Ramalan R15

23 3 2
                                    

Pagi pagi sekali bunda ku terasayang sudah teriak
"ZIIII.... Bangun sayang hari ini kamu piket jangan sampe kamu telat lagi terus di marahin sama ketua kelas kamu gara gara kamu gak ikut pikit." Kata bunda dengan suara kerasnya,sambil ke arah kamar ku.
"Zi,bangun sayang ntar telat lagi loh,mandi gih terus ke bawa yah,sarapan." kata bunda sambil senyum dan mengelus rambut ku.
"Iyya bunda" balas ku sambil mengucek mata ku yang terasa masih ngantuk

Saat turun dari tangga,yang ku lihat hanya bunda ku dan adek ku yang paling kecil
"Yang lain mana bun?" tanya ku sambil duduk
"Ayah udah berangkat dari tadi,terus Kak Aksa lagi sakit,ini bunda baru mau kasih bubur dia." jawab bunda dan langsung ke kamar Kak Aksa.
"Makannya di cepetin ntar telat lagi" tambah bunda tanpa menghentikan langkahnya.
Mendengar yang dibilang bunda Zi langsung menyantap sarapannya dengan lahap dan tak perlu waktu lama untuk dia habis kan.
"Dek kakak Zi berangkat ya" kata Zi pada Aini adeknya yang main dengan makanannya.
"Bunda,Zi berangkat ya..." teriak Zi dan langsung masuk ke mobil.

Sampai di sekolah Zi langsung membersihkan kelasnya, Ia mengelap kaca dan meja yang ada di kelasnya dan teman piket lainnya mengerjakan pekerjaan nya masing masing.
Bel masuk pun berbunyi.Jam pelajaran pertama hari ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam yang di bawakan Bu Munira.
"Pagi semua" sapa ibu Munira sambil menuju ke mejanya
"Pagi bu..." jawab kami sekelas serempak.
"Hari ini kita bahas materi yang kemarin. Sekarang gabung lagi dengan teman kelompok kalian lagi masing masing" kata ibu Munira sambil duduk.
Semua teman teman ku langsung ke kelompoknya masing masing. Dan aku satu kelompok dengan Fadila,Salsa dan Randi. Randi hari ini izin,katanya ada keluarga dia yang meniggal. Saat sudah berkumpul aku dan teman kelompok ku berdiskusi dan mengerjakan satu persatu soal yang disuruhkan ibu Munira.
"Sal,kerjain yang ini nih gue gak ngerti" suruh Fadila
"Sini biar gue bantu,mana yang gak lo ngerti?" tawar Salsa
"Aku ikutan dong,mau belajar juga" tambah ku
"Sini dong jangan jauh jauh" canda Fadila
Salsa ini memang pintar dia peringkat ke-2 di kelas ku.Dia juga pernah ikut lomba sampe ke tingkat Nasional.
Salsa pun menjelaskan ke aku dan Fadila bagaimana cara mengerjakan salah satu soal fisika yang diberikan Bu Munira. Saat soal telah dikerjakan kami bercerita
"Zi,lo gak mau gitu cari pacar?" kata Salsa tiba tiba.Tapi aku tidak menanggapi itu Aku hanya mencoret buku bagian belakang ku dengan "R15" yang artinya aku mau punya pacar yang awal namanya huruf "R" dan kami jadian tanggal "15"
"Zi,jawablah masa orang pintar lo kacangin sih" canda Salsa
Aku mendongak dan melihat ke arah Salsa
"Sal,aku tuh mau tapi harus kayak gini" balas ku dengan nada malas sambil melihatkan tulisan yang kutulis tadi di belakang buku ku dan menjelaskan ke padanya apa maksud dari tulisan ku itu. Setelah paham Salsa pun kembali bertanya
"Emang haru ya kayak gitu?" tanya Salsa serius
"Yaa,aku sih maunya gitu tapi gak tau deh" balas ku enteng

Tak terasa waktu jam pertama habis,Bu Munira pun keluar tapi memberi pekerjaan rumah untuk masing masing siswa.Jam kedua pun masuk,tapi guru yang mengajar tidak datang katanya guru yang mengajar hari ini izin karna anaknya sedang sakit. Semua yang ada di kelas ku senang bukan main dapat jam kosong seperti ini.
Aura teman sebangku ku mengajak ku ke kantin"Zi,ke kantin yuk"
"Hem,gak dulu deh,jam istirahat aja lagi gabut nih" jawab ku malas
"Iyya deh,gue ngajak Salsa aja deh" balas Aura dan langsung menghampiri Salsa.
Saat mereka pergi aku hanya diam di tempat ku dan entah apa yang aku pikirkan.
Waktu berlalu,jam istirahat selesai dan seperti yang ku bilang tadi aku ke kantin dengan Aura untuk makan saat jam istirahat. Dan bel pulang pun berbunyi. Aku pulang sama Salsa naik kendaraan umum.

Saat sampai di rumah aku menaruh tas dan ganti baju,lalu makan.
Saat makan bunda menghampiri ku
"Zi sayang,nanti pergi ya beliin kak Aksa obat" kata bunda dengan nada lembut nya
"Hem,iyya Bun,nanti Zi beliin,obat apa?"
"Obat penurun panas,Kak Aksa panasnya gak mau turun turun tuh" kata bunda khawatir
"Di bawa ke kutub aja bun biar panasnya cepat turun.Heheh..." canda ku
"Kamu ini,orang kakaknya lagi sakit ko malah di kasi gitu"
"Iyya deh bunda,maaf" kata ku masih dengan nada jahil ku.

Setalah makan,aku ke kamar mengambil sweater,lalu minta uang ke bunda dan mengambil kunci motor yang ada di bunda,lalu ke apotek untuk membeli obat yang tadi disuruhkan bunda. Saat di apotek aku ketemu dengan teman lama ku Anggi
"Halo Zi,mau beli obat ya? Siapa yang sakit?"
"Eh,halo,ini kak Aksa lagi sakit, dia panas"
"Ooh kiraiin siapa yang sakit. Oh iyya Zi,lo free gak weekend ini?" Tanya Anggi tiba tiba.
"Iyya,lagi free. Emang kenapa?
"Gue mau ngajak lo weekend ini,lo mau kan?
"Iyya bisa kok,ke rumah aja kalo udah mau berangkat"
"Ini mbak obatnya" kata penjual obat itu dan memberikan obat yang ku beli tadi
"Eh,iyya mbak,maaf ya keasikan ngobrol nih"
"Iyya" balas mbak itu lalu kembali ke kasir nya
"Anggi gue duluan ya,ke rumah aja kalo weekend nanti"
"iyya,tungguin gue datang ya,jangn sampe telat bangun,kita berangkat nya pagi loh"
"Iyya bawel" setelah itu aku langsung kembali ke rumah

Sampai di rumah,aku menyerahkan obat yang dipesan oleh bunda tadi.
"Nih,kembaliannya Zi ambil yah"
"Iyya,ambil aja"
"Kak Aksa cepat sembuh yah" kata ku sambil memukul pahanya dan langsung keluar dari kamarnya. Kak Aksa hanya mengeluh sakit.
Sebenarnya aku suka liat Kak Aksa sakit karna bisa pake laptopnya nonton Drama Korea maraton. Tapi kasian juga sih,karna gak ada yang bisa kasi ketawa dan ngehibur aku

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang