Masih pukul 06.30 , hangatnya cahaya mentari di suatu desa yang masuk melewati celah celah kayu kamar seorang pria membuat ia terbangun karna silauan dan kehangatannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi nochu" sapanya pada anjing kecil yang setia menemaninya. Yang disapanya pun hanya diam, memperhatikan punggung majikannya yang hilang dibalik pintu kamar mandi.
Terdengar dari balik pintu kamar mandi,,,
"🎵Nanananaaaa huwooouwoooo🎶".
Tak lama setelah nyanyian itu selesai, pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan seorang pria dengan senyum kotak menghiasi wajahnya.
Ia pun berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaian, melewati anjing kecilnya yang selalu memperhatikan setiap ia melakukan aktifitas nya di rumah.
°°°°
Setelah ia selesai dengan penampilannya, ia pun keluar mengambil sepedanya, mengunci pintu dan memulai aktivitas yang sehari-hari ia lakukan.
...
Saat ia mulai mengayuh sepedanya, tiba tiba terbesit sesuatu dipikirannya.
'Sepertinya aku melupakan sesuatu' pikirnya
"Astaga nochuu".
Pemuda itu langsung kembali ke rumah dan menghampiri nochu anjing kecilnya.. Ia pun mengambil setoples makanan anjing dan menuangkannya ke tempat makan nochu.
"Maaf, aku melupakan sarapanmu,,, setelah aku pergi kau harus menghabiskannya ya, aku tidak mau kau sakit. Karna kau harus tetap menemaniku tinggal di rumah ini." Lalu pria itu mencium kepala nochu
(*Dasar anjing 😂😂)~Author
"Jangan biarkan tuanmu ini kesepian yang kedua kalinya, mengerti!".~
Seolah mengerti dengan ucapan namja itu, nochu pun mengangguk. "Anjing pintar. Aku pergi dulu nochuu,, daa." Ia pun bergegas keluar dan mengunci pintunya.
"Tunggu aku pulang yaa, Aku akan membawakanmu biskuit salmon kesukaanmu, sampai jumpa nochuuu". Teriaknya.
(*Biskuit salmon?? Emang ada ya thor? *Udah deh diem napa. Lanjuuut,,,)
Ia pun mulai mengayuh sepedanya, melewati setiap jalan kecil di pedesaan. ...
Di tengah tengah perjalanan, Ia berhenti sejenak.
Pelan pelan ia memejamkan mata dan menghirup secara perlahan, menikmati suasana dan sejuknya udara pedesaan yang selalu membuat pikiran dan hatinya tenang. ...
Setelah ia merasa tenang, ia pun melanjutkan perjalannya.
Di perjalanan ia menyapa Setiap orang yang ia kenal.