Dibawah Rembulan,Itu!

10 4 0
                                    

Tokyo, Saitama, Musim Panas Tahun 2016

Twinkle-twinkle little star
How a wonder what u are
Na na na na na na na

"Hahaha"

"Apa si,dengerin aja aku nyanyi. Jangan suka ngeledek terus." cemberutku.

"Yaa lucu aja gitu." Lanjut pria itu tertawa kecil.

"Hmmpp"

"Kalau manyun gitu bikin aku tambah gemes. Cini cubit pipi nya"

"Kamu tu kebiasaan ya"

"Biarin,Hana kan punyaku."

Blushh

Semburat merah mengelilingi pipi chubbyku.

"Nah kan, kayak kepiting rebus buatan ibuku pipi kamu ni. Aku suka!" ucap pria itu semakin mengelus pipiku.

"Udah ah jintan,balik yuk."

Cupp

Sekilas, hanya di pipi.

"Yuk" jawabnya santai

"Woi main nyosor aja." teriakku kesal.

"Biarin,wekk."

Jintan pun berlari meninggalkanku yang masih mengatur napas sedari tadi ku tahan saat dia mencium pipiku.

"Tungguin!!"

"Yang jalannya kek keong aku tinggalin. Wekk" ucapnya ngeledek lagi.

Kesal.

Awas kamu ya

"Sini kamu!! Aku jitak." teriakku yang semakin kesal karena sifat ngeledeknya itu.

Kami pun kejar-kejar an seperti kucing dan tikus.

Dalam perjalanan pulang aku dan Jintan hanya diam membisu. Tidak ada satupun yang ingin membuka suara untuk mencari topik baru.

"Hana."

Jintan memulai membuka suara. Karna Jintan bukan tipe pria yang suka diam-diaman.

"Iya,Jintan. Ada apa?."

"Jangan tinggalin aku ya."

Jintan meraih tanganku untuk mendapatkan titik kehangatan disana.

"Nggak lah..di hati aku kan cuman ada Jintan Mawaru. Gak ada Jintan yang lain lagi. " ucapku tersenyum simpul.

"Iya juga ya,lagian aku kan ganteng." jawabnya menampakkan senyum pepsodentnya.

Sekali kali coba gak bikin kesal woi

"Ngeselin aja kamu tu ya."

Aku mencubit perut samping nya.

"Sakit woi."

"Makanya jangan suka bikin aku kesal."

"Kek gini pun,kamu sayang kan. Hayoo."

"Iya iya,biar kelar." jawabku pasrah.

Motor melaju dengan kecepatan standar,sekisaran 40 km/jam. Tidak terasa,kami sudah sampai di rumahku.

"Kang ojekku memang top deh!." jawabku ngeledek.

"Udah di anterin malah ngeledek,mintak di culik?." jawab Jintan menunjukkan seringai nya.

"Iih apa sih,dasar pedofil. Wekk" Aku terkikik. Aku mencoba mendekati Jintan.

"Jintan?"

"Hm?"

"Arigatou"

"Hum,tentu! Ojou-sama..hihihi" Jintan tertawa kecil.

Aku mendengarkan respon imut versi Jintan hanya salah tingkah dibuatnya. Jintan pun, segera menghidupkan mesin motornya dan berlalu pulang.

"Tadaima"

"Okaerinasai" sahut mama kemudian.

Mama mendengarkan suara motor itu,tanpa ba bi bu,sudah tau kalau itu motor dari Jintan.

"Hana,cuci kaki dan tangan jangan lupa."

"Iya mama."

Tak terasa hari sudah mulai larut.

Aku masuk ke dalam kamar dan mengambil buku diary yang letak nya bersebelahan dengan fotoku bersama jintan.

Dan memulai mengukir sesuatu di atas diary itu.

Dear Jintan,

Terima Kasih untuk hari ini. Aku sangat senang bisa menghabiskan waktu bersamamu. Hontou ni aishiteru.

Aku menutup buku diaryku.

Triing

Ada sebuah pesan masuk dari Handphoneku. Dari siapa lagi,kalau bukan Itu dari Jintan.

Jintan❤

Yo! kepiting rebusku,jangan lupa makan ya..biar pipinya makin empuk😚 yaudah cuman itu aja,Oyasumi😘
-read-

Iiih apa sih bawel..karena udah bikin aku senyum malam-malam,tanggung jawab ya!😋😊. Oyasumi😜😘
-read-

Kok kesel ya,pangeranmu ini kan khawatir.. But muach😘
-read-

Hanya singkat,tapi membuatku tidak berhenti tersenyum. Aku berharap ini akan bertahan selamanya. Aku dan kamu.








Don't forget to vote,gaes✌


Mencinta Sendiri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang