~03~

130 8 16
                                    

"ibu... Kenapa laki-laki seperti ini.. ibu... Cukup aku kehilangan ayah cukup! Jangan kehilangan calon tunangan ku juga. " Tangis Nesya lepas di udara sore ini yang mulai meredup kan sinarnya.
.
.
.
"Astaghfirullahal'azim... YaRabb.. maafkan hambamu ini yang sudah mulai menyayangi ciptaan mu!"
.
.
.
Nesya berjalan menuju salah satu musholla dan non aktifkan Hp nya. Dia fokus sholat dan membaca Al Qur'an.
.
.
Sedangkan waktu mulai menunjukkan pada pukul 18.45
.
.
.
.
.
(Dirumahnya Varrey)
"Mah... Aku mau kerumahnya Nesya mau jelasin semua mah" ucap Varrey

"Kamu yakin nak? Nesya kan lagi marah sama kamu" kata mamah nya lembut

"Iya mah. Aku mau jelasin. Kalo Fani itu hanya sekretaris aku" ucap Varrey sayu

"Yasudah. Kamu kerumahnya Nesya tapi sama dek yuli ya" kata mama

"Iya mah"
.
.
.
Setelah itu Yuliana Atmodipuro dan Varrey Atmodipuro berangkat menuju kerumahnya Nesya.
.
Pukul 19.00 Varrey dan Yuliana telah sampai di rumah nya Nesya
.
.
.
"Assalamualaikum..." Salam Varrey dan Yuliana berbarengan

"Waalaikumsalam.." kata ibu Nesya

"Ibu ..." Ucap Varrey mencium punggung tangan ibu Nessie

"Ada apa nak?" Tanya ibu

"Nesya ada Bu?" Tanya Varrey

"Lho... Belum pulang nak. Katanya tadi dia pamit keluar sama nak Rey dan Yuliana kan?" Tanya ibu

"I.. i.. iya.. sih Bu. Cuma tadi mbak Nesya pulang terlebih dahulu" ucap Yuliana

"Lho kemana? Coba nak hubungin. Ayo masuk dulu" perintah ibu
.
.
.
.
Varrey mencoba menghubungi Nesya tapi nomornya handphone nya tidak aktif.
.
.
.
Meeoooooooong....
.
.
Lagi-lagi cimong menuju ruang tamu untuk memeriksa apakah ada Nesya disana.
.
.
.
"Ha'aaaasim haaaaasimm !!!" Bersin Varrey
.
.
"E cimong kamu ke kamar dulu ya.. gak ada Nesya disini" ucap ibu menggendong cimong dan dibawa ke kamar Nesya Sharaz.
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 20.00 malam tepat Nesya telah berada dirumahnya.
.
.
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh ibu..." Ucap salam Nesya lirih

"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh nak... Kamu kenapa? Matamu sembab begini?" Tanya ibu khawatir kepada Nesya
.
.
.
Varrey langsung menuju ke hadapan Nesya sedangkan Yuliana terdiam diri di atas sofa.
.
.
.
.
"Nesya..." Panggil Varrey
.
.
"Aku... A... Aku.. minta maaf" ucap Varrey
"Ya" jawab Nesya singkat dan langsung menuju kamar tidur nya menemui kucing kesayangan nya. Yaitu cimong.
.
.
.
Ibu yang melihat semuanya hanya bisa melongo. Kenapa? Ada apa dengan semua ini? Kenapa Nesya begitu dingin kepada Varrey?
.
.
.
"Ada apa nak?" Tanya ibu kepada Varrey

"Aku salah buk. Aku minta maaf. Aku sudah melukai hati anak ibu" kata Varrey frustasi mengacak rambutnya sambil jongkok.

"Berdiri nak duduk di sofa, mari jelaskan pelan-pelan" ucap ibu menenangkan Varrey dan mengelus bahu Varrey yang terlihat frustasi berat
.
.
.
"Bu..." Panggil Varrey kepada ibu dengan sedih

"Ya nak?"

"Bilang sama Nesya aku sayang sama dia Bu. Aku akan segera melamar nya. Dan aku akan menikahinya Bu." Kata Varrey

"Kamu yakin nak?" Tanya ibu

"Sangat yakin Bu" ucap Varrey lirih

"Bu.. Fani hanya sekretaris aku. Tadi Fani terpeleset ketika aku duduk hingga akhirnya tubuh Fani ada di atas paha dan dada ku Bu. Aku minta maaf. Dan ketika itu juga Nesya melihat kejadian itu. Aku minta maaf Bu. Kejadian ini sungguh tidak di sengaja" ucap Varrey
.
.
.
Nesya tiba-tiba keluar menuju dapur dengan cimong.
.
.
Varrey meminta ijin kepada ibu untuk mengikuti Nesya di temani adiknya
.
.
.
"Ha'aaaasim haaaaasimm" saat Varrey berada di dapur dengan Yuliana

Ijinkan Aku Menikah DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang