Keyla dan Vano kini tengah duduk di ruang keluarga sambil menonton TV, sesekali mereka saling bercengkrama membahas sesuatu yang entah soal apa
Brayen, iya sibuk mengurus tugas sekolahnya, besok hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas beberapa Minggu yang lalu.
Brayen sekarang sudah kelas XII IPA 1
kalau Neca iya sudah kelas XI. Tapi mereka beda sekolah, Neca sekolah di SMA Sriwijaya. Sedangkan Brayen di SMA Internasional Perfect SchoolBrayen di sekolah cukup terkenal. Karena ketampanannya, serta jabatannya sebagai Ketua OSIS dan bukan hanya itu iya juga menjadi kapten basket di sekolahnya.
Brayen murid andalan guru, selain prestasi yang iya raih bisa membanggakan sekolah, Brayen juga termasuk murid yang aktif dan kreatif. Sebab itu banyak yang menunjuknya sebagai Ketua OSIS
--
Selesai berkemas Brayen dan Neca keluar kamar menuju ruang keluarga menghampiri mama dan papa mereka
Neca lebih dulu sampai, lalu di susul Brayen yang langsung duduk di samping Neca
"Kenapa bang, de?" Tanya Key kepada dua anak nya itu
"Ngga apa ko mam" balas Neca
"Iya mam" balas Brayen
Vano dan Key hanya ber'oh' ria
"Bang, lu besok masuk sekolah ya?" Tanya Eca pada Brayen
"Iya, kenapa emang?" Tanya Brayen balik
"Pah, mam. Eca boleh ngga pindah sekolah tempat abang?" Tanya Eca kepada kedua orangtuanya
Ketiga orang tersebut menatap Neca dengan ekspresi kaget, namun hal itu hanya dibalas cuek oleh Neca
"Kenapa kamu mau pindah dek?" Tanya Vano
"Bosen nih pah. Temen Eca pada gak seru" ucap Eca sambil mengerucutkan bibirnya
"Lah kenapa gak seru? Bukannya selama ini kamu sama mereka itu seru-seru aja ya?" Timbal Keyla
"Entahlah mam, Eca bosen aja gitu sama mereka, fake friends semua!. Mereka tau kalo Eca anak orang kaya, makanya mereka mau temenan sama Eca "
"Oo, yaudah pindah aja" giliran Brayen yang menimbrung
"Tapi Eca mau pindah besok!" Ujar Eca
"Tapikan mesti ngurus surat pindah dulu Ca" ujar Brayen mengingatkan
"Is ngapain si? Lagi pula kan itu sekolah milik opa?" Jawab Eca
"Oke, besok kamu bisa langsung sekolah mama bakal urus semuanya" sahut Keyla lembut
Mendengar itu Eca langsung teriak senang, dia mencium pipi Keyla, Vano, dan Brayen.
"Thanks mam, pah, bang" jawabnya lalu berlalu pergi meninggalkan ruang tamu menuju kamar. Dengan langkah gembira iya berjalan menuju kamar dan sesekali bersenandung ria
"Mam, pah, Abang nyusul adek dulu ya" pamit Brayen dan diangguki oleh kedua orangtuanya
____
Ceklek
"De, Abang masuk ya?" Izin Brayen sebelum masuk kedalam kamar Eca
"Masuk aja bang" sahut Eca
Brayen melangkah masuk kedalam, iya menghampiri Eca yang kini tengah duduk di balkon kamarnya
Brayen mengambil posisi tepat samping Eca lalu duduk bersama dengan pandangan yang kini menuju kelangit malam yang cukup cerah dihiasi banyak bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Branor [sequel]
Teen FictionMotto hidup gua itu " Nakal boleh, norak jangan!!" - Brayen Albert Alexander Kalo gua sih simple " Nakal boleh! Goblok jangan!! " - Anora seysillia Abraham