Haha, kau tidak akan bisa kabur. Mau bersembunyi dimanapun aku akan menemukanmu." kata orang itu sambil tertawa menyeramkan.

Sakura tidak berani mengintip, dia hanya bisa menutup mulutnya sembari menutup mata.

"Ah~ bagaimana selagi kita bermain petak umpet kuputarkan lagu kesukaanku dan juga lagu kesukaanmu, Sakura?" kata orang itu.

"Lagu kesukaanku?" batin Sakura.

Lalu mulai terdengar alunan lagu   yang sangat memilukan baginya. Ia ingat lagu ini, lagu mars kematian orang tuanya pada saat itu.

"Kau ingat kan Sakura? Lagu ini." katanya dengan nada meremehkan.

Lagu itu makin keras, bahkan terdengar sangat pecah. Sakura lalu menutup telinganya tidak ingin mendengar lagu itu. Lagu yang membuatnya kembali mengingat kenangan terburuk dalam hidupnya.

"Ohya, hari ini kan hari ulang tahunmu kan Sakura. Waktu itu juga, lagu ini kan yang terputar saat ulang tahunmu yang ke 10." kata orang itu lagi.

Ya, ia mengingat itu. Munculnya dendam pada hatinya, dan juga kehancuran dihatinya. Disaat ia menemukan kebahagiaannya di hari ulang tahunnya, ia malah menemukan jasad kedua orang tuanya terbaring tidak berdaya di depannya.

Sakura mengingat semuanya, ia akhirnya tahu siapa pembunuh orang tuanya saat itu. Dan juga orang yang membuat kakaknya kecelakaan hingga koma.

"Apa jangan-jangan..." gumam Sakura tidak percaya.

Dan suara tawaan kembali menggelegar. Suara orang itu sambil mengangkat kampaknya ke atas.

"Iya kau benar Sakura. Akulah pembunuh orang tuamu dan juga dalang dari kecelakaannya kakakmu." kata orang itu yang akhirnya mengungkap semua kejahatannya.

Sakura terkejut dan air matanya mulai menetes bersamaan dengan munculnya kembali dendam yang sudah ia kubur. Tangannya terkepal dengan sangat kuat.

"Sialan..." kata Sakura yang sangat marah.

"Bagaimana Sakura? Apa sudah saatnya kita mulai main petak umpet nya? Bersiaplah." kata orang itu dan kembali berjalan mencari Sakura sambil menyeret kampaknya.

Ia menangis, air matanya makin deras. Ia ingin menggunakan kekuatan yang di ajarkan oleh ayahnya dulu.

"Kau akan menerimanya. Liat saja nanti." gumam Sakura.

Saat ia ingin menunjukkan dirinya, tiba-tiba ia mendengar suara orang yang sangat ia harapkan.

"Sakura!" panggil orang itu.

Sakura lalu kembali menyembunyikan dirinya dan melihat orang yang sekarang sudah ada didepannya. Orang yang selama ini selalu bersamannya, ia sangat takut tadi saat ia putus kontak dengannya bahkan merasakannya pun tidak. Sakura bersyukur.

"Haruka." balas Sakura dengan rasa senang.

"Sakura, syukurlah aku bisa kembali terhubung denganmu." kata Haruka.

Sakura mengangguk." Bagaimana bisa?"

"Nanti aku ceritakan. Dengar Sakura, kau tidak boleh menggunakan kekuatanmu." kata Haruka dengan serius.

"Kenapa? Jika tidak menggunakannya, aku tidak bisa membalaskan dendam ayah dan ibu dan juga tidak akan bisa mengalahkannya." kata Sakura yang mulai tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Kubilang jangan." bentak Haruka membuat Sakura terdiam.

"J-jadi aku harus bagaimana?" kata Sakura putus asa.

"Tenang, aku sudah menghubungi dia saat aku putus kontak denganmu. Sekarang ia sedang menuju kesini bersama yang lain." kata Haruka.

Mendengar itu Sakura sangat bersyukur. Lalu kembali takut. "Tapi sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Sakura.

"Selagi menunggu, kau harus tetap sembunyi. Kau harus lari dari psikopat itu." kata Haruka.

Dan disaat Sakura sedang sibuk berbicara dengan Haruka. Ia tidak menyadari jika orang yang mengejarnya itu sudah berada di belakang nya sambil tersenyum menakutkan.

"Ketemu." kata orang itu.

Satu kata membuat Sakura dan Haruka terkejut terutama Sakura. Ia mulai menegang ketakutan. Sakura lalu menengok ke belakang dengan ketakutan. Ia terkejut  melihat orang itu sudah mengangkat kampaknya bersiap untuk menebasnya.

"Selamat tinggal Sakura." kata orang itu dengan senyuman jahatnya dan mulai melayangkan kampaknya ke arah Sakura.

"Tidak, SAKURA!!"  teriak Haruka.

Sakura menutup matanya, dan terakhir yang ia lihat adalah orang itu yang siap menebas dirinya.



Halo teman-teman, kembali lagi bersamaku Aoi. Ini adalah cerita ketiga ku, untuk cerita ketiga ini kubuat dengan karakter Naruto.
Nanti cerita ke empatku akan di buat, tapi ia menggunakan karakter buatan. Namanya seperti nama biasa yang digunakan dalam novel gitu.
  Jadi Aoi minta maaf para readers ya, cerita sebelumnya bahkan belum tamat tapi Aoi memberanikan diri untuk mempublish nya. Tapi insya allah mulai sekarang saya akan terus update, yah walaupun sedikit agak lama tapi tetap up kok.

Kalai begitu selamat membaca readers.

Gadis IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang