"huaahhh" gadis dengan rambut acak-acakan yang menggunakan piyama merah yang bergambar tokoh kartun tersebut nampaknya baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
Daniellova. Gadis itu sedang meregangkan otot-ototnya setelah bangun tidur sambil mengumpulkan kesadarannya yang belum sempurna.
Diambilnya jam kecil berwarna biru muda yang terdapat di nakas disamping ranjangnya.
Ela-nama panggilannya, sedang mengucek-ucek matanya untuk memperjelas penglihatannya. jarum jam menunjukan pukul.....06.13 !
"KAK RIMBAA!!" Ela berteriak kemudian memakai sendal rumahnya yang berbulu lembut, lalu berjalan keluar dari kamarnya.
lalu langkahnya terhenti saat matanya menangkap siluet laki-laki dilantai bawah
"kak rimba? ka rimba bukan? WOI HUTAN"
lalu dengan perlahan siluet tersebut membalikkan badannya dan...
"devan?"
"kenapa sayang?" jawab lelaki tersebut yang ternyata devan, sang kekasih.
"kok kamu disini? kenapa ga ngebangunin aku? mana ka rimba?" tanya ela beruntun yang membuat devan terkekeh
"dih malah ketawa, orang nanya" sambil mendekat ke arah sofa lalu menjatuhkan dirinya di samping devan
"ya habisnya kamu nanya-nya kayak apaan aja, nanya tuh satu-satu"
"yauda sih tinggal jawab aja ribet amat" protes ela, yang lagi-lagi terlihat menggemaskan bagi devan
"hahaha, gemesin banget sih nini" tawa devan sambil mengunyel-unyel pipi ela
"devwan, lephash" kata-kata ela terdengar tidak jelas akibat perbuatan devan
"devan! udah berapa kali aku bilang jangan manggil aku nini. aku bukan nini-nini ish" protes ela, ketika sudah berhasil melepaskan pipinya dari tangan devan
"iya-iya, nini tuh panggilan sayang aku buat kamu tau. aku disini karena setiap hari juga kan aku kesini. aku ga bangunin kamu abisnya kamu pules banget. kak rimba udah ngampus duluan ada jam pagi" jawab devan
"najis alay, lebay, mati lo sono"
"kalo aku mati, kamu ikut mati dong nanti"
"kok gitu?"
"kan kamu belahan jiwaku"
"jiji anjir"
"HAHAHA, iya udah sana mandi nanti kita terlambat" perkataan devan membuat ela mengkerutkan dahinya yang lapang macam lapangan basket
"terlambat ngapain?"
"ya sekolah lah sayang" lagi-lagi devan membuat ela kaget setengah mampus
/bodo amat ndi lagi laper hehw"eiya devan ela lupa" kata ela sambil menepuk jidatnya lalu ngacir ke kamar mandi yang berada di kamarnya meninggalkan devan yang menggeleng-gelengkan kepalanya, terheran-heran dengan sifat ela yang suka sekali berubah-ubah, nantinya polos, terus berubah lagi hadeu ribet dah..
■■■■■■■
TBC💜
gimana? absurd banget kan ya:))
pengalaman pertama, hasil kegabutan maklumin ya hehw.boleh minta votenya ga? hehe
397 kata ni
salam, bedgirl 😴
jakarta, 4 Juni 2019 | 08.22
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt
Teen Fictiondaniellova, seorang gadis dengan tubuh yang tidak kecil, tapi juga tidak besar, "yaudah ela duluannya ve" "eh, ela gamau nungguin devan?" "engga, kan devan lagi sama veronnica" "gapapa?" "gapapa ve, ela bisa naik angkot" mungkin ia bodoh, mengijink...