24. [ 악마 ] - Agma - Devil

570 61 25
                                    

Setelah melakukan sedikit review dan brifeing di ruang data, Yoochun memisahkan diri dari Jaejoong dan Wonho. Sementara Jaejoong dn Wonho akan menemui Han Sangjin dan Im Younghan, dia memiliki tugas yang harus dia selesaikan di divisi cybercrime bersama Siwon. Dan Yesung sebagai anggota tambahan, menghabiskan cutinya dengan terkurung di ruang data bersama angka-angka. Yoochun tak habis pikir kenapa Yesung yang seharusnya dapat menghabiskan cutinya dengan bersantai atau berlibur malah menawarkan diri untuk tetap bekerja. Jika dia ada di posisi Yesung maka akan dia tidak akan mau menawarkan diri dan memilih untuk menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari kasus dengan mengajak Junsu dan putra kesayangannya berlibur.

Yoochun memasuki ruangan cybercrime dengan langkah santai, sesekali dia akan menyapa beberapa orang yang dikenalnya saat melewati laboratorium komputer untuk mencari Siwon. Siwon sedang meringkuk di depan komputer. Beberapa teknisi dan detective lain sedang bekerja di berbagai komputer area yang sama.

"Siap untuk merasakan neraka?"

"Hah? Apa?" Siwon menarik lepas headsetnya.

Yoochun memutar bola mata. "Jaejoong menginginkan kita," Yoochun berhenti sejenak dengan kening kerut. "Ehm, memaksa lebih tepatnya untuk memeriksa kasus dengan label biru dan hasil saat dia kembali sebelum jam kerja selesai."

Siwon mendesah. "Baaaiklah."

Siwon memundurkn kursinya lalu berdiri. "Kurasa aku dapat membayangkan wajah Jaejoong saat memerintahmu."

"Ya." Yoochun mengangguk. "Mata segarang harimau dan dapat menembakkan laser."

Siwon menjentikkan jarinya. "Tepat seperti itu."

Keduanya berjalan beriringan keluar dari kantor divisi cybercrime, berbelok ke kanan setelah melewati pintu, menyusuri lorong.

"Jadi apa yang sedang dilakukan Jaejoong sekarang? Menggila di jalanan?" Tanya Siwon saat mereka sampai di depan sebuah pintu besi, melirik sekilas ke arah Yoochun sambil mengeluarkan sebuah kartu plat dari saku kemeja yang dia kenakan lalu menempelkannya di mesin pengaman yang terpasang di sisi pintu.

"Lebih tepatnya mengobrak-abrik rumah atau kantor pejabat politik." Jawab Yoochun yang kemudian mengambil tempat Siwon berdiri dan menempelkan ibu jarinya di mesin pengamanan setelah penutup mesin pengaman terbuka oleh kartu plat yang dimiliki oleh Siwon.

"Mwo?"

"Yah seperti itulah."

Keduanya memasuki ruangan setelah pintu besi terbuka dan sesaat setelah keduanya berada di dalam ruangan, pintu itu menutup secara otomatis.

"Bisa dibilang dari hasil pengamatan dan penyelidikan dari dokumen manual yang kami periksa, ada nama dua pejabat parlemen yang memungkinkan menjadi saksi atau tersangka."

"Nugu?" Tanya Siwon penuh rasa penasaran sambil menarik kursi di depan meja komputer yang ada dan Yoochun duduk di komputer lain di sisi kanannya.

"Im Younghan dan Han Sangjin."

"Wow, heol."

Yoochun menyalakan komputernya sambil berkata, "Mereka datang ke rumah duka pemakaman Kijong, dan ditemukan menjadi salah satu klien dari Jihyun. Bukan top priority namun peting. Dan untuk tulah kita di sini. Jaejoong menginginkan data aktifitas rekening mereka dengan lebih rinci dari data elektronik yang kita punya."

Siwon mengusap dagunya. "Menjadi klien dari Kang Jihyun dan datang ke rumah duka Yoo Kijong? Apakah mereka memiliki hubungan kerja juga dengan Yoo Kijong?"

"Untuk itulah kita di sini." Yoochun menghela nafas panjang frustasi. "Ini akan menjadi hal aneh jika mereka bukan klien Yoo Kijong atau memiliki hubungan lain di luar dunia kerja namun datang ke rumah duka."

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now