Awal Pendekatan

3 1 2
                                    

Saat Reno mengantar ku pulang dengan menggunakan mobilnya ia banyak sekali menanyakan sesuatu kepada ku
"Zi,boleh nanya gak?"
"Iyya,boleh"
"Kok kamu cantik banget sih?.Mama kamu ngidam apa coba sampai sampai kamu lahir secantik ini?"
Pertanyaan yang membuat pipi ku jadi merona.
"Ih,apaan sih,mana aku tau bunda ku ngidam apa waktu hamilin akuu"
"Ooh,kamu manggil mama kamu bunda yah?"
"Iyya,aku manggilnya bunda"

Tak lama kami pun sampai di depan sebuah pagar kayu berwarna coklat.
"Gak mau masuk dulu?" tawar ku ke Reno
"Lain kali aja deh"
"Ooh,gitu,ya udah,makasih yah udah anterin aku pulang" kata ku sambil senyum
"Iyya cantik,salam yah sama bunda kamu,tanya juga sama bunda kamu,makasih"
"Hah? Buat apa?" tanya ku heran
"Tanya bunda kamu makasih udah mau lahirin perempuan cantik kayak kamu" goda Reno
"Heheh,gombal mulu kamu"
"Biar kamu suka sama aku,jadi harus di gombal"
"Hhm,iyya deh,aku masuk duluan yaa"
Jujur,jantung ku berdetak dua kali lebih cepat mendengar yang Reno katakan.

Reno pun pergi dan aku menuju ke dalam rumah,ternya ada Kak Aksa yang dari tadi memperhatikan aku dan Reno saat berbincang tadi.Saat berpas-pasan di ambang pintu
"Sapa yang nganterin kamu pulang?. Kok pulangnya gak sama Anggi? Kan tadi perginya sama Anggi?"
Kak Aksa ku yang tegas kkelur.
"Itu Reno Kak,temannya Anggi. Anggi gak bisa anter aku dia sibuk sama kerjaan nya tadi,dia bantu beres beres di sana tadi. Jadi dia suruh Reno anter aku pulang daripada pulang nya kemalaman,jadi aku nurut aja sama Anggi. Kan kalo aku kemalaman pulang pasti bikin kalian khawatir. Iyya kan?" jawab ku panjang lebar
"Ya udah sana masuk,mandi terus ke kamar kakak,kamu harus cerita sama kakak gimana kamu ketemu sama cowok yang tadi"
"Iyya kak" jawab ku lemas lalu masuk ke dalam rumah.

Kak Aksa itu gak kepo cuman khawatir aja,gita kok.

Saat makan malam ayah bertanya kepada ku
"Zi?,kata Kak Aksa tadi kamu dianterin sama cowok yah? Tanya ayah sinis
"Ayah,gak usah sekarang gak enak,kan kita lagi makan" Kata bunda menenangkan ayah
"Iyya bunda,kan mumpung anaknya ada disini" balas ayah tegas
Bunda mengelus pundak ayah berusaha menenangkan ayah.
"Ayo,makannya di lanjut" kata bunda sambil menatapku dan kak Aksa.

Ayah memang begitu orangnya,tegas. Tapi ayah ku ini sangat penyayang buktinya dia masi memperhatikan ku sampai se khawatir ini. Dia pasti takut kalau aku salah pergaulan makanya dia tanya gitu tapi tagas.

Makan malam selesai,aku langsung ke kamar. Dikamar aku hanya memegang headphone ku membuka aplikasi WA,ternyata Anggi mengirim pesan

"Maaf yah tadi gak bisa antar kamu"
"Iyya,gak apa apa kok"
"Pas pulang kamu diliat gak sama orang yang ada di rumah kamu?
"Hem,iyya ada,Kak Aksa yang liat"
"Aduuh,pasti Kak Aksa lapor ke Bunda atau gak ke Ayah kamu" cemas anggi
"Hem,gak apa apa kok,udah biasa hadapin mereka kalo gini" balas ku menangkan Anggi
"Tapi Zi,,,"
Tak sempat membalas chat Anggi,suara pintu terbuka
"Zi?" terdengar suara ayah yang di buntuti oleh bunda dan kak Aksa
"Iyya?"
"Boleh masuk?" tanya Ayah lembut
"Iyya boleh"
Ayah duduk di samping ku, bunda di samping ayah dan kak Aksa di kursi yang ada di kamarku.
"Zi,,," Panggil ayah lembut
Ini aneh,kenapa nada bicara ayah begitu lembut,padahal aku berbuat salah.
"Iyya?"
"Zi,yang antar tadi siapa?" tanya ayah masi dengan nada lembut nya
"Temannya Anggi, yah"
"Bukan pacar kamu?"
"Bukan Yah,kita aja baru kenal tadi pas aku ke acara kelasnya Anggi" jelas ku ke Ayah.
"Jadi bukan pacar kamu?"
"Iyya Yah,bukan" balas ku dengan senyum.
"Ya udah,kalo keluar sama orang yang bawa kamu pergi, harus juga pulang sama yang ajak kamu pergi. Supaya gak ada salah paham Zi"
"Iyya Yah,maaf Zi salah" balasku dengan nada bersalah.
"Ya udah tidur gih,besok kan harus sekolah"
"Iyya Yah"
"Senyum dong" suruh ayah
Aku pun senyum dan ayah mengelus pucuk rambut ku halus lalu keluar dari kamar.

Saat ayah keluar dari kamar aku melihat ke arah Kak Aksa
"Kak Aksa" dengan nada marah ku. Sebenarnya aku sudah kesal saat makan malam tadi,aku sudah tau kak Aksa lah yang melapor ke Ayah.
"Kenapa Zi ku yang manis" canda kak Aksa
Aku berdiri dan langsung memukul kak Aksa dengan bantal yang dari tadi ku pegang
"Aduh,sakit..."
"Biarin,siapa suruh lapor ke ayah"
"Tapi,kamu gak ngerasa gak kalo ayah tadi lembut bangat sama kamu?"
"Iyya,ayah aneh" kata ku heran dan melihat ke bunda
"Iyya,bunda udah tanya ke Ayah jangan keras bangat kalo negur anak,nanti mereka tertekan bangat kalo ayah gituin" kata bunda tanpa ragu.
Aku langsung memeluk bunda
"Makasih bunda"
"Ke kak Aksa gak?" ceplos kak Aksa
"Gak ah,kan Aksa udah lapor ke Ayah yang gak gak" ketus ku
"Eh eh,apa yang gak gak hah?"
"Udah udah,Kak,masuk ke kamar,istirahat" kata bunda membuat perdebatan ku dan kak Aksa selesai.
"Zi,tidur yah,besok upacara,ingat juga yang di bilang ayah tadi" kata bunda sambil mengelus rambut ku pelan lalu mencium kening ku.
"Iyya bunda"
"Dasar manja" ketus Kak Aksa
"Iri nih yeee" ledek ku
Bunda senyum lalu merangkul kak Aksa keluar dari kamar ku.

Saat mereka keluar semua,aku menutup pintu kamar lalu mematikan lampu kamar.Aku membuka kembali aplikasi WA. Ada yang mengirim kan ku pesan,tapi nomornya tidak aku kenal,saat membuka profil nya ternya itu Reno.
"Hai Cantik :*" sapa Reno
"Hai juga :)"
"Besok aku yang antar pulang sekolah yah" tawar Reno
"Tapi,,,"
"Kali ini aja sekalian,aku juga mau kenalan sama keluarga kamu kalau antar kamu pulang"
"Hem,gimana yah?"
"Bolehkan Zi?"
"Hem,besok deh di liat :)"
"Iyya yah,besok aku ke sekolah kamu :))"
"Hem,iyya:)"
"Tidur gih,kan bidadari juga butuh istirahat :* :)"
"Apaan sih :/"
"Hehe,bobo cantik :)"

Sumpah,pipi ku terasa panas,pipi ku merona.
Ya tuhan kenapa kau ciptakan manusia seperti Reno ini. Dia manis bangat ganteng pula. Batin ku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang