10%

39 8 2
                                    

Yiren mengerutkan keningnya, ia merasa frustasi dengan soal fisika dihadapannya. Yiren kemudian mengalihkan fokusnya ke penjuru kelas.

Hanya tersisa 3 murid termasuk dirinya.
Kemana 17 orang lainnya?!

Yiren mendegus sebal, merutuk mengapa ia terlalu fokus mengerjakan soal yang diberikan Mr. Siddiq tadi. Ia kembali melihat jam dinding, ah waktu istirahat sudah berjalan 5 menit.

Sial.

Dengan sedikit tergesa-gesa ia berjalan menuju kafetaria. Beruntung antriannya tak terlalu panjang sehingga ia tak perlu menunggu lama.

Dengan nampan berisikan semangkuk bakso dan es jeruk, Yiren terlihat kebingungan mencari meja. Inilah salah satu alasan mengapa kita tidak boleh telat ke kafetaria.

Ah, untungnya ada meja senggang. Mau tak mau ia harus membaur dengan siswa yang mungkin tak dikenalnya.

"Permisi," ucap Yiren pelan.

Pemuda yang awalnya merunduk melihat ponselnya kini teralihkan dengan suara Yiren.

Ah,
Jyunhao ternyata.

Jyunhao tersenyum. "Meja yang lain pada penuh ya?" Ucapnya sambil melihat beberapa meja.

Yiren mengangguk.

"Yaudah silahkan, lo kayak gak kenal ama gue aja sih." Kata Jyunhao, lagi-lagi dengan senyum yang sama.

Yiren kemudian duduk dihadapan Jyunhao.

"Lo gak makan?" Tanya Yiren. "Udah tadi, dasar elo nya aja yang lelet kesini." Jawab Jyunhao, penglihatannya masih fokus dengan ponselnya.

"Oh iya, nih buat lo." Ucap Jyunhao sambil menyodorkan sebotol coca cola.

"Ha?" Yiren tak paham.

Jyunhao mendengus, "lo bego atau pikun sih? Ini cola buat lo, nona manis." Ia kembali menyodorkan botol tersebut.

Ah, dia sedang mengembalikan cola saat itu?

"Buat lo, gue gak mau berhutang apapun." Tangannya kini berpindah menuju saku celananya.

"Yaudah, makasih."

"Nah, gitu dong." Terlihat senyuman indah terukir di bibirnya.

"Demen banget cengir," komentar Yiren.

"Bawaan dari lahir neng." Balas Jyunhao asal.

Yiren mendekat, ah dia baru sadar "teman barunya" ini cukup tampan dengan senyuman yang lumayan manis.

"Ini mah cengirnya sekalian tebar pesona," dengus Yiren, kembali menarik diri dari hadapan Jyunhao.

"Susah ya jadi orang tampan, difitnah mulu." Ucap Jyunhao, ia memasang muka sedih yang "dibuat-buat".

Cuih,

"Dahlah, gue mau cabut dulu. Kalo lama-lama duduk disini, ntar gue malah dilabrak ama degem-degem tercintahnya Jyunhao."
Yiren kemudian berdiri, meninggalkan Jyunhao begitu saja.

"Cih, degem apanya?" Dumel Jyunhao.

Yiren mendengus, kedua sahabatnya sedang sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yiren mendengus, kedua sahabatnya sedang sibuk. Mengapa mereka berdua harus mengatakannya disaat sekolah sudah sepi?

 Mengapa mereka berdua harus mengatakannya disaat sekolah sudah sepi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han: Maaf ye Yiren kesayangan abang. Ntar kalo udah kelar gw otw rumah lo.

Lee Know: Hooh, gw juga. Ntar gw bawa makanan kok.

Yiren: Dahlah kalian para human bct

Han: Ini bukan salah abang dek:(

Lee Know: Jangan ngambek ye

Yiren: MASALAHNYA SEKARANG, INI SEKOLAH UDAH PADA SEPI. TEMAN TEMAN SEPERTEBENGAN GW DAH PADA PULANG SEMUA.

Yiren: TAU SENDIRI PRINCESS INI KAGAK BOLEH NAIK OJEK.

Yiren: NTAR KALO NYOKAP GW NGAMUK, SIAPA YANG MAU TANGGUNG JAWAB?!

Han: Ya abang yang paling tua lah

Han: Bang Lee Know lah :)

Lee Know: Napa malah jadi gw sianjir

Lee Know: Tunggu aja di kafetaria, urusan gw bentar lagi kelar.

Han: Sayang ku:)

Yiren: Paan dah han, jijik.

Yiren: Oke, princess otw katetaria. Awas aja disuruh nunggu berjam jam. Gak bakal selamat sampe besok lo pada.

Yiren memasukkan ponselnya ke dalam saku rok. Kakinya mulai berjalan menuju kafetaria.

Oh ya, Han dan Lee Know adalah sahabat Yiren sejak SMP. Mereka dipertemukan di kelas yang sama selama 2 tahun. Kemudian terpisah lagi di SMA.

Gadis berambut panjang itu akhirnya tiba di kafetaria.

Eh?

"Lah, lo ngapain disini?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Yiren ketika melihat Jyunhao sedang duduk santai di meja yang sama seperti istirahat tadi.

"Cassan gue ketinggalan. Dahlah gue cabut, ogah ngeliat muka lo mulu. Ntar lo naksir gue." Ucap Jyunhao, ia berlalu meninggalkan gadis itu sendirian.

Yiren mendengus,
Paan sih tu orang?
Gak capek ya cengir mulu?
Kan kasian ama otot rahang mukanya, kerja mulu.

Note:
Pakabar semuanya? Masih adakah yang nungguin kisah ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang