Aroma mu

1.8K 199 15
                                    

Cuaca sedikit mendung dan berangin,mungkin jika tidak memiliki pekerjaan semua orang ingin kembali tidur, tapi tidak bagi seorang pelajar seperti Saint dan teman-temannya, sekarang mereka sedang mendengarkan Guru mereka mengoceh tentang pelajaran.

SAINT POV
Vampire. Rumah sakit tempat mendonor darah. Dokter vampire. Pengantin Vampire.
Ku coret-coret buku ku, kepala ku sampai sakit memikirkannya.

" vampire~~ ?" bisik Plan.

Langsung ku tutup bukuku. sejak kapan Plan memperhatikanku. ia menatapku tajam seolah butuh penjelasan. Hayolah Plan demi kebaikanmu tidak usah kepo padaku kali ini.
Plan masih menatapku.

" perhatikan pelajarannya.. " ucap ku.

Dia masih menatapku. Apa yang harus ku katakan. Si Plan ini tidak akan tinggal diam jika dia belum mendapatkan keinginannya.

" permisi Buk janee.. " ucap kepala sekolah di depan pintu, terima kasih kepala sekolah karena kini fokus Plan beralih padanya. Bahkan ia merapikan bajunya dan menyimpan Snacknya yang sejak tadi ia makan diam-diam.

Buk Janee terlihat menghampiri kepala sekolah berbicara sebentar lalu kembali masuk.
Seisi kelas yang isinya laki-laki semua ini, mulai heboh.

" tenang !! " Bu Janee memukulkan buku ke tas meja. Semua tenang, buk Janee kalo marah sangat menakutkan.
seketika kelas hening.

" anak-anak kalian kedatangan teman baruuu... " lanjut Buk Janee.

Tiba-tiba seseorang masuk.

Dia !!

Vampire yang mengigitku. Tunggu.. dia seorang murid. Kemarin dia bilang direktur rumah sakit . Mana yang benar?.. Tapi dia masih cocok dengan seragam itu.
Tampan..
Saint apa yang kau pikirkan?.. dia vampire.

Tunggu ini kelas tiga. Kenapa masih ada siswa pindahan. Bagaimana bisa.. ?. Terus kenapa dia menatapku. Apakah karena aku tau rahasia nya dia datang kesini ingin membunuhku.
Sekujur tubuhku merinding.

"perkenalkan namamu nak.. " ucap Buk Janee.

" hai.. aku Perth tanapon.. " Ucap nya santai lihat tampangnya, aku jamin dia akan di bully jika belagu seperti itu. Tapi apa peduli ku. Dia vampire. Mungkin kami satu sekolah akan dimakan olehnya.

" tidak ada yang ingin kamu katakan lagi nak Perth.. ? " tanya buk Janee.

Dia hanya menggeleng, masih menatapku.

" saintt.. kalo aku tidak salah.. sejak tadi ia menatap mu..kau mengenalnya " senggol Plan di sampingku.

" ituuu... " apa yang harus kukatakan.

Tiba-tiba dia sudah ada di depan kami, sejak kapan ia ada disana.

" bolehkah aku duduk di sebelah Saint... ?" ucap nya.

Plan jelas kaget begitu juga aku. Kenapa dia harus duduk disebelahku.

" tidak.. ini tempat ku.. duduk lah disana.. " ucap Plan.

Aku mencoba menghentikannya. Plan dia vampire. Kau dalam masalah. Ingin sekali aku mengatakannya. Perth mengangkat tangannya.

" buk.. aku ingin duduk di sebelah Saint..tapi anak ini tidak mau pindah.. " terlambat. Aku mencoba menahannya karena ku pikir ia akan memukul Plan. Tanggannya sama seperti sebelumnya sangat dingin.

" bahkan Saint menahan ku..duduk disini.. " lanjutnya.

Aku langsung melepaskan tangganku.

Plan menatapku tajam. Aku memberi kode agar dia tenang aku akan menjelaskannya nanti.

RAISING A VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang