Varrey telah berada di dalam rumah. Bersama Yuliana adiknya. Menunggu papa dan mama nya untuk menceritakan apa yang telah terjadi. Pukul 13.47 mama dan papa mereka telah sampai di depan rumah.
.
.
"Mamah...." Sapa Yuliana memeluk mama nya sedangkan Varrey tetap berada di sofa."Hay sayang. Anak mamah yang cantik apa kabar" tanya mamah mencium kening Yuliana
"Baik kok mam. Mama papa sini deh. Yuli mau nunjukin sesuatu" ucap Yuliana berhasil membuat orang tua nya penasaran
"Why sayang? What this is?" Tanya papa nya
"Nothing" ucap Yuliana cengengesan sambil menarik tangan kedua orang tua nya menuju ke sofa dimana Varrey berada
"Lho anak mamah yang ganteng kenapa seperti memikirkan sebuah hal yg rumit? Kenapa sayang?" Tanya mamah khawatir
"Kenapa Rey? Apa keuangan perusahaan lagi koleb?" Tanya papah
"Gak pah-mah Rey sedang memikirkan satu permintaan untuk mamah dan papah supaya bantu Rey" ucap Varrey
"Kenapa Rey? Mamah akan bantu kok. Apa itu?" Tanya mama nya
"Aku suka sama anak didik ku mah. Dan aku ingin ta'aruf terlebih dahulu sama dia" ucap Varrey to the point
"Crazy idea You sure?" Tanya papa
"Yas i'm sure pap. This is my life. My Meried with Nesya" kata Varrey yakin
"What? Nesya who's that?" Tanya papa
"Nanti papa akan tau" ucap Varrey
"Rey.. apa kamu yakin nak? Apa dia sudah kenal kamu?" Tanya mamah
"Sudah. Dia tau kalo aku adalah dosen nya"
"Apa kamu yakin akan di terima Nesya?" Tanya mamah
"InsyaAllah mam" kata Varrey menatap kedua orang tua nya.
"Oke. Habis ashar kita kerumahnya Nesya itu ya. Untuk mengajak Nesya ta'aruf" ucap mamah menyemangati Varrey
"Thanks mam. Cup" ucap Varrey mencium mama nya
.
.
.
.
.
(Di mall)
Nesya dan Laely sudah berada di mall yang tidak jauh dari kampus mereka. Tidak lupa Laely mengajak pacarnya yaitu Alif.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 15.00 tapi Laely dan Alif masih memilih baju.
."Aku ke musholla dulu ya. Mau sholat ashar" pamit Nesya kepada Alif dan Laely
"Okeh. Nanti kesini lagi ya. Hati-hati wanita bercadar biasanya jadi sasaran. Hahaha" ucap Laely ngakak
"Apa sih Laely harus nya di doain yg baik bukan gitu. YaAllah jahat." Ucap Nesya memelas.
"Sorry bos. Hehehehe. Berangkatlah. Hati-hati" kata Laely yang setelah itu Nesya tanpa menjawab dan pergi ke musholla mall.
.
.
.
.
Setelah sholat ashar Nesya membaca ayat suci Al-Qur'an yang dimana dia membaca surat Al-Mulk. tiba-tiba handphone Nesya berdering tanda ada panggilan masuk.
.
.
Mungkin ibu nya yang sedang khawatir sebab Nesya tidak memberi tahu bahwa dia pulang telat.
.
.
2 kali panggilan itu masuk setelah selesai membaca akhirnya Nesya menjawab telepon dari ibu nya.
.
.
.
"Hallo assalamualaikum ibu?"
.
"Maaf Bu Nesya tadi baca Al-Qur'an makanya lama angkat telepon ibu"
.
"Nesya masih di mall Bu beli buku sama Alif dan Laely"
.
"Ada apa Bu?"
.
"Memang kenapa di rumah Bu? Ibu gapapa kan? Kenapa Nesya harus cepat-cepat pulang.?"
.
"Iya Bu Nesya pulang secepatnya. Nesya pamit sama Laely dulu ya Bu"
.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh ibu"
.
.
.
Nesya sudah memberi tahu kepada Laely bahwa dia di suruh pulang ibu nya dengan tiba-tiba jadi Laely bisa memahami keadaan Nesya.
.
.
.
.
Nesya memanggil pesan taksi online untuk bisa membawanya cepat kerumah.
.
.
.
Sesampainya di depan rumah Nesya bingung bin aneh. Dirumah ada sebuah mobil yang tak asing baginya.
.
.
Meeoooooooong... Lagi-lagi cimong yang menyapa Nesya yang masih berdiri di depan rumah dengan segala kebingungan nya.
.
.
"Kamu tahu tidak siapa yang berada di dalam?" Tanya Nesya kepada cimong dan mencubit hidung kucing kesayangan yang di gendong nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijinkan Aku Menikah Denganmu
Teen FictionPerjuangan seorang Varrey Atmodipuro untuk mendapatkan sebuah Cinta dari Nesya Sharaz seorang cewek yang bercadar terlihat mata lentik nya dan anti dengan seorang cowok serta malas untuk membuka hati nya untuk seorang cowok. Bagaimana kelanjutannya...