*2

541 13 0
                                    

Bel sekolah telah berbunyi itu artinya seluruh siswa boleh pulang.

"eh bekel gue ketinggalan di kolong meja" Vanya melupakan kotak makan nya ia langsung berlari

"Iyauda cepet sono gue tungguin disini" triak Fira pada Vanya

Setelah Vanya buka pintu kelas ada dua laki laki yang sedang ganti baju di dalam kelas nya itu

"Argh sialan lu ngapain ganti baju di sini, untung gue gak liat warna CD lu " gerutu Vanya kesal pada kedua teman nya itu

"Yauda maap Van noh si Dafa yg ngajak ganti disini" balas Ali membela diri

"Yailah lu kalo mau liat gak usah gengsi si bilang aja mau" Dafa membalasnya dengan candaan

"iyuh gak sudi, gue mau ambil kotak makan" Vanya to the point

"gak ada Van tadi di ambil mang Dadang " balas Dafa

"Eh serius lu gila mati gue" Vanya langsung berlari keluar kelas

Dafa dan Ali tertawa terbahak bahak padahal kotak makan Vanya ada di tas nya supaya nanti Dafa punya alasan untuk mengunjungi rumah nya.

***

Vanya berbaring di kamar sambil memikirkan nasib kotak makan nya, bagaimana kalo ibu nya memarahi nya huh ini semua gara gara Dafa

ddrrriingg

cah playboy

Van lu kerumah gua deh kotak makan lu ada di rumah gua.  
17.49

Eh sialan lu gue nyariin, yauda  sekalian cuciin dong
woi
Read
17.51

***

"Asslamualikum"

"walaikumssalam eh ka Vanya" Kenzi yang menjawab dan membukakan pintu nya

"Eh abang ada gak ken?"

"Ada bentar ya"

"Iya"

"Kenapa Van?" Tanya bang Adit

"Eh kok bang Adit sih yang keluar , emmm Vanya nyari Dafa bang bukan abang ehehe"

"Oh yauda noh di atas anak nya ke kamar nya aja"

"Siap"

"Woi kutil mana kotak makan guee"

"Anjink kaget gua , masuk tuh salam dulu ngapa"

"Udah lu aja yang gak denger"
"Gc mana gue mau pulang"

"Yailah cepet amat sini dulu duduk"

"Gak mau"

"Yauda gua gak kasih"

Dari pada berdebat Vanya duduk saja di tepi kasur milik Dafa.

"Van"

"Paan?" Singkat Vanya

"Judes banget si"

"Yauda apaan cepet" Vanya melihat wajah serius milik Dafa, wajah yang begitu tampan.

"Gue sebenernya suka sama orang"

"Siapa?" Vanya balas dengan cepat

"elo"

jantung Vanya seperti ingin berhenti mendengar ucapan Dafa barusan

"TAPI BOONG AHAHAHAH"

"ANJIR LU" kesal Vanya merasa di permainkan, Vanya melempar bantal yang ada di samping nya ke wajah Dafa

"Gue balik" Vanya langsung meninggalkan kamar mya dan pergi ke dapur menemui Tante Tari

"Eehhh tunggu" kejar Dafa tapi di dorong oleh Vanya sampai jatuh di kasur
kuat juga tuh orang

"tantee"

"Eh van kamu mau ambil kotak makan ya?"

"Iya"

"Kamu kenapa kok muka nya gitu"

"Eh gak papa tan " sambil menerima kotak makan nya yang sudah di cuci oleh Tari

"Makasih ya, Vanya pulang dulu"

"Iya hati hati di jalan"

"Yailah kayak rumah nya di sebrang pulau aja" kata Dafa

"Bodo iri aja" Vanya acuh melewati tubuh Dafa di akhiri menginjak kaki Dafa untuk melampiaskan kekesalan nya

"Anjir sakit woi"

"Asslamualaikum tan"

"Walaikumsalam" Tari menggelengkan kepala nya melihat mereka berdua seperti anak kecil saja.

Bagaimana bisa Dafa berbicara seperti itu kepada nya, apa dia gak mikirin hati gue

***

Segitu dulu gimana gaes?

Plis dont forget vote and coment

Sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang