Two Dua✌

130 26 10
                                    

   (*Jungkook POV*)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   (*Jungkook POV*)

Gadis kecil itu terus menangis di depan ruang UGD.
Sungguh, aku tidak tega melihat nya menangis dalam keadaan luka di sekitar tubuh nya.
Aku mencoba menghampiri nya.
Dia sangat cantik, manis, dan entah kenapa aku merasa gugup saat hendak mendekati nya.

"Ini untuk Mu." Aku memberikan sapu tangan ku untuk mengusap air mata nya.

  "Terimakasih Dok, bagaimana keadaan Ibu ku?"

"Dia mengalami luka yang cukup serius, maka dari itu dia tidak bisa di ganggu dulu karena dia harus banyak istirahat." Aku mencoba menjelaskan pada wanita itu.

  "Ibuku pasti sembuh kan Dok?" Wanita itu bertanya dan menatap ku, sungguh tangan ku gemetar di tatap oleh nya.

"Tenang saja. hmm, dimana Ayah Mu atau keluarga Mu yang lain? Kenapa tidak kesini?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan agar wanita itu tidak larut dalam kesedihan.

   "Ayah dan kakak ku di Amerika, orang tua ku sudah pisah sejak aku masih SMP. Dan aku memilih untuk ikut dengan Ibu ku."

"Oh, mianhae." Aku merasa bersalah karena sudah bertanya seperti itu.

  "Gwenchana." Wanita itu tersenyum menatap ku, sungguh wanita itu membuat ku lemah.

"Siapa nama Mu?"

  "Aku Katty Yeri, nama Korea ku Kim Yerim." Nama yang cantik seperti wajah nya.

"Lalu aku harus memanggil Mu apa?"

  "Kau bisa memanggil ku apa saja yang penting kau nyaman saat memanggil nama ku."

"Apa aku boleh memanggil Mu Yerimie?" Aku rasa nama itu cocok untuk gadis kecil cantik seperti dia.

  "Tentu saja. Ah, kau Dokter Jeon Jungkook?" Tentu saja dia tau karena membaca name tag yang ada di baju ku.

"Nee. berapa umur Mu?"

   "20 tahun, aku masih kuliah. Kau kelihatan nya masih muda Dokter Jeon, berapa umur Mu?"

"Umur ku 22tahun."

   "Woah daebak, masih sangat muda untuk menjadi Dokter." Yeri memuji ku.

"Ah, biasa saja. Kenapa kau tidak mau dirawat disini sebentar? Luka Mu juga lumayan banyak."

   "Tidak apa, luka ku sudah di bersihkan tadi oleh suster. Aku wanita yang kuat." Yeri tersenyum menunjukan mata indah dan senyuman manis nya ke arah ku.

ONLY THEN - JUNGRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang