LENTERA

31 13 16
                                    

Mampukah aku berjalan sendiri tanpa kedua orang tuaku?
Kumohon kembalilah kalian kepadaku.
Aku sangat merindukan kalian.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Lima jam berlalu begitu saja di sebuah aula besar bernuansa teknologi canggih. Beberapa orang duduk menghadap layar proyektor yang menampilkan gelapnya hutan belantara dengan seorang pria berdiri memandu diskusi di ruang itu. Tepatnya dia adalah ketua tim dalam forum tersebut.

Dua orang remaja yang duduk berdampingan di kursi depan mendengar dengan seksama petunjuk dari ketua tim mereka. Mereka adalah Rin dan Allena. Dua remaja yang menjadi andalan tim ekspedisi itu.

Setelah diskusi dibubarkan semua anggota tim segera kembali ke private room. Rin dan Allena harus mempersiapkan keperluan penjelajahan esok pagi buta. Mereka terpilih menjadi partner dalam misi ini karena dianggap saling melengkapi satu sama lain.

Allena terlihat sibuk berkemas memasukkan keperluannya dalam tas khusus miliknya di dalam ruangan berukuran 6X8 meter yang tidak lain adalah private room nya. Berbeda dengan lelaki yang akan menjadi partnernya selama ekspedisi, di dalam private room Rin memilih merebahkan tubuhnya setelah membuka pintu ruangannya.

Bunyi dering telepon terdengar samar-samar di dalam kamar Rin karena volumenya diperkecil agar ketika istirahat ia tidak terganggu. Rin mencoba mengabaikan panggilan itu, namun sang penelepon tak mau menyerah hingga membuat Rin bangkit dari tempat tidurnya dan memencet tombol untuk menerima panggilan itu.

"Hallo," ucap Rin malas.
"Hi, Rin! Bagaimana persiapanmu untuk besok? Jujur saja aku takut melakukan misi kali ini. Bayangkan saja, kita akan menghadapi seorang penguasa besar, pengendali segala elemen. Kuharap kau bersedia menjagaku selama perjalanan." Rin hendak menutup telepon yang dengan terpaksa ia angkat namun hanya berisi celotehan seorang gadis.
"Rin! Jangan ditutup dulu!" cegah gadis mengetahui kebiasaan partnernya.

Rin menarik kursi disamping tempat tidur dengan remote yang ada di dekat telepon lalu membenarkan posisi kursi agar nyaman diduduki.
"Kenapa kau selalu mengganggu waktu istirahatku nona Allena?" tanya Rin geram.
"Ups! Apa aku mengganggumu lagi pangeran?" goda Allena.
"Argh!! Sudah kubilang berapa kali? JANGAN SEBUT AKU PANGERAN!" Rin terlihat semakin menyesal telah mengangkat panggilan dari Allen.

Allena tertawa bahagia mendengar Rin begitu kesal dengan panggilan pangeran. Gadis itu memang sangat suka membuat Rin kesal karena baginya melihat Rin marah adalah hal spesial baginya.
"Rin, jangan menggangguku lagi. Aku harus berkemas dan beristirahat untuk perjalanan besok pagi. Apa kau mengerti?" Allena tersenyum puas karena mampu memutarbalikkan fakta.

Setelah Allena menutup telepon secara sepihak, Rin kembali merebahkan tubuhnya. Lelaki itu membuat alarm pengingat waktu di tempat tidurnya sebelum ia benar-benar tertidur. Kemudian dia menutup mata sambil menikmati tarikan dan hembusan nafasnya dan tanpa menunggu lama ia sudah tidak terjaga.

Allena terbaring di tempat tidur sambil memeluk erat boneka pinguin kesayangannya.
"Pinggu, kita tidak akan bertemu dalam waktu yang cukup lama. Aku akan merindukanmu. Kalaupun diizinkan aku tidak akan membawamu karena aku takut kamu terluka. Kamu baik-baik disini ya, Pinggu. Jangan nakal. Tolong jaga kamar kita dengan baik ya," ucap Allena sambil memeluk erat Pinggu.

Beberapa waktu kemudian tempat tidur Rin bergoncang hebat hingga membuatnya menyesal telah memasang alarm untuk membangunkan tidurnya. Setelah Rin berhasil mematikan alarm, bunyi dering telepon mengejutkannya. Ia lupa tidak mengurangi volume telepon setelah menerima panggilan dari Allena tadi malam.
"Hallo Rin!" seru gadis di telepon.
"Oh Tuhan! Allena! Bisakah kau tidak menggangguku? Aku hanya ingin tidur sejenak!"
"Maaf pangeran tapi ini sudah waktunya kita bergegas meninggalkan tempat ini. Aku juga sebenarnya masih ingin berlama-lama dengan Pingguku, aku rasa kami akan saling merindukan."
Dengan mata masih terpejam Rin berkata, "Aku mengantuk!"

My Story is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang