chapter 3

476 34 0
                                    















^_^^_^^_^



"mwo!!??"

"k-kau ke-kenapa?" tanya sinb yang terkejut saat melihat yeoja di depannya yang wajahnya sudah dipenuhi lebam-lebam

"k-kau bu-bukannya yeoja yang sebangku denganku? Tapi,  kenapa kau??" kata sinb lagi yang benar-benar kaget melihat yeoja yang tadi sebangku dengannya sudah babak belur di toilet seperti ini

Belum menjawab pertanyaan sinb akhirnya yeoja itu pun pingsan dan dengan sigap sinb menangkap yeoja itu

"aishh,, merepotkan saja!!"


* diparkiran *

Sinb berjalan gontai dan sambil mengangkat tubuh yeoja itu ke pundaknya. Sesampainya mereka di mobil sinb,sinb pun langsung membuka pintu mobilnya yang sebelah kemudi lalu memasukkan yeoja itu

"hah merepotkan sekali yeoja ini??" gumam sinb sambil mendesah pelan dan masuk ke mobilnya















* dirumah *

Sinb tinggal sendiri di rumahnya itu. Rumah tersebut merupakan rumah kedua orang tua sinb di korea tapi sekarang rumah itu hanya ditinggali sinb dan beberapa maid dan juga bodyguard karena kedua orang tua sinb masih menguruskan beberapa kerjaan di amerika dan juga sinb mempunyai adik yang masih kecil dan kedua orang tua sinb sengaja menyekolahkan adik kecil sinb itu di amerika.

"tuan muda siapa nona ini?" tanya kepala maid dengan raut wajah yang panik. Ah, panggil saja dia dengan sebutan ahn ajumma karena dia sudah sangat lama bekerja dengan keluarga sinb. Semenjak sinb lahir yang merawat sinb saat kedua orang tuanya pergi bisnis adalah ahn ajumma ini jadi dia merupakan senior dari maid-maid yang baru saja bekerja dengan keluarga hwang ini.

"ah,  ajumma, tolong bukakan pintu kamar tamu. Dan nanti tolong juga perintahkan pada maid-maid lainnya untuk mengobati luka-lukanya

"baik tuan!"



# Kamar Tamu #

Ceklek..

Sinb langsung membaringkan tubuh yeoja itu di ranjang king size yang sengaja di design seperti itu oleh keluarga sinb.

"hufft.."

"tuan muda lebih baik tuan muda cari tau siapa namanya dan juga dompet serta segala yang ada di saku dan tas sekolahnya itu agar lebih bisa nanti kalau dia sudah sadar anda bisa menghubungi orang tua atau kerabatnya" ucap ahn ajumma sambil mengompres yeoja itu

"ah baiklah ajumma. Coba aku cari dulu dompet dan identitasnya ini biar nanti aku bisa menghubungi keluarganya agar tak perlu khawatir kalau putrinya ini ada dirumahku" jawab sinb lalu dengan pelan-pelan dia merongoh saku rok yeoja itu dan menemukan ponsel milik yeoja itu, kertas-kertas yang sudah dibuat seperti bola dan juga pulpen. Lalu dia kembali mengambil tas yeoja itu dan dia menemukan dompet yeoja itu lalu dia dengan pelan-pelan membuka isi dompet yeoja tersebut

"mwo? Hanya ada uang 20.000?? Buat apa dia menyimpan uang kecil ini??" ujar sinb yang terkesan meremehkan uang yang bernilai 20.000 itu.

Really Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang