ily rehan

3 0 0
                                    

hari ini aku kembali ke rumah sakit.
melihat bagaimana kejamnya suasana disini
bahkan tak ada senyum disini,hanya perawat yang berlalu lalang dengan tatapan kosong,dokter yang berjalan dengan cepat,dan roda roda yang berlalu membawa orang yang kesakitan diatasnya.
bagiku ini adalah rumah kedua ku,
rumah yang memiliki suasana berbeda dengan yang lainnya.disini ada dokter nobel,dokter yang cantik dan sabar mengobatiku selama ini,dan sahabatku selama disini yaitu april,kami berjarak 3 tahun dia adalah perawat yang yang selalu berbagi cerita.meski mereaka menghangatkan suasana,tapi sungguh suasana disini selalu berbeda.

April meyambutku di pintu loby bersama nunu kursi roda kesayangku.
"hai kayla,apa kabar?"
sapanya sambil membantu memindahkan ku ke nunu.
"tadinya aku cemas saat mendengar kabar kau akan diganti sip malam"
balasku sambil tertawa kecil.
"hai kau membuatku memaksa andi berganti sip denganku"
kami pun tertawa sembari menuju kamar inap.
disana sudah ada dr nobel yang menungguku setelah petugas membersihkan kamar dan mengganti sprei.
"kaylaa!!"
sahut dr nobel sambil melambaikan tangan,
"hi kak,seprtinya kamu rindu aku ya!"
balas ku bercamda.
"rindu banget dong,tapi ga serindu kayla ke rehan ya kan pril!"
mereka bertiga pun tertawa lepas.

kasur ini sengaja diarahkan menyamping jendela,
agar kayla bisa melihat setiap sunrise yang menandakan setiap kesempatan hidupnya.
sore nanti,rehan akan menjengukku,
karna besok dia akan berangkat untuk kompetisi football di malang.rasanya pertemuan dengan rehan nanti berbeda,entah mengapa aku tidak tahu,semoga ini bukan peetemuan terakhir.
15 menit kayla terlelap.
seseorang sedang menggenggam tanganku,
tampaknya dia sedang menangis,iya rehan.
ternyata dia datang lebih awal.
"rrr..rehan!"
aku berkata terbata" karna blm sadar dari tidur.
dia hanya diam,menangis,dan tersenyum.
"kamu kenapa nangis yang?"
aku mencoba bertanya heran.entah sedih karna apa saat itu rehan menangis begitu tulus.
rehan menggenggam tanganku erat sekali.
"jangan pergi kayla,aku tau aku tak bisa seromantis pria lainnya,aku tau aku tidak sesetia menemanimu setiap hari,bahkan 3 bulan ini aku tak pernah dinner bersama atau bahkan nonton,padahal waktu membuatmu bahagia begitu singkat"
ya ampun,apa yang dikatakan rehan? aku bahkan sangat bahagia,meski dengan cara yg lain
"kau tahu,aku memiliki pria yang menemaniku setiap detiknya meski dengan waktu yang singkat.aku memiliki pria yang menerima kayla yang sudah seperti mayat hidup.yang tak punya rambut seindah gadis lainnya,tidak bisa memakai gaun hanya daster yang berbau obat,itu bahkan luar biasa yang menjadi alasan aku tetap bersyukur ditakdirkan terbaring disini,karna aku punya kamu rehan"
kalimat itu terpecah bersama air mata yang tak dapat dibendung lagi.
semakin erat tangan yang aku kenal 3 bulan ini menghangatkan hatiku.melawan seluruh rasa sakit.
hari itu rehan banyak menghabiskan waktu dengan ku sampai malam,menemaniku tidur,bercerita,bahkan dia sengaja membawa ukelele untuk bernyanyi bersamaku,
entah mengapa sedari tadi aku merasa pertemuan ini sedikit berbeda.

hi hatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang