Prolog

35 4 6
                                    

Di sebuah rumah yang sangat terbilang mewah ada sepasang suami istri yang setengah paruh baya beserta kedua anaknya sedang sarapan pagi di ruang makan. Yap, mereka adalah keluarga dari marsha. Sebelum mereka melakukan aktivitasnya masing-masing mereka selalu sempatkan untuk sarapan jikalau telatpun sarapan mereka dibekal supaya cacing yang ada di perut mereka tidak berdemo. Tetapi, disaat mereka sedang menikmati makanannya tiba-tiba ada suara yang sangat cempreng terdengar di telinga, itu sangat mengganggu ketenangan mereka saat makan, siapa lagi kalau bukan sahabat marsha yaitu Ari. Ahh pria itu selalu saja mengganggu ketenangan keluarga marsha entah saat makan atau apapun itu, benar-benar menyebalkan sekali.

"Sha!!!!!!!!!Berangkat kuy!!!!!!!!!!!! Marsha kok ga nyaut-nyaut ya? Masih tidur kali yaa"

"Dia bukan seperti itu kali orangnya! Dia selalu bangun pagi sekalipun hari libur! Ngaco aja lo!"

"Terus kenapa dia ga nyaut?"

"Mungkin lagi pada makan, udah kita langsung masuk aja ga usah teriak-teriak berisik! Ganggu orang lagi makan aja. Kalau lo teriak kayak gini pas malam pasti lo bakalan dipukulin tuh sama semua warga di komplek ini" Ujar iqbal sembaru tertawa.

" Nyebelin lo! Heh kalau gue dipukulin sama warga kegantengan gue luntur dong"

"Bodoamat gue gak peduli hahaa"

"Sahabat macam apa lo!"

"Udah kita masuk"

Ketika iqbal ingin membuka pintu, pintu itu sudah ada yang membukanya dan ternyata itu adalah bundanya Marsha yang kayaknya terlihat sangat marah seperti harimau yang siap-siap menerkam mangsanya.

"Heh ini anak yaa ckckck bisa gak sih sehari aja kamu gak teriak-teriak! Heran deh tante lama-lama tante sama ka‌yak si bolot dah gak bisa denger gara-gara dengerin teriakan kamu tiap hari!!!"

"Biarin aja kali mah dia kan udah biasa kayak gitu percuma mama mau marahin dia gak bakalan mempan kali ya kan, bal??

"Yoi sha "

"Aduh tante biarin kali Ari teriak kayak gitu teriak orang ganteng itu kan merdu hahaaa"

"Merdu dari mananya huhh? Dari hongkong?!! Punya suara cempreng juga ihh amit-amit" ucap bundanya Marsha seraya memutar bola matanya malas.

"Ehh tante kalau marah gini tante makin mirip aja sama......"

"Sama apa??" Tanya Ibunda marsha sambil melotot ke arah ari tentunya.

"Eummm samaa......Singaaa wkwkwk"

"hehhh apa kamu bilang?!! Sini kamu!!

"Aduh singanya ngamuk nihhh bisa-bisa dimakan nihh kakak ari yang ganteng pari purna ini mampusss🤦Ka..ka..kabuyy"

"Hahaaaa" marsha dan iqbal maupun ayah serta kakak marsha tertawa bersamaan melihat keduanya yang selalu berlari pagi tiap hari seperti itu sesekali ibunda marsha memukul ari sampai-sampai ari meringis kesakitan. Melihat mereka itu, bunda marsha seperti anak kecil yang direbut coklat atau permen oleh temannya sehingga dia berlari ingin menghukum temannya itu, wkwk bisa dikatakan begitulah mereka itu.

Karena melihat waktu sudah menunjukan pukul 7 dan takut jika putri semata wayangnya telat berangkat ke Sekolah, Ayahnya marsha menghampiri istrinya, melerai pertengkaran antara Ibu dan sahabat marsha tersebut.

"Sudahlah sayang kasihanilah dia, kamu lihat ke jam dinding waktu sudah menunjukan pukul 7 sayang, gimana kalau mereka telat?"

"Iya juga ya pa heheee"

"Papa..papa ckckck Kenapa dipisahin sih?! padahal kan lagi seru-serunya tuh perang dunia belum juga badan si ari remuk-remuk tuh" Barulah abang dito bersuara sembari terkekeh geli diakhir kalimatnya.

"Teganya bang ama dedee jahat bgt dehh"ucap ari yang sok dramatis dan memperlihatkan muka yang sok imut.

"Hihhh najisss" ucap abang dito seraya memutar bola matanya malas.

"Eheheeee"

"Sudah sudah kalian berangkat sanaa nanti telat"

"Iya pa ini marsha udah mau berangkat kok , Ya udah kita berangkat yaa" kata marsha seraya mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan abangnya disusul iqbal dan ari.

"Ya hati-hati ya sayangg. Hehh ari! Jangan ngebut bawa mobilnya!"

"Iya tante iya elahhh santuy aja kali"

Setelah itu, mereka melenggang pergi menuju mobil ari seperti biasanya karena setiap berangkat sekolah mereka memang selalu menggunakan mobil ari. Bukannya iqbal dan marsha tidak mempunyai mobil hanya saja mereka sedikit malas. Tapi, ada sesuatu yang selalu marsha takutkan untuk pergi ke ke sekolah. Dia tak kunjung masuk ke dalam mobil. Selalu saja seperti itu ketika ingin pergi ke sekolah. Kenangan itu yang selalu menjadi gangguannya setiap hari. Dari kaca, Iqbal dan ari terus saja memperhatikan marsha yang bengong serta menampilkan raut muka yang kelihatannya ketakutan. Mereka pikir, Apa karena si brengsek itu?? Sialann.

"Ri, dia kepikiran lagi?? "

"Iya kayaknya, marsha tuh ga bisa dibilangin ya kenapa orang sebrengsek itu dipikirin, gue tau sih dia masih trauma akan kejadian waktu itu tapi kalau dia bersikap seperti ini terus si brengsek itu pasti akan semakin senang karena telah berhasil membuat Marsha semakin menderita. Ya udah lo tunggu disini bal, gue keluar dulu nyamperin marsha"

"Oke"

Ari pun menghampiri marsha. Dia keluar dari mobilnya lalu dia menghampiri gadis yang ketakutan itu. Lalu dia menggenggam tangannya seraya berbisik ditelinga marsha "Lo gak usah takut, Lo tenang aja. Selama ada gue dan iqbal tidak akan ada lagi orang yang akan ganggu lo lagi"Akhirnya gadis itu sedikit merasa tenang seraya menggangguk kecil. Entahlah, setiap kali ari bersikap seperti itu, hati marsha terasa tenang dan nyaman.

"Ya udah ayo masuk mobil, sha" Marsha pun mengangguk dan menuruti ucapan Ari barusan.

Dari kaca mobil, iqbal memperhatikan mereka berdua. Dia tidak tau setiap kali ari bersikap seperti itu, dia merasa tidak suka. Dia juga ingin bersikap seperti itu pada marsha. Dia juga ingin menjadi orang yang menenangkan marsha. Tapi entahlah, dia merasa berat melakukannya.Seperti ada yang tertahan. Dia bingung, kenapa juga dia ingin bersikap seperti itu. Apakah dia ada rasa dengan marsha?Karna yang dirasakannya itu beda. Dia merasa cemburu melihat mereka berdua. Padahal dulu dia tidak merasakannya, tapi kenapa akhir-akhir ini dia menjadi seperti ini?? Tapi, walaupun begitu dia tidak boleh seperti ini,dia harus menyembunyikan perasaannya, dia tidak boleh egois. Kalau dia punya perasaan pada marsha dan ari pun mempunyai perasaan pada marsha juga, persahabatan mereka akan hancur. Tidak, dia tidak boleh egois. Dia harus mengesampingkan perasaan pribadinya terhadap marsha.

Karna melamun, iqbal tidak menyadari kalau ari dan marsha sedari tadi sudah masuk ke dalam mobil.

"Heh Ball! Kenapa lo bengong?! Ada masalah ya lo? Coba cerita sama kita"

"Ehh kalian sejak kapan udah masuk?? "

"Dari tadi kalii! Lo sih ngelamun terus"

"Hehee"

"Lo ngelamunin apa sih bal? Ya kali lo ngelamunin gue"

"Dih males banget"

"Terus lo ngelamunin apa? Apa ada sesuatu yang terjadi sama lo?"

"Ga ada kok Ri, gue ga ada masalah apapun heheee"

"Ya udah kalau gitu kita jalan yaa zeyenggg"

"Anjirrr enek banget gue, Ya udah jalan begooo!"

" Iya iya galak amat sih mas iqbal ini hahaa"

Akhirnya mobil ari melaju dengan kecepatan standar menuju sekolah mereka yaitu SMA Nusa Bangsa.

Hai hai ini baru awal-awal yaa hehee. Maaf kalau ada yang typo atau penempatan titik koma nya yang tidak benar, mohon maaf karena aku penulis pemula. Ouh iya vomentnya yaa dibawah kasih kritik dan sarannya yaa karena aku butuh banget saran kalian. Dan untuk sampulnya aku belum bikin nih tapi insyaallah bakal aku ganti kok.

See you😚

Salam kenal

Astira fachrunisa

Sahabat menjadi cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang